💕Happy Reading💕
Di dunia ini mungkin hanya Kyara seorang yang lebih senang memadukan ballgown mewah dengan sepasang sepatu kets, dibanding stiletto berkelas yang dipesan khusus dari desainer ternama di kota Paris.
Kyara bukan buta fashion. Ibunya adalah seorang pemerhati busana dan fashion writer sewaktu muda. Sejak kecil ia telah mengenal berbagai model pakaian dan aksesoris. Namun, kecantikan menurut Kyara tidak sebatas keselarasan busana dan penampilan fisik. Beauty is about being comfortable. Stiletto mahal dengan hiasan kristal yang dikerjakan selama beberapa minggu memang sebanding dengan gaunnya yang berkilauan, tetapi tidak layak menapak di bebatuan karang tempat pemotretan nanti.
Sejak kembali dari Australia dua mingu yang lalu, Kyara disibukkan dengan berbagai urusan dan tidak memiliki waktu luang untuk berolahraga atau sekadar melakukan peregangan tubuh. Mengenakan sepatu hak tinggi di medan yang tidak sesuai selama berjam-jam tentu akan membuat kakinya pegal. Kyara tidak ingin mempertaruhkan penampilannya di hari pernikahan nanti untuk foto prewedding mendadak ini.
Pernikahan.
Sesuatu yang masih terdengar tidak biasa di telinga Kyara. Selama beberapa detik Kyara termenung, memandangi pantulan dirinya di cermin yang telah berias sejak sebelum subuh untuk menangkap momen sunrise sebentar lagi.
Bukan hanya prewedding, seluruh rangkaian acara pernikahannya bisa disebut mendadak. Diawali dengan pertemuan singkat orang tuanya dengan keluarga Antariksha di acara grand opening sebuah kapal pesiar, teman lama ibu dan ayahnya tersebut bertandang ke rumah seminggu kemudian dengan niat baik untuk menyambung tali kekeluargaan melalui perjodohan.
Mendadak Kyara merasa gugup. Darahnya berdesir, pipinya merona membayangkan acara pertunangan tiga hari yang lalu saat laki-laki yang menjadi calon suaminya dengan canggung dan penuh hormat menyematkan cincin permata di jarinya. Kyara menyentuh mestika biru keunguan yang tertaut pada perhiasan kecil tersebut. Alexandrite, satu dari beberapa batu mulia langka.
Yang kemudian membuat Kyara sedemikian kagum hingga dadanya bergemuruh haru bukan pada pembiasaan yang membuat permata itu bisa berubah warna dan bersinar, ataupun karena harganya yang selangit. Namun kenyataan bahwa cincin tersebutlah yang menegaskan keberadaannya di sini, membuatnya berbesar hati meninggalkan laporan, berkas-berkas penelitian, dan melepas segala cita serta impian.
Atau mungkin tidak. Tidak bila lelaki yang dengan santun mengecup keningnya di hari pertunangan itu bukan laki-laki dalam profil yang diperlihatkan ibunya setelah ia tiba di Indonesia dan melewatkan promosi program doktoral. Tidak bila lelaki dalam profil itu bukan calon suaminya sekarang.
Kyara beranjak dari duduknya begitu semburat merah-jingga perlahan menerangi ufuk timur, bersamaan dengan ponselnya yang berdering. Sebuah pesan dari Dara untuk bersiap memulai pemotretan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hate Me If You Can
Romance|| Telah Terbit || WattpadRomanceID reading list Juli 2022 : Bittersweet of Marriage Life 💕💕💕 || Membawa Kyara ke desa terpencil bernama Mallawa adalah cara Adya untuk menciptakan neraka dalam rumah tangga mereka. Tujuan Adya sederhana, membuat...