PART 20

4.4K 223 7
                                    

komen di part 19 dikit banget yah teman2, dan belum ada komen cetar,  aku masih menunggu komen cetar untuk memilih yang menjadi pemenang membaca gratis part berikutnya di karya karsa.


Part 20

Isabella senang bukan main saat Dominic termakan bujuk rayunya. Setelah melihat Dominic memasuki minimarket, Isabella pun bersiap membuka pintu mobil. Saat itulah tanpa sengaja matanya menangkap sebuah mobil yang terparkir tak jauh darinya.

Kaca jendela mobil itu sedikit terbuka, memperlihatkan pengemudi di baliknya. Damar. Isabella juga menebak ada Setyo di samping lelaki itu.

Jantung Isabella seketika berdegup kencang.

Sialan! Ia terlalu menyepelekan Dominic. Pria itu tak senaif yang Isabella pikir.

Isabella memutar otak dengan keras. Ia harus cepat bergerak sebelum Dominic kembali. Masalahnya, Damar mengawasi mobil Dominic. Begitu Isabella melangkah keluar, Damar akan menangkapnya.

Isabella memijit titik di antara kedua alis dengan frustrasi. Apa yang harus ia lakukan? pikirnya panik.

Tiba-tiba sebuah ide melintas di benaknya. Berhati-hati, Isabella berdiri di kursinya dengan badan membungkuk, lalu berpindah ke kabin belakang. Tanpa menunggu lama, Isabella membuka pintu penumpang yang di belakang pengemudi dengan sepelan mungkin.

Pintu terbuka. Isabella menarik napas panjang-panjang, menghelanya, lalu melangkah keluar dari mobil dengan mengendap.

Isabella berhasil keluar dari mobil. Dengan posisi berdiri membungkuk, Isabella menutup pintu mobil, tidak benar-benar tertutup rapat karena tak ingin menimbulkan suara.

Setelahnya, dengan mengendap-endap, Isabella berjalan menjauhi minimarket, sebisa mungkin tak terlihat oleh Damar dan Setyo.

"Maafkan aku, Damar, Setyo," gumam Isabella pelan sembari terus berjalan menjauh. Ia harus melakukan ini. Ia tidak tahu pasti kenyataan yang sebenarnya tentang berlian itu, jadi yang harus ia lakukan adalah menyelamatkan diri dari Dominic. Ia bahkan melupakan keinginannya mendekati Dominic lalu mencampakkan pria itu untuk menyakitinya, untuk membuatnya terluka demi balas dendam karena sudah membuatnya menderita akhir-akhir ini.

Isabella harus mencari tahu apakah ia benar kehilangan ingatan tertentu, tepatnya semua tentang Dominic, atau pria itu salah mengidentifikasi orang.

Setyo dan Damar sangat baik kepadanya. Dan akibat perbuatan Isabella hari ini, keduanya pasti akan menerima amukan kemarahan Dominic. Akan tetapi Isabella tak punya pilihan.

"Maafkan aku, Damar, Setyo," bisik Isabella sekali lagi.

***

Dominic melangkah keluar dari minimarket sembari membawa satu kantong plastik berisi pembalut dan minuman kesehatan untuk wanita yang sedang datang bulan. Tanpa curiga kalau Isabella akan melarikan diri mengingat wanita itu sedang haid dan ada noda darah di gaunnya seperti yang dikatakan, Dominic membuka pintu mobil di dekat kemudi, lalu membungkuk dan mengulurkan kantongan belanjaan ke kursi penumpang.

"Sialan!" seketika Dominic mengumpat saat menyadari kursi di samping pengemudi itu kosong melompong. Ia melempar kantong belanjaan itu dengan marah lalu berdiri tegak sembari membanting pintu mobil.

"Damar! Setyo!" teriaknya penuh amarah.

Perbuatannya itu menarik perhatian beberapa pengunjung yang baru tiba di parkiran minimarket, atau pun yang akan pergi. Mereka memandang Dominic dengan sorot heran sekaligus ingin tahu.

Dominic mengacuhkannya.

Damar dan Setyo yang berada di dalam mobil tidak jauh darinya, secepat kilat keluar dari mobil dan mendatanginya.

Over PossessiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang