💕Happy-Reading💕
.
.
.
Kilas balik memori berputar tidak menentu di bayangan Kyara. Mengulang momen-momen bahagia layaknya potongan film dalam sepintas lalu. Kyara bisa melihat reka ulang ketika ia menyaksikan indahnya aurora di Finlandia, momen saat dirinya mendapat predikat lulus terbaik, juga kenangan saat di bandara untuk kembali ke Indonesia.
Memori tersebut selanjutnya teracak lagi, semakin lama semakin kabur dan cepat. Kyara tidak bisa melihat dengan jelas apa yang ada di sekitar, tetapi ia mendapati dirinya mengenakan gaun indah di tepi pantai, duduk dengan anggun di sebuah gazebo sembari mendengarkan nasihat pengantin, kemudian memotong bridal cake dengan suka cita.
Kepingan ingatan Kyara kembali berputar, menampakkan panorama desa yang asri di kala dirinya sedang duduk di boncengan sepeda, berkeliling di sebuah taman bunga, kemudian bermain kejar-kejaran dengan kucing kecil putih. Terakhir, Kyara melihat bayangannya di cermin dalam dekapan seorang laki-laki. Laki-laki itu membelai rambutnya dengan sayang, mengecup bibirnya, dan memberinya rasa cinta paling besar di dunia.
Kyara menyadari bila laki-laki tersebut adalah orang yang mengucap sumpah pernikahan bersamanya di gazebo, yang menggenggam tangannya saat memotong kue, yang menyertai hampir di semua ingatannya beberapa bulan terakhir ini. Laki-laki yang ia dambakan selama ini.
Aku mencintaimu, Kyara. Sungguh-sungguh mencintaimu. Kumohon jangan pergi, tetaplah di sini.
Suara yang berbisik samar-samar membuat Kyara menagis haru dalam mimpinya, sebelum ingatan tersebut kembali teracak dengan sangat cepat hingga tidak tersisa apa pun selain ruang kosong.
🍀🍀🍀
"Apa? Jadi selama ini Irena berbohong dan yang menolong Adya itu Kyara?" Rahang Tisya terbuka lebar setelah mendengar cerita Dito dan Kaisar.
"Sudah kubilang dia pasti akan syok," komentar Kaisar sambil mengulurkan tangan, hendak meraih satu potong kentang goreng yang tersisa. Namun, Tisya sudah lebih dulu mengebrak meja dengan keras sehingga kentang potongan terakhir tersebut jatuh bergelinding di lantai.
"Ini benar-benar gila! Aku tidak terima! Bisa-bisanya dia tampil congkak begitu dengan modal dusta!" pekik Tisya menggebu-gebu sambil mencubit lengan Dito. "Ah, benar-benar bikin emosi! Rasanya aku mau meninju orang kalau begini!"
"Sabar, Honey." Dito meringis dan menenangkan Tisya. "Irena memang sudah di luar batas. Sekarang malah kabur dari apartemennya."
"Kita harus menemukannya!" Tisya bersedekap. "Aku kesal setengah mati! Dia bukan hanya menipu Adya, tapi menipu kita semua!"
Kaisar mengamini Tisya lalu menoleh pada Dito. "Bagaimana dengan rumah sakit pamanmu? Datanya sudah ada?"
"Masih proses." Dito membuang napas. "Karena sudah beralih nama, susah menemukan data-data pasien yang lama."
"Susah juga menuntut Irena tanpa bukti konkret." Kaisar mulai berspekulasi.
Dito menyeruput minumannya sambil memutar otak. Memang tuntutan mereka pada Irena terbilang lemah. Di saat semua terdiam dan pikiran Dito sudah mulai kalut, tiba-tiba seseorang memanggil dari arah pintu masuk kafe.
"Kalian sudah di sini rupanya!"
Rendra muncul dengan sebelah alis diangkat tinggi-tinggi. Seluruh pengunjung ikut menoleh, membuat Dito, Kaisar, dan Tisya tidak punya pilihan lain selain menerima laki-laki yang langsung menarik kursi tanpa dipersilakan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hate Me If You Can
Romance|| Telah Terbit || WattpadRomanceID reading list Juli 2022 : Bittersweet of Marriage Life 💕💕💕 || Membawa Kyara ke desa terpencil bernama Mallawa adalah cara Adya untuk menciptakan neraka dalam rumah tangga mereka. Tujuan Adya sederhana, membuat...