Elvaira yang sudah kelewat geram melihat Galang yang bisa seenjoy itu dengan desicha. Sedangkan dengannya tidak pernah seakrab itu
"Gue buat Lo gak nyaman setelah ini Cha" cicit elvaira dengan tangan yang mengepal diatas meja
Bell sudah menandakan masuk, semua murid masuk kekelasnya begitu juga dengan desicha dan Galang mereka berpisah di koridor karena kelas Galang dan desicha tidak sama!
"Lo duduk dibelakang gue lagi pengen duduk disini" Kata elvaira penuh yang terdengar lebih seperti perintah
"Oke" tanpa banyak bicara desicha menuruti permintaan elvaira
Pelajaran dimulai, elvaira memang type murid yang tidak pintar tapi setidaknya otaknya masih memumpuni untuk ia masuk kelas IPA. Walau dikelas ia tergolong paling bodoh tapi sebenarnya ia tidak sebodoh itu!
"Bu saya izin ketoilet ya?" pamit desicha yang disetujui oleh guru yang sedang mengajar
"5menit ya Cha" Tutur guru tersebut
"Iya bu" desicha berlari kecil menuju toilet karena toilet sedikit jauh dari kelasnya dan ia hanya diberi waktu 5 menit
"Bu Dian, izin angkat telpon boleh? Kayanya ini penting deh Bu" elvaira juga izin sembari memainkan handphonenya
"3menit cukup?"
"Cukup Bu, saya permisi kedepan"
Bohong kalau elvaira bilang ia akan menerima telfon, sebenarnya elvaira ingin menghampiri desicha ia ingin memberi desicha pelajaran karena telah berani dekat dengan galangnya.
Elvaira menunggu kemunculan desicha ia sesekali membenarkan anak rambutnya yang berterbangan, sampai di pantulan kaca ia melihat wajah sembab dan kulit pucat milik desicha
Desicha tak menghiraukan keberadaan elvaira walau ia tau, yang ada didepan cermin itu adalah elvaira. Sampai ia tersadar bahwa pergelangan tangannya telah dicekal oleh elvaira
"Gue mau balik, lepasin tangan Lo" Tutur desicha menatap geram pada elvaira
"Apa? Mau balik? Ngimpi"
"Gue tuh gak pernah deh perasaan punya masalah sama Lo tapi kenapa sih Lo selalu ganggu gue, Lo mau apa hah?"desicha berucap panjang lebar
Dengan cepat elvaira menenteng kerah baju milik desicha, desicha adalah type orang penakut. Saat diperlakukan seperti ini fikirannya ingin melawan tapi badanya tidak bisa digerakkan, dan yang mewakili hanya air mata ketakutan!
"LO MAU KELUAR DARI SINI IYA?" sentak elvaira
"MAU CAPER KE GALANG LAGI, IYA?" imbuh elvaira lagi dengan nada lebih keras
"SADAR, ACHA SADAR LO ITU SIAPA. SAINGAN LO ITU GUE, SEHARUSNYA LO BISA NGACA. LO LIHAT KAN DIKACA ITU DIRI LO GIMANA?" elvaira memutar tubuh desicha untuk melihat dirinya dikaca
"GALANG ITU PUNYA GUE, LO ITU CUMA BENALU BANGSAT" elvaira menjambak rambut desicha dan membenturkan kepala gadis itu sekali
"ARGHH, SAKIT LEPAS" desicha merasa kesakitan ia berteriak
"Lo harus tau gimana sakitnya hati gue sialan" elvaira menarik rambut desicha sampai ke salah satu kamar mandi. Elvira mendorong tubuh desicha sampai terduduk elvaira mengunci pintu itu.
"Itu akibatnya Lo ikut andil dalam kisah gue, disini gue beperan antagonis Cha kalo Lo berperan protagonis berarti Lo udah siap buat jadi mangsa" setelah mengucapkan kata itu elvaira pergi meninggalkan desicha yang berteriak keras meminta untuk dibukakan pintunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RUMPANG
Teen FictionElvaira sangat mencintai Galang, tapi entah mengapa Galang enggan menerima cintanya. Banyak penolakan, banyak olokan. Tapi Elvaira tidak menggubris hal hal itu, tapi di lain sisi Galang suka pada desicha. Apapun akan lakukan untuk melindungi desicha...