PART 14

5.3K 239 12
                                        

Part 14

Usai makan malam dan bercakap-cakap sejenak dengan kedua orangtuanya, Dominic meninggalkan rumah. Mobil SUV putihnya merayap perlahan di jalan raya. Menjelang pukul delapan malam, jalanan masih ramai. Apalagi malam ini cuaca cerah. Tidak ada sejumput awan mendung pun di mega-mega, membuat orang-orang nyaman beraktivitas di luar ruangan. Tak perlu merasa cemas akan turun hujan dan kebasahan.

Dominic menyetir dengan pikiran melayang pada Isabella. Sejak awal, sebesar dan segigih apa pun Isabella meyakinkan Dominic kalau dia bukanlah pencuri, Dominic sama sekali tak percaya. Apa yang disampaikan Xavier tadi siang semakin mengukuhkan keyakinan Dominic itu. Isabella memang sedang menargetkan pria kaya. Apa lagi tujuan gadis itu menyewa rumah selama tiga bulan, kalau tidak untuk menunjang identitas palsunya?

Mobil Dominic berhenti saat lampu merah menyala di sebuah perempatan yang akan ia lewati. Pikiran Dominic masih dipenuhi oleh Isabella.

Yang membuat Dominic heran, mengapa Isabella mati-matian mempertahankan berlian tersebut padahal gadis itu tahu, setelah tertangkap, tentunya ia tak akan dilepaskan begitu saja tanpa menyerahkan benda mewah itu terlebih dahulu. Isabella rela tersiksa mengerjakan seluruh pekerjaan rumah, menjadi juru masak, dan juga tukang kebun. Bahkan kehilangan beberapa kilogram berat badannya dalam waktu singkat.

Apakah Isabella benar-benar membutuhkan uang sebesar itu? Untuk apa? Gadis itu sebatang kara, penghasilannya dari toko online-nya juga terbilang lumayan.

Atau Isabella jatuh cinta pada berlian itu? Jika itu penyebabnya, Dominic mengerti mengapa gadis itu menjadi gelap mata. Isabella yang waktu itu menyamar menjadi Katerine tentunya dengan mudah bisa menebak kalau ia tak akan mendapatkan berlian tersebut. Selain karena itu berlian langka dan Dominic berencana memberikannya kepada sang ibu, harganya juga fantastis.

Dominic sama sekali tidak pelit. Dua minggu menjadi sepasang kekasih, ia sudah mengeluarkan uang ratusan juta untuk membelikan Katerine barang-barang mewah, tapi tentunya gadis itu tidak naif. Tahu Dominic tak akan mengeluarkan uang sampai setengah triliun untuk wanita yang belum menjadi istrinya.

Apakah itu yang membuat Katerine gelap mata hingga membawa kabur berlian itu? Katerine menyukai benda mewah tersebut dan ingin memilikinya?

Suara klakson yang panjang dan bertubi-tubi membuat Dominic tersentak dari lamunan.

"Sialan!" Dominic mengumpat pelan ketika menyadari ia melamun saat mobil berhenti di lampu merah. Dominic buru-buru menjalankan mobilnya.

Isabella benar-benar luar biasa memporakporandakan Dominic. Lama kelamaan gadis itu akan mencuri kewarasannya. Ini tak bisa dibiarkan. Ia harus secepatnya mendapatkan kembali berlian tersebut.

***

Jam dinding menunjukkan pukul 20.16 WIB. Isabella berbaring terlentang di ranjang dengan mata tertuju pada langit-langit.

Meski mulai terbiasa dengan seluruh pekerjaannya kini, harus diakui, Isabella lelah. Seluruh tubuhnya terasa lenguh.

Isabella memejam dan membayangkan betapa enaknya jika seluruh tubuhnya dipijat. Biasanya sekali sekala Isabella akan pergi ke spa. Sekarang ia tak bisa ke mana-mana lagi dan hanya bisa berbaring membayangkan nikmatnya dipijat ketika lelah begini.

Lalu bayangan wajah Dominic muncul di pelupuk mata Isabella.

Isabella pun membuka mata. Ia teringat pada rencananya ingin membuat Dominic terluka.

Ya, Isabella berencana bersikap manis pada Dominic, perlahan-lahan membuat pria itu jatuh cinta kepadanya, lalu ketika Dominic lengah, ia akan melarikan diri. Isabella mendapat kebebasan, sementara Dominic yang ditinggalkan akan kehilangan dan terluka.

...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang