menyerah?

9 0 0
                                    

_selamat membaca_

Sudah lima jam lamanya thea menunggu, langit sudah semakin gelap, bahkan hujan semakin deras mengguyur kota jakarta, thea duduk memeluk lututnya kedinginan di halte bus.

Kemana pria itu, pria yang baru saja berjanji untuk membawanya jalan jalan bersama setelah pulang sekolah, kemana pria itu, kenapa ia tidak datang, thea sudah bosan, ia takut, ia lelah, bahkan air matanya sudah menetes deras dari tadi,

"halo thea"ucap orang diseberang sana.

Thea menghela nafasnya lelah, akhirnya setelah sepuluh kali telfon yang ia berikan, panggilan itu mendapatkan sambunganya

"giur, kamu dimana, thea nungguin"

Terdengar helaan nafas pasrah dari seberang sana "maaf, tania tadi maksa aku buat dateng ke rumah"ucap nya

Thea tersenyum simpul, sekali lagi thea tersingkir"thea gak penting banget ya buat giur, kamu sendiri yang janji ke thea padahal"jawab thea tertawa hambar

"jangan berlebihan thea,"

"kamu yang jangan berlebihan giur,pacar giur itu thea bukan tania" lirih thea kemudian mematikan sambunganya.

Sesak, sangat sesak rasanya, thea sudah banyak merelakan semuanya untuk sebuah kebahagiaan, tapi kenapa sangat sulit

"ARGGGG" teriak thea di tengah deras nya guyuran hujan, gadis itu menjambak rambut nya frustasi, melampiaskan rasa sakit nya selama ini.

"KENAPA, THEA JUGA MAU BAHAGIA TUHAN, APA THEA GAK BERHAK? KENAPA CUMA TANIA, THEA JUGA MAU DISAYANG"teriak nya lagi, gadis itu kembali berlutut di tanah, rambutnya sudah acak acakan menandakan seberapa frustasinya dia.

Ponselnya kembali berdering, thea segera meraih ponsel yang sempat tergeletak di atas tanah itu, dinda, nama itu yang muncul di dalam layar ponselnya,apalagi sekarang? Segera thea megangkatnya.

"thea lo gapapa?" tanya dinda to the point

Thea mengernyit "kenapa"jawabnya lirih

"thea giur dia--"

"gapapa, thea pulang dulu ya dinda"sela thea cepat, kembali memasukan ponsel itu kedalam tasnya kemudian kembali berjalan menuju rumahnya,

Thea mengernyit, sebuah mobil baru saja keluar dari kediamanya, itu adalah mobil milik keluarga giur, ia tau itu, di depan sana juga masih terparkir mobil milik pacarnya, memasuki rumah, thea dibuat tambah bingung, semua orang tengah berkumpul, thesa, tania, giur, dan kedua orang tuanya, semuanya tampak bahagia hari ini, tidak tidak, mereka memang selalu bahagia, tapi kali ini thea akui mereka terlihat jauh lebih bahagia.

Belum ada yang menyadari kedatangannya, semua masih sibuk dengan pembicaraan mereka.

"akhirnya kamu bertunangan dengan tania giur" ucap hilda

Duarrr

Thea menjatuhkan tas nya, jantungnya seakan berhenti seketika, dengan berat dia menghampiri semua orang di depan sana.

"tu tunangan?"beo nya

Giur menatapnya, semua orang juga menatapnya, hanya saja mereka bersikap seolah tidak peduli, meski melihat betapa hancurnya thea sekarang

Semudah itukah seseorang merebut cahayanya,kenapa tidak dibunuh saja, katakan kepada thea, jika hidupnya memang tidak berarti untuk siapapun, kenapa ia tidak mati saja, sungguh,dari pada harus terus mengemis kasih sayang, sumber kebahagianya, satu satunya harapanya direnggut dari genggaman, akan lebih baik ia tiada.

ATHEASTORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang