13

4.2K 245 7
                                    

met baca teman2. moga suka.

oh ya, ada VOUCHER untuk teman2 yang ingin membaca part 14 di KARYA KARSA secara GRATIS.

caranya:

FOLLOW EVATHINK DI KARYA KARSA

pilih cerita OVER POSSESSIVE PART 13&14

ini kan partnya dikunci dan berbayar. nah, teman2 bisa BACA GRATIS menggunakan voucher (untuk 5 orang pertama)

KLIK SUPPORT/DUKUNG (DI PART 13&14)

nanti ada bagian VOUCHER, nah masukkan kode: OP7000

Saya jelaskan dikit ya

voucher Rp. 7.000 berlaku untuk part 13&14
kode: OP7000
adalah voucher baca gratis (untuk 5 orang pertama, sd 13 mei)

Voucher Rp. 1.500 (berlaku untuk PROLOG-PART 14)
KODE: OP1500
(untuk 20 orang pertama)

Vouchernya berbatas kuota. Pastikan memasukkan kodenya tidak salah ya. Jika kode ditolak, berarti voucher sudah habis.


Part 13

Pagi harinya, begitu kunci pintu kamarnya dibuka, Isabella langsung bergerak cepat membersihkan seluruh rumah, setelahnya menyapu halaman. Setyo dan Damar yang sebenarnya masih mengantuk, ikut membantu.

Awalnya semua pekerjaan yang Dominic limpahkan untuk membuatnya menderita, terasa berat, bahkan berat badan Isabella turun setidaknya 2 kg. Namun kini, perlahan tapi pasti, Isabella mulai terbiasa.

Selesai mengurusi taman, Isabella membuat dua cangkir kopi dan segelas teh. Ia bersama Setyo dan Damar duduk di balik meja makan.

"Apa kau sudah mendapat informasi yang aku inginkan, Damar?" tanya Isabella sambil menyesap teh.

Damar yang sedang menyesap kopi, memandang Isabella, lalu menggeleng. "Aku berencana menghubungi Pak Dominic pagi ini."

Setyo memandang Isabella dan Damar silih berganti dengan sorot bingung. "Apa ada sesuatu yang tidak aku ketahui?

Damar menjawab, "Isabella ingin tahu apa masakan kesukaan Pak Dominic dan keluarganya, agar masakannya disukai."

"Oh ...," Setyo mengangguk-angguk kecil, lalu menyesap kopinya.

"Aku tak mau masakanku justru tidak dimakan karena bukan makanan yang mereka suka," imbuh Isabella.

Setyo kembali mengangguk-angguk.

Ketiganya pun mengobrol sembari menikmati teh hangat dan kopi.

***

Dominic baru tiba di kantor ketika ponselnya berdering. Ia menyusupkan tangan ke saku celana dan meraih ponsel. Keningnya berkerut ketika melihat nama si pemanggil adalah Damar. Ada apa pengawalnya itu menghubunginya pagi-pagi begini? Apa Isabella berulah? Gadis itu berhasil melarikan diri?

Jantung Dominic seketika berdegup kencang. Jika sampai itu terjadi, Damar dan Setyo akan kehilangan kepalanya. Tentu bukan Dominic yang akan mengeksekusi keduanya. Dominic hanya akan memukul keduanya sampai puas untuk melampiaskan kemarahannya, lalu menyerahkannya kepada Xavier untuk dihabisi.

Dominic menyambut panggilan dari Damar sembari melangkah menuju meja kerjanya. "Ada apa, Damar?"

"Selamat pagi, Pak Dominic," sapa Damar sedikit gugup.

"Ada apa?" tanya Dominic tidak sabar. "Apa Isabella berulah?"

"Tidak, Pak," jawab Damar cepat.

"Lalu?" Dominic sedikit lega.

Over PossessiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang