Prolog 💍 (Main Characters+Trailer)

20.7K 816 142
                                    

*Happy-Reading*

Kyara Putri Rembulan (Kyara)Master of Science Research yang menjalakan studi doktoral di bidang Biosains

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kyara Putri Rembulan (Kyara)
Master of Science Research yang menjalakan studi doktoral di bidang Biosains.

Adya Shakti Angkasa (Adya)Pimpinan perusahaan konstruksi yang sedang mengerjakan proyek pemerintah untuk pembangunan elevated road antar provinsi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Adya Shakti Angkasa (Adya)
Pimpinan perusahaan konstruksi yang sedang mengerjakan proyek pemerintah untuk pembangunan elevated road antar provinsi.

.

.

.

Well you only need the light when it's burning low
Only miss the sun when it starts to snow
Only know you love her when you let her go

Lantunan lagu sayup-sayup mengalun dari car stereo, teredam oleh gemerisik hujan dan bunyi gesekan antara ban mobil Adya dengan jalan licin pengunungan yang berkelok tajam. Atau mungkin oleh suara degup jantungnya sendiri.

Only know you've been high when you're feeling low
Only hate the road when you're missing home
Only know you love her when you let her go

And you let her go

Adya tahu sedang menantang maut, tetapi sungguh, ia bahkan lebih siap menghadapi kematiannya sendiri dibanding situasi sekarang. Adya tidak menyalahkan medan ekstrem yang ia lalui. Jalan bertikungan tajam tersebut adalah bagian dari rencananya dulu. Satu-satunya yang pantas mendapat kutukan adalah dirinya sendiri.

Staring at the bottom of your glass
Hoping one day you'll make a dream last
But dreams come slow and they go so fast

You see her when you close your eyes
Maybe one day you will understand why
Everything you touch all it dies

Jejak air mata di pipi Adya yang mulai kering kembali sembab. Ia nyaris kehilangan kontrol. Sesekali diliriknya perempuan yang terbaring lemah pada kursi penumpang. Wajah serta bibirnya yang pucat hampir memutih, seolah menegaskan bahwa di dalam sana jantungnya sudah cukup kepayahan untuk menyuplai aliran darah pada pembuluh kapiler di permukaan.

Sesak merasuki Adya detik demi detik. Ingin rasanya ia meraih tangan dingin perempuan tersebut. Menggenggam jemarinya, memberinya kehangatan. Seperti yang selalu ia dapatkan darinya di penghujung malam beberapa bulan belakangan. Namun, sebuah ketakutan besar lantas menggentayangi. Ketika di suatu titik nanti ia mendapati nadi di sana tidak berdenyut lagi. Ketika tiba-tiba lengan kecil tersebut menggantung tidak berdaya, tidak dapat membalas pelukannya.

Staring at the ceiling in the dark
Same ol' empty feeling in your heart
Love comes slow and it goes so fast

Well you see her when you fall asleep
But to never to touch and never to keep
Because you loved her to much
And you dive too deep

Ketakukan Adya berlanjut begitu terlintas di benaknya satu per satu kenangan manis yang pernah ia ingkari. Pada senyum tulus, tawa hangat, dan ocehan ringan, yang selalu ia sia-siakan. Pada aroma lezat dari dapur, ruang tengah yang semerbak, dan segala hal yang membuatnya merasakan kehangatan rumah.

Adya mengeratkan pegangannya pada kemudi. Ia mungkin akan membanting penuh setir mobilnya dan terjun bebas ke jurang bila kehilangan besar tersebut menjadi nyata. Adya lebih memilih mati dengan cara tersebut daripada harus dibunuh perlahan-lahan oleh rasa bersalah. Langit dan bumi boleh menolaknya. Neraka boleh terbuka lebar untuknya. Atas segenap kesalahannya, Adya merasa pantas untuk itu.

Ya. Adya tahu telah berbuat terlalu jauh. Adya paham takdir sedang memberinya penghakiman. Namun untuk pertama kali dalam hidupnya, Adya merasa benar menentang ketetapan Tuhan dengan meminta penangguhan usia. Adya belum sempat menebus segala kesalahannya. Sebab itu, hanya untuk kali ini saja, kepada Tuhan yang Maha segala, Adya bersumpah akan melakukan apapun dan mengorbankan segalanya.

Sayangnya dunia seolah tidak berpihak pada Adya. Beberapa meter di hadapannya, kemacetan akibat jembatan rubuh membuat Adya berhenti dengan sangat terpaksa. Akses jalanan benar-benar buntu. Tidak ada jalan lain untuk memutar di daerah yang tertutup dengan dinding batu gunung tersebut. Kemacetan pun mulai terjadi dari alur yang berlawanan.

And you let her go

Sesuatu dalam diri Adya seperti meledak. Rasanya ia ingin berteriak, menumpahkan seluruh luapan perasaan yang menyesakkan dadanya.

Will you let her go?

Emosi dan rasa takut kian menyatu di hati Adya. Ia keluar dari mobil, membuka pintu di sisi sebelah, lalu membalut tubuh perempuan yang lemah tak berdaya tersebut dengan jaket tebal dan membopongnya keluar. Warga setempat menunjukkan padanya jalan pintas yang bisa dilalui perorangan.

Adya berlari sekuat tenaga, menerobos hujan yang makin deras. Terpaan angin yang menampar tidak ia hiraukan. Adya akan mempertaruhkan semua. Adya akan melawan segalanya.

Penghujung lagu dari stereo car dalam mobil yang dititipkan Adya pada seorang warga mengiringi langkahya di tengah deru hujan dan angin kencang.

Well you only need the light when it's burning low
Only miss the sun when it starts to snow
Only know you love her when you let her go

And you let her go


💍💍💍

Special Trailer

.

.

.

Halo, Dear Readers. Kyara dan Adya kembali dengan versi revisi yang lebih rapi. Visual dalam cerita kubuat dalam ilustrasi/fanart agar tidak menjadi masalah hak cipta. Kuharap kalian tetap suka.

3 bab pertama bisa dibaca lebih awal dan gratis di Karyakarsa. Cerita ini juga akan update lebih cepat di sana. Jadi jangan lupa follow akun Karyakarsaku.

Untuk ceritaku yang lain masih hiatus karena persiapan kelas intensif. Terima kasih untuk pengertian dan dukungannya.

With love, Kireiskye
🍀🍀🍀

Hate Me If You CanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang