PART 19

3.9K 191 5
                                    

halo teman2

maaf banget baru sempat update. baru sempat buka wattpad

oh ya berikut komen yang terpilih untuk membaca gratis part 20 di karya karsa.


kepada pemenang, silakan baca inbox di wattpad ya, aku sudah mengirim kode voucher agar bisa membuka kunci part 20 gratis di karya karsa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

kepada pemenang, silakan baca inbox di wattpad ya, aku sudah mengirim kode voucher agar bisa membuka kunci part 20 gratis di karya karsa.

untuk yang lain, jangan lupa komen yang cetar, aku akan memilih komen lagi nanti untuk membaca gratis part berikutnya. makasih atas partisipasinya.


Part 19

Suasana di dalam kabin mobil hening. Dominic menyetir sembari sesekali melirik Isabella yang tampak melamun, mungkin pikiran gadis itu masih tertinggal bersama keluarga Jovano.

Harus diakui, saat bersama keluarga Dominic tadi, Isabella tampak senang dan ceria. Awalnya saja gadis itu terlihat gugup dan canggung, tapi setelah obrolan mengalir, dia terlihat sangat nyaman. Beberapa kali Dominic melihatnya tertawa dan sejujurnya ia terpana. Tawa Isabella sangat renyah dan diam-diam membuat senyum samar melengkung di sudut bibir Dominic. Dulu, bisa dibilang katerine sering tertawa saat bersamanya, tapi dominic tak ingat ia pernah memperhatikan apalagi sampai tertawa.

Mobil bergerak pelan menyusuri jalan raya. Dominic senang urusan hari ini berjalan lancar.

"Dominic."

Dominic menoleh sekilas tanpa menoleh.

"Perutku sakit," kata Isabella sambil memegang perut. "Bisakah mampir ke minimarket sebentar? Aku butuh ke toilet."

"Kau bisa ke toilet setelah tiba di rumah. Hanya sekitar lima belas menit lagi."

"Aku tak bisa menunggu selama itu," kata Isabella kesal. "Atau kau ingin aku buang air besar di dalam mobil?"

Dominic melirik Isabella sekilas, ingin memastikan apa ini hanya akal-alan gadis itu untuk melarikan diri.

Isabella tampak memegang perut sementara wajahnya meringis.

Akhirnya Dominic memutuskan gadis itu tidak berbohong. Saat melihat sebuah minimarket, mobil Dominic pun berbelok.

Isabella langsung melepas sabuk pengaman dan bersiap membuka pintu mobil. Dominic pun dengan gerak cepat melakukan hal yang sama.

Pintu mobil sedikit terbuka. Alih-alih keluar, melihat Dominic yang bersiap mengikutinya, Isabella berkata. "Kau tak perlu ikut. Aku hanya sebentar."

Dominic memandang tawanannya itu dengan sinis. Apa Isabella pikir Dominic seorang idiot yang dengan mudah bisa dibodohinya? Cukup sekali dominic memercayainya ketika gadis itu menjadi katerine. Kepercayaan seharga 550 milyar itu dikhianati tanpa berpikir panjang. "Sebentar atau lama, aku punya banyak waktu." Dominic membuka pintu mobil.

Over PossessiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang