Part 5

6.1K 306 11
                                    

halo teman2

maaf ya lama, karena sibuk ngurusin kerjaan

met baca ya, moga suka


Part 5

Isabella mencoba membuka pintu tapi tak berhasil. Ia pun bersimpuh putus asa dengan air mata berlinang.

Mengapa ini terjadi padanya? Ia tidak melakukan apa pun, tiba-tiba ia diculik dan dituduh mencuri berlian. Bahkan kini ia terancam dijadikan pelacur.

Mengingat itu, Isabella menangis sesenggukan. Ia duduk bersandar di daun pintu sambil memeluk lutut. Rasa jijik dengan cepat merayap di sekujur tubuhnya. Seumur hidup Isabella belum pernah berhubungan intim. Ia anak semata wayang. Orangtuanya menjaganya dengan sangat ketat. Pergaulannya dibatasi. Selama ini, ia hanya pernah menjalin hubungan spesial satu sekali. Selain itu, satu-satunya teman dekatnya hanya Daysi.

Teringat Daysi, air mata Isabella menetes kian deras. Apa kabar sahabatnya itu? Apakah ia mencari-cari Isabella yang tiba-tiba menghilang bak ditelan bumi?

Isabella harap Daysi curiga akan menghilangnya dirinya dan melapor pada polisi.

Air mata Isabella dengan deras menuruni pipi. Ia sama sekali tak berniat mengusapnya. Saat ini ia takut. Sangat takut, melebihi rasa takut ketika diculik beberapa hari lalu.

Memikirkan ancaman Dominic benar-benar membuatnya putus asa. Isabella tidak bisa membayangkan ia dicium dan melayani hasrat pria yang tak dikenalnya. Bagaimana jika pria yang membayarnya mengidap penyakit HIV?

Isabella memeluk tubuh erat-erat.

Tidak.

Tidak!

Ia tak mau menjadi pelacur! Jika Dominic berkeras menganggap ia yang mengambil berlian itu, baiklah, Isabella tidak akan menyangkal lagi. Ia akan mengikuti arus permainan pria itu. Ia bersedia berkompromi asalkan Dominic tidak menjadikannya pelacur.

Selanjutnya ia bisa pelan-pelan mencari tahu mengapa pria itu bersikeras menuduhnya mencuri. Apakah Katerine begitu mirip dengannya? Konon, di dunia ini ada tujuh orang yang mukanya agak mirip satu sama lain meski tidak memiliki hubungan darah. Mungkin kasus ini termasuk katagori itu, secara Isabella anak tunggal.

Pemikiran itu membuat Isabella sedikit lega. Saat Dominic datang lagi nanti, ia akan bernegosiasi dengan pria itu. Ia bersedia mengaku mencuri berlian tersebut dan melakukan apa pun asal Dominic tidak menjualnya ke pria hidung belang.

***

Tiga jam kemudian, Isabella berdiri di dekat jendela yang menghadap halaman samping. Tampak kupu-kupu mengepakkan sayap dengan ceria, lalu hinggap di bunga-bunga yang mekar dengan indah. Isabella membayangkan betapa menyenangkan bisa berjalan-jalan di taman rumah Dominic yang terawat rapi dan menghirum aroma wangi bunga-bunga.

Sayangnya ia terkurung di kamar luas ini, menunggu Dominic datang dan bersedia melepaskannya.

Isabella menghela napas panjang. Sejak tadi ia menunggu Dominic, tapi pria itu sama sekali tak menampakkan batang hidung. Isabella tak sabar bertemu dengannya, bernegosiasi, lalu hidup bebas.

Meski selama ini sehari-hari Isabella hanya di rumah, mengurus toko buku onlinenya, tapi sorenya—tepatnya sebelum kecelakan, ia selalu meluangkan waktu berjalan-jalan sejenak untuk menghilangkan jenuh dan lelah.

Teringat toko buku online-nya, bibir Isabella melengkung sedih. Pasti ada banyak pesan masuk di semua media sosial yang digunakan untuk mempromosikan buku yang ia jual, juga pastinya di marketplace.

Over PossessiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang