BAB 4

17.9K 2.2K 73
                                    

⛰️⛰️⛰️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⛰️⛰️⛰️

Anak-anak itu beruntung karena mereka tak perlu mendorong koper mereka sendiri karena para Pajaga yang akan membawanya. Sementara para Pajaga lain mengawal anak-anak melewati lorong saat pintu kapal selam terbuka. Lorong itulah yang menghubungkan kapal selam dengan bangunan berupa gua berdinding besi dengan penerangan berwarna kuning. Hingga mereka menaiki tangga spiral selama beberapa menit dan tinggal di dalam ruangan besi putih berkilat.

Ruangan itu bergerak naik ke atas seperti lift bangunan canggih di pusat kota.

Murid-murid terperangah, penglihatan mereka yang semula hanyalah dinding besi kini jadi transparan. Cahaya terlihat. Bukan cahaya redup remang dari lampu kuning memanjang. Melainkan cahaya matahari. Mereka telah keluar ke hamparan pulau. Melihat daratan di bawah sana dengan pemandangan rumah-rumah dengan atap cokelat berbentuk setengah bulat dari daun sagu kering yang menakjubkan. Beberapa anak bertanya mengapa itu bisa terjadi. Maksudnya, mereka baru saja menyusuri kedalaman bawah laut dan sekarang tiba di pulau misterius dalam beberapa menit.

Itulah sihir. Begitu jawaban yang bisa mereka terima. Archipelagos adalah sekolah sihir yang telah didirikan beribu tahun silam. Jadi jangan tanyakan banyak hal-hal aneh kecuali jika perlu.

Benda persegi yang membawa anak-anak itu berhenti. Mereka diturunkan di tepi tebing tinggi. Dari atas sana, rumah-rumah itu semakin terlihat jelas. Perhatian mereka kemudian beralih saat seorang Pajaga dengan badan besar memanggil mereka. Ruangan-ruangan berbentuk kotak tadi yang membawa mereka kembali masuk ke dalam gua di bawah tanah.

"Sepertinya ini yang ibu maksud dengan sekolah sihirnya berada di dalam laut. Tetapi kata ibuku menjulang ke atas," gumam Ayu.

"Ya, tetapi tidakkah ini aneh?"

"Tidak aneh. Ini Archipelagos Nal, sekolah sihir negeri ini. Malah kukira kita akan tinggal di dalam laut, jadi syukurlah."

Mereka sudah tiba di Archipelagos. Sekolah sihir Indonesia yang tersembunyi di kedalaman lautan yang menjulang ke atas, maksud dari menjulang ke atas adalah tempat ini ada di permukaan lautan, bukan di dalam laut. Sebuah pulau tersembunyi yang tidak bisa dilihat dunia luar dengan kasat mata karena dilindungi oleh awan-awan dan kabut bias dari utara dan timur yang disebut Metzo.

Sebagai orang yang tak pernah melihat keajaiban sihir di sekitarnya, tentu sulit bagi Nala menerima semuanya dengan akal sehat. Kalau saja ibunya masih hidup, mungkin dia akan ditunjukkan banyak hal tentang dunia ini. Tetapi sayangnya dia berbeda. Dia bukan Ayu yang sedari kecil sudah tahun bahwa orang tuanya adalah penyihir. Ibunya pandai meracik tanaman dan ayahnya pandai menggerakkan tanaman menjalar dan menumbuhkannya dalam sehari, yang diajarkan pada Ayu adalah menjaga kerahasiaan ini semua. Kata ibunya, kekuatan magis tidak mudah diterima di dunia kita dan tak boleh dipegang oleh orang sembarangan. Para dukun-dukun adalah orang yang memperoleh informasi dari mantan murid-murid yang belajar di Archipelagos dan menyalahgunakannya.

[TERBIT] ARCHIPELAGOS 1 (Wizarding School in Nusantara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang