Selamat membaca
_love me too_
Giur berlari menghampiri thesa di kantin bersama teman nya yang lain, ini masih jam ke tiga pelajaran dimulai, yang artinya masih perlu setengah jam lagi bel istirahat akan berdering, tapi giur dan thesa sudah berada di kantin untuk membolos
Thesa menyeruput minumanya sedikit menatap giur yang tengah menormalkan nafasnya. "santai kali, meskipun lo jalan jongkok kantin ini gak akan lari kemana mana"
Giur mendengus tidak suka "thea mana? "
"kelas lah"saut thesa santai
"lo masih sama thea? Tania gimana Njir"komentar salah satu sahabat giur
"bacot bagong" umpat giur
"putusin thea,"saut thesa kelewat santai nya
Giur melotot tidak percaya "apa apaan, gak, gue gak mau putusin dia"
"sakitin aja terus sampai mampus" komentar adi pria manis yang duduk do sebelah thesa
"enak ya jadi ganteng, diselingkuhin masih mau mau aja itu cewek"saut yang lainnya
"thea yang goblok"saut thesa menambahi
"lo tau gue sayang thea," ucap giur memelas
Adi menatap giur, dari tatapanya terlihat sekali dia tengah meremehkan pria itu "kalau gitu jauhin tania"saut nya
Giur menggeleng kecewa "gue gak bisa"
Thesa mengangguk, menepuk pundak giur beberapa kali "jangan sakiti tania, dia ade gue" jawab nya
Adi mendengus sebal "thea juga adek lo goblok"
..................
"arsatya,lo bisa manggil gue satya" ucap pria itu mengulurkan tangan memperkanalkan diri kembali
Thea tersenyum kikuk, menatap lawan bicaranya yang saat ini menduduki kursi disampingnya, harus ia sebut keberuntungan atau kesialan?, semua gadis melirik nya tajam, seolah sebentar lagi mereka akan menerkam thea hidup hidup
"gak mau jabat tangan gua?" tanya satya lembut
Thea tersentak kaget, segera dia menerima uluran tangan tersebut, ikut tersenyum saat melihat pria itu tersenyum "athea, panggil aja thea"
Satya menggangguk "gue tau, kita pernah bertemu sebelumnya kalau lo lupa"ucap pria itu mengingatkan
"iya, kamu yang waktu itu thea tolong ke rumah sakitkan"ungkap nya
"satya gak perlu duduk disini, mendingan sama devan aja tuh, dia populer di sekolah ini"lanjut thea menyarankan sembari menunjuk pria bernama devan menggunakan dagu nya
Satya mengernyit "kenapa,gue nyaman duduk disini"bantah nya
"tapi nanti satya bisa kena sial, atau dijauhin satu kelas karena deket thea"ungkapnya,
Thea senang mengetahui ada seseorang yang mau berada di sekeliling nya, itu sudah cukup, thea tidak mau satya harus kena masalah karena nya,
Satya berdiri, membuat semua orang kembali menatap satya lekat, begitupun bu narti di depan sana "ada apa satya?" tanya bu narti
"thea melarang saya duduk disini,apa itu sebuah tindakan baik bu? Apakah benar jika saya berada disini maka saya akan dibully" adu nya kepada bu narti
"thea, itu tidak akan terjadi nak,"ucap bu narti membela
Thea menunduk sebelum akhirnya mengangguk,melihat itu satya tersenyum puas, kembali duduk dengan tenang, lihat saja apa yang akan ia lakukan kedepanya untuk thea
Dinda dan laura menatap keduanya dengan lekat namun dengan pandangan yang berbeda, laura yang kesal sementara dinda yang bingung
"Bagaimana mungkin"gumam dinda
Laura menoleh "apapun itu pisahin mereka, gue gak rela cowok seganteng satya harus milih thea meskipun cuma temen biasa"balas nya pedas.
Satya tersenyum miring, ia dapat menangkap pembicaraan mereka, sangat lucu rasanya mendengar ada orang yang ingin menggagalkan keinginanya.
Selama ini, satya selalu hidup dengan keinginan yang harus tercapai, entah dalam segi apapun itu. Kehidupan satya nyaris sempurna jika tidak mengingat bahwa pria itu adalah leader dari the dark knight.
Pemimpin dari sekumpulan pria yang sering berbuat kejahatan.
.
.
.
.Dia satya, arsatya mandala xie. Leader dari dark knight
_love me too_
KAMU SEDANG MEMBACA
ATHEASTORY
Romance. . . "apa aku juga tidak berhak bahagia?" . . . "im thea not tania" . . .