apa salah ku

21 1 0
                                    

Hai,

Selamat membaca

Dan semoga suka

_love me too_

Rumah besar kediaman raheja terasa begitu sepi, kedua orang tua thea telah pergi untuk kekantor beberapa waktu lalu, sementara anak pertama dan ketiga keluarga ini tengah menonton bersama di ruang keluarga, ingin rasanya thea ikut dalam kebersamaan mereka, menikmati suasana hangatnya sebuah keluarga, namun, apakah bisa?thea harus tahu diri bukan?

Saat ini thea duduk seorang diri di depan rumah, memandang kosong langit cerah di atas sana, cuaca yang sangat mendukung untuk jalan jalan bukan. Itu hanya harapan thea, mana mau giur mengajaknya jalan berdua, mungkin bisa selama tania tidak ikut campur di dalam hubunganya.

Suara motor memasuki halaman rumah, membuat autensi thea yang memandang langit teralihkan, ia menatap siapa orang yang bertamu di jam segini.

"hai"sapa orang itu

Thea tersenyum bahagia, saking bahagianya ia bahkan sampai meloncat girang, berlari menghampiri pria itu, kemudian memeluknya erat, sangat erat membuat pria itu tersenyum lembut membalas pelukan kekasihnya.

"kenapa hm? Bahagia banget aku kesini"tanya giur lembut, merapikan rambut thea yang sedikit berantakan.

Thea mendongak, tersenyum begitu cerah "karena giur"jawab gadis itu apa adanya.

"mau jalan? Aku lagi gak ada kerjaan"tanya giur segera di hadiahi sebuah pekikan bahagia dari thea, ia mengangguk semangat sebagai jawaban.

Giur tertawa gemas, gadis nya memang sangat lucu ketika bahagia, pria Itu merangkul pundak thea, membawanya kembali masuk kedalam rumah nya, dengan senyum keduanya yang merekah sempurna, thea sendiri memeluk giur dengan begitu erat, mencium aroma parfum milik pria itu yang membuatnya candu.

Sampai diruangan keluarga, thesa dan tania menatap kedatangan keduanya dengan lekat, "tumben," bingung thesa.

Giur terkekeh, mencium pucuk kepala thea dengan sayang "mau ngajak jalan thea gue"ucap giur.

"giur, thea mau siap siap dulu yah"ucap nya lembut menatap pacarnya bahagia

Giur mengangguk membiarkan gadis itu pergi untuk bersiap siap, baru saja selangkah thea pergi,tania kembali membuka suaranya

"tapi tania juga mau pergi sama giur," sela tania.

Thea kembali membalikan badanya, menatap giur dengan sendu,

"tania kan lagi nonton"jawab giur

Tania mendekati pria itu, menatap giur penuh harap "tania bosen,"rengek nya

"iya"final giur mengelus lembut surai rambut tania

"tapi, thea?" tanya thea menunjuk dirinya sendiri

Giur tersenyum menghampiri gadis itu, mengelus lembut pipi chuby milik thea, kemudian memberikan nya sebuah ciuman di pipi singkat, "lain kali kita jalan yah, tania bosen, dia mau pergi sama aku, gapapa kan thea"jelasnya

Thea menggeleng "kenapa tania, thea pacar giur, harusnya thea yang giur ajak"elak thea.

"hiks hiks thesa, thea hiks gak mau hiks giur jalan sama tania hiks"isak tania mengoyangkan lengan thesa manja.

Thesa menatap tajam thea, tanganya sudah terkepal kuat, hendak maju untuk memberinya pelajaran namun ditahan oleh giur lebih dahulu, giur sendiri membalas tatapan thesa tak kalah tajam.

"Dia cewek gue sa" ucap giur tegas.

Kembali menatap thea yang juga sudah menatapnya berurai air mata, dengan lembut giur mengusapnya, memeluknya dengan erat, "tania, kamu cepetan siap siap"ucap giur.

Thea kembali mendongak "giur, thea mau sama giur hiks"mohon nya.

Giur menggeleng "aku jalan sama tania,"

"ta--"

"udah diem, itu keputusan aku thea"sela giur tegas.

Sepuluh menit berlalu, thea tak kunjung melepaskan pelukanya,hingga tania datang menghampiri keduanya, sudah siap untuk jalan bersama pacarnya,giur nya. Dengan tak rela, thea melepaskan giur, pria itu sendiri tanpa beban menggandeng tangan tania menuju keluar di hadapanya langsung. Jangan tanya bagaimana perasaan gadis itu, sesak, sakit,kecewa,campur menjadi satu,

Ini bukan yang pertama kali nya thea harus mengalah demi tania, ini bukan yang pertama kalinya giur meninggalkanya demi tania, tetap saja rasanya tak ada perubahan, justru semakin hari luka ini semakin dapat dirasakan oleh Thea

Plak,

Thesa menampar pipi thea dengan kuat membuat thea yang kaget terjatuh kebawah lantai. Menatap kakaknya sendu.

"buat apa lo bersikap kaya tadi, mau hancurin kebahagian tania,itu yang lo mau huh, dasar gak tau diri"geram thesa.

Thea menggeleng "salah ya"lirih thea

Thesa semakin geram, dia menarik tangan adiknya kasar hingga berdiri di hadapannya, kemudian memberikanya tamparan sebanyak dua kali di pipi kanan dan juga kirinya, dilanjutkan dengan menjambak rambut gadis itu kuat.

"lo salah thea, buat apa lo nangis kaya tadi huh, mau jadi murahan, iya,  caper banget lo"bentak thesa

Thea menatap thesa dengan sendu mendorong tubuh pria itu agar jambakanya terlepas.  "GIUR PACAR AKU THESA, BUKAN PACAR TANIA, KENAPA TANIA YANG GIUR AJAK, HARUS NYA THEA, THEA BUKAN TANIA"teriaknya.

Plak

Sekali lagi, pria itu menampar pipi gadis itu. "apa yang adek gue suka, harus dia milikin termasuk giur"ucap thesa

"aku hiks juga adek kamu hiks thesa, kita hiks kembar sa"lirih nya sesenggukan.

"dan gue malu buat ngakuin lo sebagai kembaran gue thea, pembawa sial" ucap nya.

"APA SALAH AKU SA, APA, KENAPA SEMUA ORANG MEMPERLAKUKAN KU SEPERTI INI, KATAKAN SA, AKU HARUS APA SUPAYA KALIAN JUGA MAU MENCINTAI AKU, AKU SA,"teriaknya tak tahan

Thesa semakin mendekati thea, membuat tubuh kecil itu mundur dengan sendirinya,

"Salah lo karena kembali di keluarga ini"tegas thesa.

Hancur, rasanya sangat hancur, kaki nya bahkan terasa sangat lemah untuk menopang berat badanya sendiri, gadis itu kembali menangis sesenggukan, emang nya apa lagi yang bisa ia lakukan setiap hari nya selain menangis, menatap kepergian kakak kembarnya dengan sendu.

"aku juga mau bahagia sa, bukan cuma tania,aku juga sa, aku juga adek kamu,"lirih nya meraung sedih di atas lantai
.
.
.
Ada yang mengatakan sesuatu?

_love me too_

ATHEASTORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang