satya pelakunya

6 0 0
                                    

_selamat membaca_

Thea membersihkan tubuh kedua orang tuanya dengan air hangat secara telaten, menggunakan handuk kecil itu dia dengan sangat sabar mengurus kedua orang tuanya, bahkan semalaman dia tidak tidur hanya untuk bisa memandangi kedua wajah itu dengan lekat, sesekali dia menciumi wajah keduanya.

Suara pintu terbuka mengalihkan autensi thea, sudah jam sepuluh siang, thea memang membolos lagi untuk merawat kedua orang tuanya, tapi tania?, Kenapa dia juga ikut menghampirinya

Plak

Tania menampar keras wajah thea, lalu menarik nya keluar ruangan kedua orang tuanya, "gue gak ngizinin lo buat kesini thea, beraninya lo"bentaknya

Thea mengernyit "mereka juga orang tua thea, thea gak butuh izin siapapun untuk melihat mereka kan"bantahnya

Tania tersenyum tipis, "lo pikir, mereka berada disini karena siapa huh, karena lo  lo pembawa sial, mereka ada disini itu karena lo"

"Enggak itu enggak bener"bantah thea,

Sekali lagi tania menampar thea, lalu mencengkram kedua pipi thea agar mau menatapnya secara paksa. "Edo yang udah buat mama papa ada disini, lo tau itu huh, dia yang udah mencelakai mamah papah, dan itu karena lo, ngerti"ucapnya memberitahukan motif dari celakanya kedua orang tua mereka

Tania, maupun thesa memang sudah mengetahuinya sejak awal, tapi mereka tidak bisa apa apa, terkait dengan status edo yang ada di dalam perlindungan satya. Pria yang tidak akan bisa ia usik dan ia gulingkan,

"Edo?tapi--"

"Edo dibawah perintah satya. Karena lo satya membuat mamah papah sakit, semua karena lo, sekarang juga, lo pergi dari sini"ucapnya mendorong thea pergi.

Tania kembali bersuara, kali ini dia mencengkram kuat lengan thea "satya itu jahat, dia leader dari dark knight, dia psikopat, dia bahaya, dia itu jahat thea, dia gak sebaik yang lo kira"ungkap tania tajam

"Lo harus benci dia, dia itu penjahat thea, dia jahat"

Tania tersenyum smirk melihat thea yang mematuhi ucapanya, gadis itu berlari pergi dengan linglung, pikiran nya terus menerus memikirkan ucapan tania barusan

Sampai di sekolahan, tidak peduli dia menjadi pusat perhatian karena memakai baju bebas di area sekolah, thea langsung menuju kelas menemui satya disana, beruntunglah karena satya tidak pergi kemana mana dijam segini,

"Satya, boleh bicara?"tanya nya menatap satya sendu

Satya mengangguk, dia mengikuti kemana thea akan membawanya, sampai di rooftoop, thea manatap satya sendu, mencoba sekuat tenaga agar tangisnya tidak tumpah.

"Kenapa? Lo baik baik aja kan?"tanya nya khawatir, seolah lupa bahwa semalam satya sangat emosi dengan thea

Thea menggeleng, "bisa jawab pertanyaan thea dengan jujur?"

Satya mengernyit, tapi dia juga mengangguk mantap, "apa benar---satya dalang dibalik sakitnya kedua orang thea?"tanya nya sesak

Tidak ada yang bisa dijelaskan oleh satya sekarang, "apa kalau gue mengelak lo percaya?"tanya satya balik

"jawab aja pertanyaan thea, iya atau enggak?"

Satya mendatarkan wajahnya kembali,  siapa yang telah berani memberitahu thea hal itu

"Kalau gue jawab bukan gue, apa lo percaya gue? Apa lo lebih mempercayai ucapan gue?"tanya satya lagi menatap thea lekat

"JAWAB AJA SATYA, IYA ATAU ENGGAK,"teriak thea frustasi

Satya tersenyum, dia menunduk sebentar lalu mendongak lagi, tersenyum smirk menatap gadis itu, topeng yang selalau dia pakai di hadapan thea kini ia coba buka. Mungkin akan lebih baik kalau thea mengetahui wajahnya yang sebenarnya. "Iya, gue dalangnya" ucapnya datar dengan nada rendahnya

Thea melebarkan matanya terkejut "kenapa?"tanya nya syok

"Karena gue bukan orang baik"jawab satya tajam

"Tapi kenapa kedua orang tua thea, kenapa harus mereka satya, kenapa satya jahat, kenapa satya"teriak thea menangis sesenggukan

Satya mencekal lengan thea agar tidak menjauhinya, dia menatap tepat manik mata thea tajam, "karena mereka udah berani melukai lo"jawab nya

"Satya egois"

Satya mengangguk "iya lo benar. Gue menjadi orang egois dan jahat menyangkut orang yang gue cintai."

Thea mematung memikirkan ucapan satya barusan, dicintai sebesar itu harusnya membuat thea bahagia bahkan berbangga diri, satya memang berbeda dengan giur, caranya mencintai thea dan memperlakukan thea sangat berbanding terbalik dengan giur.

Tapi sejak kapan thea mulai membandingkan keduanya, giur adalah pacar satu satunya saat ini, salah satu hal penting di dalam hidupnya yang sedang ia perjuangkan.

Satya mengenggam kedua tangan thea lembut, "thea, gue memang orang jahat, tapi gue sanggup membawa kebahagiaan buat lo. Gue jahat, gue egois, karena gue bisa melakukan apapun buat lo, gue mampu mengorbankan orang lain cuma buat lo. Pilih gue thea, dan gue akan bawa dunia dibawah kaki lo,"jelas satya sungguh sungguh

"Kalau orang tua thea gak sembuh, satya akan jadi orang pertama yang paling thea benci"ucapnya

"Tolong jauhi thea, apapun yang terjadi tolong jauhi thea"ucapnya sebelum akhirnya pergi meninggalkan pria itu sendirian disana.

Satya memegangi dadanya, jantungnya berdetak kencang sedari tadi, ada sesuatu yang menyakitkan di dalam sana, membuat satya tidak nyaman, gadis itu menangis, dan itu karena ulahnya.

Satya mengacak rambutnya frustasi, untuk pertama kalinya ada seseorang selain bundanya yang mampu membuat satya lemah, pria itu terlihat tidak berdaya melihat tangisan gadis itu. Satya mengambil ponselnya, mencari nomor seseorang di dalam daftar kontaknya

"Berikan perawatan terbaik untuk raheja dan istrinya, pastikan mereka sembuh dalam waktu dekat"ucapnya untuk orang diseberang telfon

Walaupun tidak dicintai balik oleh thea, setidak nya gadis itu tidak membenci nya

.
.
.
_terimakasih_

ATHEASTORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang