_SELAMAT MEMBACA_
Bugh
Plak
Plak
Ctar
Sudah kesekian kalinya tania menampar memukuli bahkan mencambuk tubuh thea dengan bengis, tania seolah tuli untuk sekedar mendengarkan teriakan dan rintihan thea di bawah sana. Disaksikan laura,giur, thesa dan juga dinda, tania terus menyiksa thea
Hari ini mereka semua memutuskan untuk membolos hanya karena ingin menyiksa thea dirumah, karena jika di sekolah akan sedikit bahaya karena ada mata satya yang terus memantau mengisyaratkan ancaman, sampai malam hari tiba, puncak dari kesialan thea, malam ini mereka sudah menyiapkan sesuatu khusus untuk gadis itu
"Kenapa nangis thea, kan lo sendiri yang bilang mau lakuin apapun kan"ucapnya sambil menjambak rambut thea kuat membuat gadis itu mendongak secara paksa
Laura tertawa renyah, tania yang menatapnya membuat laura maju mendekatinya untuk memberikan baju spesial buat thea "lihat, gue bawa baju bagus buat lo"ucapnya memamerkan baju mini itu di depan thea
"Nah kakak ku yang cantik, sekarang lo pakai itu lalu lo layani kedua teman giur yah"ucapnya manis sambil merapikan rambut thea sebentar
Dinda melotot, thesa sudah pergi entah kemana, sementara giur hanya menatap mereka dengan datar. "Lo gila tan, gak gitu juga kali"seru dinda
Tania mengernyit "kenapa din?, Lo gak peduli sama thea kan?"tanya nya menatap dinda tajam
Dinda berdecih, "gue udah memperingatkan kalian semua,"ucapnya lalu pergi
Bugh
Tania mendorong thea hingga membentur lantai dengan kasar "buruan lo ganti baju, habis itu ke hotel,"ucapnya meninggalkan thea yang masih menangis sesenggukan dibawah sana
Beberapa menit berikutnya thea sudah siap dengan menggunakan pakaian yang diberikan oleh laura kepadanya tadi, memarkan paha dan juga lehernya yang putih mulus, meskipun begitu banyak luka tetap saja, thea terlihat sangat menawan dan terkesan seksi sekaligus. Berulang kali thea terlihat mencoba menurunkan baju itu agar menutupi pahanya yang terbuka
Tania bersiul menggoda "wih, udah cocok sekali untuk menjadi kupu kupu malam ya"pujinya
Laura mengangguk, dengan cepat gadis itu menarik thea agar mengikutinya masuk ke dalam mobil, dikendarai oleh giur, mobil itu membawa thea ke hotel yang sudah disiapkan oleh tania untuk thea malam ini.
"Mama papa bagaimana?"tanya nya sendu
Tania menoleh kebelakang "mereka belum sadar, puas lo"ucap nya lalu tersenyum "tapi tenang aja, habis ini gue anter lo ke mereka"sambung nya
Thea mengangguk "makasih"ucapnya tulus
Sampai di kamar hotel yang sudah mereka pesan, di dalam nya sudah ready dua orang teman giur yang akan memanjakan thea malam ini, sementara itu, tania mencoba merapikan sedikit penampilan thea sebelum masuk "inget, harus serius ya, atau lo gak bisa ketemu orang tua gue"ucapnya tersenyum manis
Laura memandang thea rendah, tapi juga sedikit iri melihat bagaimana sempurna nya tubuh yang thea miliki "sialan"decak nya
Thea memandang giur sebentar, tapi pria itu mengacuhkanya, sampai akhirnya thea memutuskan untuk masuk meninggalkan mereka yang tertawa bahagia diatas penderitaan thea
"Makan aja dulu yuk, dari pada nungguin mereka"saran tania meninggalkan tempat itu
"Hahahhaa mulus juga"
"Buruan anjing"
"Gak gue duluan"
Brak
Pintu kamar hotel itu terbuka lebar setelah sebelumnya di buka paksa oleh satya dan juga arka dibelakang nya, rahang satya mengeras bahkan sampai urat uratnya menonjol, begitupun dengan kedua tanganya yang mengepal sempurna
KAMU SEDANG MEMBACA
ATHEASTORY
Romance. . . "apa aku juga tidak berhak bahagia?" . . . "im thea not tania" . . .