PDF versi lengkap OVER POSSESSIVE sudah tersedia, bisa diorder di WA EVATHINK 08125517788.
untuk saat ini cuma tersedia versi PDF yang bisa diorder di aku ya teman2, tidak ada versi cetak, ebook di playbuku atau karya karsa.
Part 24
Seringai kecil masih menghias bibir Dominic dan tatapannya dengan setia terkunci di pintu kamar mandi yang tertutup meski beberapa menit telah berlalu.
Dominic tidak mengerti mengapa pagi ini ia bangun tidur dengan penuh semangat. Ia begitu tak sabar ingin bertemu Isabella lagi, bahkan melewatkan sarapan bersama keluarga. Ternyata bertemu gadis itu menyenangkan seperti biasa. Ada kesenangan tersendiri bagi Dominic saat menggodanya.
"Sepertinya kau memang jatuh cinta pada gadis itu."
Perkataan Xavier melintas di benak Dominic.
Benarkah ia telah jatuh cinta pada Isabella?
Tanpa sadar Dominic menggeleng.
Tidak.
Pintu hatinya sudah amat sangat lama tertutup rapat. Belum pernah ada wanita, secantik apa pun, bersikap semanis apa pun, yang berhasil membuka lagi pintu hatinya.
Jadi tidak mungkin, Isabella yang mencuri berliannya, pembakang, bahkan membodohinya, berhasil membuatnya jatuh cinta.
Xavier salah besar.
Dominic yakin ia hanya tertarik berdebat dengan Isabella. Hanya sebatas itu. Tidak lebih.
Seringai kecil Dominic berubah menjadi seringai masam. Ia pun melangkah meninggalkan kamar Isabella.
***
Ketika Isabella memasuki ruang makan seusai mandi, yang ia dapati adalah sesosok gagah berwajah tampan yang duduk di balik kepala meja. Tatapan pria itu tampak fokus pada ponsel di tangan. Sesekali jemarinya menggeser layar.
Dominic sepertinya belum menyadari kehadiran Isabella, jadi ia pun berdiri dengan jarak sekitar lima meter dari Dominic dan mengamatinya lebih dalam. Dimulai dari wajah tampannya. Dominic memiliki sepasang alis tebal yang rapi, mata dengan iris gelap yang dipayungi bulu mata lebat nan lentik. Hidung Dominic mancung, dan sepasang rahangnya tampak kokoh.
Tatapan Isabella turun ke bibir pria itu. Bibir Dominic bersih dan berwarna kemerahan. Isabella menebak pria itu tidak merokok.
Isabella terpaku dan tanpa sadar menggigit bibir, teringat bagaimana bibir itu melumat bibirnya dengan paksa. Rasa kesal seketika menyerang Isabella. Berani-beraninya pria itu menciumnya!
Tak mau berlarut-larut teringat kenangan menyebalkan itu, tatapan Isabella turun, jatuh di dada bidang Dominic yang dibalut kemaja pas badan berwarna putih.
Seperti sadar diperhatikan, Dominic mengangkat wajah. Seketika mata keduanya beradu. Isabella dengan cepat mengalihkan pandangan, lalu melangkah menuju kulkas. Dominic mengamati gadis itu tanpa kata.
Setelah beberapa saat, Isabella berbalik dan memandang Dominic. "Tak ada yang bisa dimasak untuk sarapan."
Dominic mengangkat alis. "Damar tidak membeli sayur-mayur dan lainnya?"
"Ada, tapi tidak ada bihun, mie atau bahan dasar untuk membuat sarapan. Kecuali kau mau menunggu, aku bisa memasak nasi dan lauk."
"Aku tak punya waktu sebanyak itu," desis Dominic.
Isabella mengangkat bahu. "Maka kau harus sarapan di luar." Ia berjalan mendekati meja makan.
"Kalau begitu cukup roti tawar." Dominic menunjuk roti tawar yang ada di tengah meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Over Possessive
Romance21+ (cerita dilanjutkan di wattpad sampai TAMAT!) Tiada angin, tiada hujan, tiba-tiba badai menerpa hidup Isabella Gracelina yang damai. Ia diculik, kemudian ditawan dengan tuduhan telah mencuri perhiasan mewah milik seorang triliuner tampan. Apa ya...