18. Bertemu Dini?

5.8K 350 0
                                    

Terkadang masa lalu itu seperti hantu yang datang tak tahu waktu.

🌱

"Yah, Teteh diterima."

"Serius?"

"Iya, Yah. Barusan ada email dari pihak rumah sakit. Katanya Senin depan udah bisa mulai."

"Alhamdulillah, Ayah senang dengarnya."

"Teteh juga, Yah. Makasih udah didoain. Teteh ke kamar dulu, ya."

"Iya, Teh. Sama-sama."

Dua hari setelah lamaran resmi bersama Kavian, Anggika dikabari salah satu temannya yang bekerja di rumah sakit impiannya saat SMA. Katanya rumah sakit sedang membutuhkan seorang perawat. Anggika yang tahu itu tentu tak akan menyia-nyiakan kesempatan. Anggika langsung mempersiapkan lamaran. Seminggu kemudian tepatnya hari ini, lamaran Anggika diterima. Akhirnya, dia tak akan menjadi pengangguran lagi.

Anggika tersenyum sembari membaringkan tubuhnya di kasur. Impiannya kembali terwujud. Anggika sadar Allah begitu baik padanya. "Alhamdulillah, makasih ya Allah. Semoga setelah ini Anggika selalu dirahmati."

Anggika akan mengabari ini pada semua orang termasuk Kavian. Pria itu menyetujui pilihannya untuk kembali bekerja atau mungkin memang terpaksa, tak apa yang penting Anggika sudah mengantongi izin dari pria itu. Bagaimanapun juga empat bulan lagi Kavian akan menjadi suaminya.

Cewek-Cewek Mandiri😎 (3)

Me: Finally, gue bukan pengangguran lagi hehe.

Fara: Awkwkw, kocak banget sih, Ka. Btw, selamat ya. Semoga jadi kesayangan Pak Bos lagi di sana.

Irma: Haha akhirnya si paling semangat kerja bakalan kerja lagi. Semoga dapat teman-teman yang baik ya, Ka. Jangan lupain kita.

Me: Aamiin. Makasih lho doanya. Mana bisa sih gue ngelupain kalian. Mustahil itu mah. Btw, saya masih terkejut lho waktu Pak Bos ngomen di IG gue.

Fara: Dibilangin Pak Bos itu sayang banget sama bayi besar ini. Pak Bos emang tipe atasan yang peduli bawahannya sih, Ka. Santai aja.

Me: Iya sih, Pak Bos emang baik kok. Bukan cuman ke gue aja.

Irma: Tunggu aja nanti pas lo nikah pasti kadonya bukan main, Ka. Dulu juga sama kita-kita mevvah.

Anggika bersyukur mendapatkan atasan sebaik atasannya. Itu juga yang menjadi salah satu faktor mengapa dirinya begitu betah bekerja di tempat kerjanya dulu. Tidak ada yang lebih nyaman selain mendapatkan atasan baik, teman-teman baik, dan bekerja sesuai passion kita.

***

Keesokan harinya, Anggika mengajak Sinta dan Nadin untuk nongkrong cantik di kedai milik suami Nadin. Anggika yang akan mentraktir. Anggika rasa dia perlu berbagi dengan orang terdekatnya anggap saja ini sebagai rasa syukurnya.

"Menurut gue pilihan Gika untuk kerja itu emang yang paling benar sih. Beberapa waktu lalu, lo sama Kavi sering ketemu malah sering cekcok. Sekarang lo udah punya cincin dan gue yakin semua cowok yang tertarik sama lo bakalan mundur alon-alon. Masalah si Kavi sih dia cinta mati sama lo. Terlebih ada Nadif yang kerja di satu kantor yang sama," ujar Sinta panjang lebar menanggapi pilihan Anggika.

Nadin mengangguk setuju. "Iya sih, Ka. Semoga aja setelah ini masalah enggak ada lagi. Mustahil sih enggak ada masalah, tapi setidaknya jangan sampai segede kemarin aja."

"Aamiin. Makasih ya kalian selalu ada buat gue," jawab Anggika.

"Sama-sama," jawab Sinta dan Nadin serentak.

Berjodoh Dengan Mantan? [ Completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang