khawatirnya seorang Galang(🕊)

332 18 0
                                    

Sedari tadi desicha menangis menahan sakit dikepalanya dan menahan takut pada dirinya. Ia seolah bisu ia sudah tidak kuat ketika mengucapkan kalimat tolong.

"Lho El, Acha mana?" tanya Bu Dian yang sadar desicha belum juga kembali

"Mana saya tau Bu, kan saya cuma diluar sana ngangkat telpon" elvaira berucap sembari menaikkan bahunya

"Yaudah kita lanjut 7menit lagi istirahat" bu dian melanjutkan penjelasannya yang sempat tertunda

Kringg

Bell istirahat berbunyi,semua murid sudah memenuhi kantin ada juga yang duduk di taman, dikelas, dikoridor, diroftoop.

Elvaira kali ini merasa bebas karena ia bisa menemui Galang tanpa diganggu oleh benalu itu, dengan langkah cepat elvaira menuju kantin memesan makanan untuk ia bersama Galang.

"Acha ada?" tanya Galang pada siswa yang masih stay dikelas

"Acha gak balik dari kamar mandi dari tadi lang" ucap salah satu murid itu

"Sejak kapan?" tanya Galang yang mulai merasa aneh

"Sejak mapel bu dian, dia izin tapi Sampek sekarang gak balik" imbuh murid itu

"Ohyaudah makasih ya" setelah mengucapkan kata itu, Galang berlari menuju toilet guna memastikan keberadaan desicha

Bahkan Galang berberapa kali menabrak teman temanya yang sedang berjalan, Galang benar benar memancarkan raut khawatir.

Sesampainya di toilet perempuan, Galang membuka satu persatu pintu tersebut, hanya ada satu pintu paling pojok yang tidak bisa dibuka. Saat Galang mengetuk pintu itu pun tidak ada sahutan dari dalam tidak mungkin kan kalau didalam sedang ada orangnya?

"Permisi ada orang gak ya?"Galang mengetuk pintu itu terus menerus

"Kalo gak jawab gue izin dobrak ya"

"Oke gue dobrak" Galang mulai mencari ancang ancang guna mendobrak pintu itu. Tapi usahanya berkali kali gagal

"Ini pintunya yang kuat atau gue yang lemah sih" Gerutu Galang kesal, ia menendang pintu itu, dengan emosi yang terkumpul Galang mencoba kembali mendobrak pintu itu dan benar ada hal yang tak beres didalamnya

"ACHA" teriak Galang yang shock melihat keadaan desicha

"CHA LO KENAPA,HEI BANGUN SIAPA YANG BUAT LO KAYA GINI CHA" galang benar benar khawatir dengan keadaan desicha

"BERTAHAN YA CHA KITA KE UKS" Galang menggendong desicha ala bridal style untuk ia bawa ke UKS

***

Elvaira masih setia mengantre bubur ayam kesukaan Galang, ia ingin makan menu favorit Galang ini dengan berdua tanpa ada yang menggangu

"Sumpah gapapa ngantre Sampek pulang pun gue jabanin asal Galang mau makan sama gue" cicit elvaira yang sebenarnya mulai lelah menunggu karena antre sepanjang ini sebenarnya bukan hobi elvaira

"Loh kok Lo disini El, Galang mana" tanya Regan yang ikut mendudukkan dirinya di samping Elvaira

"Yee Lo mah, kan Lo sahabatnya kok tanya gue yang Gatau apa apa"jawab elvaira

"Lha perasaan tuh anak tadi mau kekelas Lo deh nyamperin Acha, kok Sampek Lo Gatau tuh gimana ceritanya" Deo menimpali ucapan rengan

"Dia nyusulin Acha lagi?"

"Kayanya iya deh" jawab Regan dan mendapat anggukan dari Deo

Jujur sebenarnya elvaira tidak baik baik saja ketika mendengar Galang menyusul desicha kekelasnya, sedangkan dia sedang antre bubur ayam harus rela desak desak an belum lagi hawa kantin yang panas dan bau makanan bercampur jadi satu.

"Gue beli mie dulu deh, kasihan Dio udah nunggu gue cabut dulu ya El" pamit Deo yang hanya mendapatkan anggukan dari elvaira

"Desicha desicha, gue benci desicha" elvaira mengepalkan tangannya sampai kukunya ikut memutih.

"Pak, boleh saya lihat rekaman cctv di toilet perempuan yang kira kira mulai jam 09.20?" Galang yang sudah membawa desicha keuks segera berlari menuju pos satpam untuk melihat rekaman cctv

"Buat apa ya? Maaf sebelumnya cctv ini bersifat rahasia" Ujar satpam itu

"Terus gunanya apa pak kalau pasang cctv tapi dirahasiakan, teman saya... " Galang menceritakan kejadian itu sampai sang satpam percaya dan mau membuka CCTV ke arah toilet

"Saya cuma minta tolong puterin dijam 09.20 sampai 09.30 itu aja pak, saya mohon" Galang mencoba menyakinkan satpam itu semoga caranya berhasil.

"Yasudah ini karena kamu anak orang terpandang disini,saya mau nuruti permintaan kamu"

"Makasih pak"

RUMPANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang