Halo semuanya
Alhamdulillah, akhirnya bisa up lagi
_selamat membaca_
"AAAAAAAAAAAAA SATYA"
Dubrakk
"Anjing"umpat satya
Satya meringis merasakan punggung nya yang sedikit sakit karena terbentur lantai, pria itu dengan cepat bangkit seolah tidak peduli dengan sakitnya dan mendatangi thea secepat mungkin,
"Thea, kenapa?"seru satya sembari mengetuk pintu kamar nya, di dalam thea masih tidak bersuara hal ini membuat satya semakin khawatir
Brak
Dengan sekali tendangan, pintu kamar milik apartemen satya sudah rusak, bahkan pria itu tidak memperdulikanya, di pikiranya hanya ada thea yang tiba tiba saja berteriak di pagi hari seperti ini
"Thea, ada apa?kenapa?ada penyusup hm?atau ada yang luka?"tanya satya beruntun, sambil memeriksa setiap sudut kamar itu, siapa tau memang ada penyusup yang dengan beraninya memasuki kamar nya tanpa izin
Sementara itu, berbanding terbalik dengan satya yang terlihat sangat cemas, thea justru menampilkan raut muka kesal
"Gak ada,"jawab nya menghentikan kekhawatiran satya
Satya mengernyit "terus kenapa teriak?"tanya nya
"Kita telat satya, lihat, udah jam setengah tujuh tuh, tadi thea ketiduran lagi, lagian kenapa gak ada alarm sih"omel nya kepada satya
Satya menghela nafasnya, dengan santai kembali merebahkan tubuhnya di kasur hendak memejamkan mata, tapi suara thea kembali menganggunya
"Satya buruan mandi, thea juga, nanti telat"ucap nya dan berlalu ke kamar mandi duluan
Satya berdehem singkat, sampai menghilangnya thea, satya tidak kunjung beranjak justru malah asik memejamkan mata, meredam kekesalanya sendiri di pagi hari seperti ini
"Satya buruan mandi"seru thea lagi di dalam kamar mandi seolah tahu bahwa pria itu tidak memperdulikan ucapan nya tadi
Satya kembali menghela nafasnya, merubah posisinya menjadi duduk, "jangan buru buru, inget luka lo belum sembuh"ucap satya memperingati
Sekitar tiga puluh menit kemudian, akhirnya satya dan thea sampai di sekolah dengan lancar, meskipun sesuai dengan kekhawatiran thea bahwa mereka akan telat, tapi setidaknya tidak ada hukuman bagi mereka karena gerbang terbuka lebar tanpa adanya yang menjaga
Sampai di kelas, keberuntungan masih berpihak pada mereka karena sampai saat ini, guru belum juga masuk sehingga sekali lagi mereka terhindar dari hukuman.
"Udah di obatin"tanya satya sambil mengusap bekas luka di dahi thea
Thea mengangguk "udah kok, sakitnya juga sudah gak kerasa, cuma dikit sih hehe"jawab thea
Satya mengangguk, "giur masih sakit gak ya"gumam thea membuat satya langsung menoleh lagi kepada nya
Satya nyaris mengebrak meja karena terlampau emosi, tidak habis pikir dengan pola pikir thea yang masih memikirkan pria yang telah menyakitinya setelah beberapa hari ini selalu bersama satya,
"Kenapa nyariin?dia udah buat nyakitin lo"tanya satya sedikit sinis
"Gak, giur gak nyakitin thea, giur sayang thea kok, giur pacar thea,mana mungkin giur nyakitin thea"bantah nya
"Dia nampar lo, dia lebih milih tania di depan lo, itu bukan nyakitin?"bantah satya tidak mau kalah
Thea menatap satya dengan kesal, "thea gak suka satya bicara jelek soal pacar thea"
"Itu fakta,"
"Itu gak benar, giur sayang thea"
"Dia brengsek thea"bantah satya tersulut emosi
Thea menyentak tangan satya yang ada di pundak nya dengan kasar "satya jahat, satya yang nyakitin thea"ucapnya marah
Satya hanya diam, melihat thea memalingkan wajah dari nya membuat nya semakin termakan emosi, dengan kasar satya bangkit lalu pergi menuju rooftoop, meninggalkan thea sendirian di kelas.
Pyar
Satya membanting segala sesuatu yang ada disana, seperti pot bungga, tempat sampah, hingga kursi kayu yang ada disana. Tidak peduli jika ada yang melihatnya, karena sekarang, satya sangat emosi.
Banyak kekacauan yang sudah ia perbuat dalam dua menit berada disana, dua orang siswa yang tadi sudah lebih dahulu membolos di rooftoop langsung pergi mencari aman dari pada terkena sasaran berikutnya,
Brak
Sekali lagi satya menendang tong sampah tidak bersalah itu hingga membuat isinya kocar kacir di atas lantai rooftoop, lalu duduk besandar di tembok sembari mengambil rokok di saku nya
Hingga ke tiga kali hisapan, edo datang berlari tergesa gesa menghampiri dirinya, "hossh hossh sat,"ucapnya ngos ngosan
Satya mengangkat satu alisnya penasaran, menunggu edo kembali berbicara "alaistair nyerang kita goblok"ucapnya panik
"Siapa?"tanya satya tidak mengerti,
Edo menepuk dahinya pelan merutuki pemikirannya, leader sepertinya tidak mungkin mengenal nama sekumpulan hama yang mencari gara gara dengan nya, tanpa mengenal nama dan dari mana mereka berasal satya tidak akan pernah ragu untuk melukai siapapun yang berani mengusiknya dan anggotanya
Satya tahu, jika dark knight memiliki banyak musuh, tapi tidak ada yang pernah berani menyerangnya secara langsung, jangankan menyerang, mengusik saja mereka harus berpikir ribuan kali untuk itu.
"Alastair, dari yang gue tahu mereka datang karena salah satu dark knight telah mengusik mereka duluan"ucap edo menjelaskan mengapa mereka diserang di sekolah saat ini
"mereka bawa tiga puluh kepala, anjir sialan banget nyerang kita"gerutu edo sedikit heboh
"Takut?"tanya satya kembali menghisap rokoknya
Edo menghentikan pergerakan nya, "enggak lah, mampu gue"jawab nya sombong
Satya tertawa sinis "jangan sombong, panggil yang lain,"ucap satya hendak berdiri menuju gerbang sekolah yang sudah ramai
"Thea gimana?"seru edo
Satya kembali berhenti melangkah, sekarang pria itu mendadak menatap edo lekat, benar ucapan edo, akan sangat berbahaya jika mereka bertarung disini. Satya berdengus kasar "lo jaga thea, sedikit lecet kaki lo taruhanya"putusnya
Edo meneguk ludahnya susah payah, merutuki mulutnya yang tadi mengingatkan satya soal thea, "tenang edo, gak mungkin sampai ilang kok kaki lo, cuma patah mungkin"gumamnya bergidik ngeri
.
.
.
.
.
Terimakasih semuanya
KAMU SEDANG MEMBACA
ATHEASTORY
Romance. . . "apa aku juga tidak berhak bahagia?" . . . "im thea not tania" . . .