PART 22

3.1K 182 16
                                    

halo teman2, maaf ya, karena sibuk banget dan baru sekarang sempat update. met baca yah. moga suka.

btw jika kalian ingin koleksi karya2ku yang versi tamat, bisa di purchase di GOOGLE PLAY BUKU atau KARYA KARSA. jika ingin versi PDF, bisa order di aku, WA 08125517788. PDF LEBIH MURAH, dan ada promo gratis PDF untuk pembelian tertentu yah.

Part 22

Usai makan malam dengan kedua orangtua dan adik semata wayangnya, dominic duduk-duduk sendirian di beranda rumah,menikmati udara malam yang sejuk. Saat itulah ponselnya berdering singkat, menandakan ada pesan masuk.

Temannya, si pemilik apartemen, pulang.

Dominic membaca pesan dari randy, salah satu pengawal barunya yang dikirim xavier.

Sudah dua hari ini, Aldo, pengawal yang lainnya, dan randy, tinggal di apartemen di seberang apartemen daysi untuk mengawasi isabella.

Tanpa membalas, dominic meletakkan ponsel ke atas meja lalu menyeringai, memandang langit malam bertabur bintang.

Hari ini hari kedua isabella pergi darinya. Awalnya, saat mengetahui isabella kabur, dominic lebih merasa marah dibandingkan cemas akan kehilangan. Berani-beraninya gadis itu membodohinya, berpura-pura sedang datang bulan dan memintanya membelikan pembalut. Dominic bahkan merasa lebih bodoh lagi, karena membelikan gadis itu minuman kesehatan untuk wanita haid.

Akan tetapi, cukup sebatas itu kebodohan dominic. Isabella naif jika berpikir Dominic akan membiarkan tawanannya yang berharga 550 milyar, lepas begitu saja.

Semua yang ada di tubuh Isabella kemarin, yakni gaun, sepatu dan tas, sudah diletakkan chips GPS yang tersambung ke sebuah aplikasi di ponsel Dominic.

Sedari awal kehilangan isabella di parkiran minimarket, dominic sudah memantau ke mana gadis itu pergi. Harus diakui, isabella cukup cerdas karena memilih melewati gang kecil agar tidak segera tertangkap.

dominic ingin menangkap isabella saat itu juga, tapi ia pikir, ia harus melihat ke mana gadis itu akan pergi. Mungkin saja isabella ke tempat berlian itu disembunyikan. Orang-orang xavier sudah mencoba mencari-cari di seisi rumah isabella, tapi tak menemukan benda mewah tersebut.

Sayangnya, isabella pergi ke apartemen daysi. Apakah gadis itu selama ini menyembunyikan berlian tersebut di sana, atau apartemen daysi hanyalah menjadi tujuan putus asa karena tidak berani pulang ke rumah, takut ditemukan oleh dominic?

Dominic masih bertanya-tanya, dan ia tak sabar menemukan jawabannya.

Namun dari kejadian menyebalkan dari isabella yang membodohinya dan melarikan diri, sejujurnya ada hal yang diam-diam membuat dominic lega, yaitu tempat yang gadis itu tuju adalah apartemen daysi. Jika yang isabella pergi adalah tempat tinggal pria, maka dominic akan sangat marah. Entah mengapa ia tak rela membayangkan gadis itu menginap di rumah pria lain. Jika sampai itu terjadi, bisa dipastikan dominic akan menyeretnya saat itu juga. Persetan dengan akan dilaporkan ke polisi. Jika terdesak, dominic akan menggunakan cara kotor, seperti mengirim orang untuk mengancam teman isabella, misalnya. Untunglah ia tak perlu menunjukkan sisi gelapnya itu.

"Isabella ...," desah dominic pelan.

Entah mengapa gadis itu membuat dominic merasakan emosi asing ini.

***

Suara-suara pelan menyeruak ke dalam tidur isabella. Ia membuka mata dan kembali memejam, silau oleh cahaya lampu yang menerangi seisi ruangan.

Setelah beberapa saat, ia kembali membuka mata. Pemandangan pertama yang isabella lihat adalah sang sahbat yang sudah rapi dalam seragam pramugarinya. Isabella melirik jam dinding. Masih subuh.

Over PossessiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang