BAB 9

9.2K 1.3K 191
                                    

⛰️⛰️⛰️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⛰️⛰️⛰️

Hari keenam, golongan Tanko.
Perjalanan kesana menggunakan sampan kecil, karena letak golongannya di sebuah pulau di tengah danau. Dimana di tiap kiri-kanan adalah gunung dengan tebing curam yang tinggi dari bebatuan kapur. Setiap sampan terdiri atas 5 orang murid. Nala bersama dengan Ayu dan Sanja. Juga Careline dan Susan.

Careline tak berhenti mengoceh sepanjang perjalannya soal liburannya ke Venice Italia setahun yang lalu. Katanya sampannya mirip, hanya saja ini lebih alami. Keempat perempuan di sampan itu hanya mengiyakan. Senang mendengar Careline bercerita tentang hidupnya yang serba glamour. Siapa yang tak kenal ia, papanya seorang petinggi negara di dunia luar. Tangan kanan pemerintahan. Sementara mamanya tak pernah terlihat sekalipun di publik membuat semua orang penasaran.

"Mama kerja di kementerian sihir. Itulah alasan kenapa ia tak pernah terlihat di televisi bersama papa," kata Careline.

"Benarkah?" tanya Ayu antusias. "Di Kementerian apa? Ayahku juga kerja disana, anggota di Kementerian Keamanan dan Perhubungan Dunia Luar Sihir Nusantara."

"Begitu ya... kalau mamaku di Kementerian Pusat Sihir, sebagai Wakil Kepala Menteri Sihir Ketiga."

Mata Ayu terbelalak. "Wah sungguh?! Itu jabatan penting."

Careline menunduk, tersipu. Dia lanjut bercerita tentang perjalanannya ke Swiss, Belgia, Turki, yang membuat anak-anak lain di atas sampan itu muak. Sanja sudah mengabaikannya dari tadi. Dia focus menikmati ikan-ikan yang mendekat di sisi sampan.

Careline berhenti mengoceh saat sampan mereka mendarat di dermaga. Mereka akhirnya tiba di pemukiman Tanko. Tempat ini hampir sama indahnya dengan golongan Enau. Bedanya jika golongan Enau dipenuhi tanaman dan bunga-bunga. Golongan ini terdiri dari binatang-binatang unik langka, hasil kesalahan genetik yang diawetkan. Seperti gajah merah muda berbelalai ungu, harimau berbelang hitam dan merah, salamander bersayap, anjing kepala tiga, harimau bertanduk badak, kepiting berekor kelabang, bunglon dengan tempurung armadilo. Kemudian ada kolam besar yang mata airnya berasal dari pemukiman golongan Dolok. Di kolam itu banyak ikan koi dengan ekor berwarna-warni yang indah sekali.

Setelah melewati jembatan yang terbuat dari tanduk mamut raksasa, tibalah mereka di pemukiman yang terdiri dari 6 rumah Lamin yang berundak-undak. Ciri khas pemukiman mereka selain berada di tengah danau. Dimana setiap tingkatan hanya punya satu rumah, bukan setiap rumah untuk masing-masing murid. Itu karena ukuran rumah Lamin yang besar dan panjang. Jadi tiap murid golongan Tanko hanya diberikan satu ruangan. Tetapi ruangan itu jelas tidak kecil, luasnya sama dengan satu rumah di pemukiman lain dan yang paling penting mereka bebas menghiasinya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[TERBIT] ARCHIPELAGOS 1 (Wizarding School in Nusantara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang