TELAH TERBIT | LENGKAP
Ada sekolah sihir di Nusantara?
Amazing cover by @daynosaur__
Di Nusantara telah berdiri sebuah sekolah sihir tersembunyi yang didirikan pada abad keenam sebelum masehi. Sekolah itu bernama Archipelagos. Sebuah sekolah terleta...
Sanja jadi merasa seperti seekor kucing kecil yang hidup di kehidupan manusia sekarang. Dia berjalan mendekat ke pepohonan itu. Tetapi tiba-tiba menghentikan langkahnya setelah mendengar ada makhluk yang menggoyang-goyangkan pepohonan. Saat ia mendongak, didapatinya 7 makhluk purba. Rhinoceros sondaicus, Stegodon trigonocephalus, Phantera Tigris, Bos Palaesondaicus, Stegodon Pigmy, Gavialis bengawanensis dan Hippopotamus sp. Binatang itu adalah binatang yang telah menjadi fosil di golongan Tanko. Tetapi lihatlah sekarang, mereka hidup.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dengan penuh takjub bercampur kebingungan dan ketakutan Sanja mengucek matanya berulang kali. Dia berjalan mundur saat binatang-binatang itu mendekat kepadanya seperti akan menyerang.
Lima langkah lagi, Sanja tak bisa lari. Di belakangnya adalah tebing curam dengan lautan yang sangat dalam.
Dia menutup mata.
Hening.
Suara hentakan itu tak terdengar.
Matanya terbuka beberapa detik kemudian. Di depannya muncul sosok berjubah dengan penutup kepala dari tanduk kerbau. Dia menjulurkan tangannya ke atas, dengan posisi menghadang. Ketujuh binatang purba raksasa itu menurut, mereka diam di tempat.
Sosok itu berbalik, tersenyum kepada Sanja.
Kulitnya berwarna tan, alisnya tebal dengan bola mata hitam legam. Tubuhnya tak terlalu tinggi, ia memegang tongkat dengan bulu burung enggang di ujungnya.
"Selamat datang anak muda," sapanya dengan senyum simpul. "Siapa namamu?"
"S-Sanja," jawab Sanja gugup.
"Nama yang bagus. Omong-omong kau dari tahun berapa? Abad tujuh belas, delapan belas atau sembilan belas?"
"Dua puluh."
"Wah wah... benarkah?" mata pria itu berbinar. Dia memeriksa pakaian Sanja. "Tak ada bulu sama sekali, kain yang halus. Dari apa ini?"
"Ulat sutera."
"Ah... hebat juga. Pasti di zamanmu sudah sangat berkembang, ya? Kenalkan aku Inkas. Pemelihara binatang purba."
Mata Sanja terbelalak.
Inkas?
Itu berarti dia pendiri golongan Tanko. Dengan spontan Sanja memberi penghormatan dengan agak menunduk.
"Maaf, aku tak mengenal anda, kalau anda pendiri golongan Tanko."
"Wah kau tahu aku? Hebat-hebat." Inkas mengelus dagunya. "Itu berarti aku sangat... terkenal di zamanmu?"
"Sangat."
"Sungguh?"
"Hm... ya, mereka hanya tak tahu namamu."
Inkas langsung salah tingkah. "Tak masalah mereka tak tahu, lagi pun sudah abad dua puluh. Berapa lama itu?" Inkas terdiam sejenak sebelum kembali melanjutkan. "Ya, aku yang memilih nama Tanko, kuambil dari binatang purba tertua yang baru saja punah dua hari yang lalu karena tak bisa memiliki keturunan lagi, Berong menghancurkan semua jenisnya. Kejam bukan?"