Part 1

10.3K 511 42
                                    

hello, teman2

i am back

met baca, moga suka

Part 1


"Paket!"

Seruan itu membuat Isabella Gracelina yang sedang sibuk membungkus orderan novel yang dijual, segera berdiri dan bergerak menuju sumber suara.

Saat membuka pintu pagar, tampak seorang pria berusia awal empat puluh yang menjadi kurir ekspedisi. "Paketnya, Kak Bella," kata pria itu sembari mengulurkan selembar resi untuk ditandatangani.

Isabella tersenyum dan menandatangani bukti tanda terima paket tersebut.

Lalu si kurir membawa satu kotak persegi panjang dengan berat sekitar 20 kg ke teras rumah Isabella.

"Terima kasih, Pak," kata Isabella.

"Sama-sama."

Kurir itu berlalu.

Isabella mengunci pintu pagar, lalu melihat sejenak paket dari salah satu penerbit itu. Setelah beberapa saat, ia kembali masuk ke dalam rumah dan melanjutkan pekerjaan.

Sudah lima tahun ini Isabella berkecimpung di dunia penjualan novel secara online. Berawal dari kegemaran membaca yang membuatnya membeli banyak novel, sehingga tahun demi tahun, rak demi raknya mulai penuh. Akhirnya ia memutuskan menjual sebagian. Awalnya Isabella hanya menjual buku bekasnya yang masih baru dan terawat itu, kemudian mulai menerima pre order dari para penulis dan juga penerbit.

Kini toko buku online-nya sudah cukup besar. Di setiap marketplace, ia mempunyai belasan ribu pengikut.

Sembari membungkus paket orderan, sesekali Isabella melirik jam dinding.

Hampir pukul satu. Sebenarnya Isabella sudah lapar, tapi karena sebentar lagi kurir akan datang mengambil paket yang akan dikirim ke pembeli, Isabella terus membungkus orderan. Bertepatan dengan selesainya membungkus orderan yang akan dikirim hari itu, terdengar teriakan dari luar.

"Kak Bella!"

Isabella pun berdiri lalu beranjak membukakan pintu pagar untuk si kurir.

Tak lama kemudian kurir berusia awal tiga puluh dari salah satu ekspedisi terkemuka tanah air tersebut sibuk memasukkan paket ke dalam karung sambil menghitung.

"Delapan puluh tiga paket ya, Kak Bel," kata si kurir berusia awal tiga puluh itu.

"Ya, Pak."

Setelah kurir tersebut pergi, Isabella pun makan. Hari ini menu makan siangnya berupa ayam geprek dengan sambal super pedas. Sebenarnya Isabella senang memasak. Namun karena sibuk mengurus toko buku online-nya, ia sangat jarang memasak, kecuali hari Minggu. Sehari-hari ia memesan makanan secara online. Selain memasak, Isabella juga senang membuat kue, cake, dan kudapan lainnya. Namun sekali lagi, kesibukan mengurus toko buku online-nya, membuat ia jarang mengeksplorasi bakat dan minatnya itu.

Selesai makan, tanpa beristirahat lebih dulu, Isabella membawa masuk paket dari penerbit yang tadi ia terima, lalu menghitungnya. Setelah memastikan jumlah yang datang sesuai dengan pesanannya, ia pun mulai mengecek daftar pre order novel yang datang tersebut.

Kesibukan demi kesibukan, membuat waktu cepat berlalu. Hampir pukul lima ketika pekerjaannya hari itu selesai. Isabella pun beranjak mandi.

Usai mandi, berpakaian celana longgar dengan panjang sebetis dan kaus oblong, Isabella berencana duduk di teras sambil memilih menu makanan yang akan ia pesan.

Biasanya setiap sore Isabella membeli makanan sendiri, sekaligus berjalan-jalan melihat dunia luar untuk menyengar pikiran yang penuh karena sudah seharian berkutat dengan pekerjaan dan hanya di dalam rumah.

Over PossessiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang