melepasnya

8 0 0
                                    

_selamat membaca_

Pagi ini thea kembali tersenyum cerah, semalam dia menolak untuk keapartemen satya, dengan alasan tidak ingin bertemu pria itu dan membuat giur semakin marah padanya.

Dengan terpaksa akhirnya thea dibawa ke apartemen milik dirga, ucapan kedua dark knight lah yang membuat thea kembali bangkit, dia akan menemui giur sekali lagi, memeluk kebahagiaanya seperti kata edward padanya

Plak

Brak

"Jangan sentuh gue thea"geram giur marah,

Thea memandang giur berkaca kaca di bawah sana, lutut dan sikunya berdarah karena tergesek pasir, di tambah satu lebam lagi yang kembali menghiasi wajah thea.

"Giur--giur tolong kali ini aja"tanya thea lirih

Giur memalingkan wajah nya, bersamaan dengan itu tania datang ke tengah lapangan, mengenggam tangan giur lembut sembari tersenyum remeh ke arah thea. "Dia tunangan gue, tolong dimengerti yah---kakak"ucap tania

"T--tapi kenapa? A--apa karena satya?"tanya thea lagi, gadis itu bahkan tidak berdiri dari bawah sana

"Gue udah bilang jauhin satya, lo gak nurut,"jawab giur, menarik tangan tania pergi dari sana

Sementara itu satya sudah mengepalkan tangannya kuat, matanya yang setajam elang mamandang giur penuh permusuhan, rahang nya mengeras pertanda dia sedang marah besar. "Brengsek"gumam satya

Arka yang mendengar gumaman satya langsung menoleh "lo urus thea,biar gue yang urus bajingan itu"

Satya menggeleng, "tunggu sampai gue melepaskan thea,"jawab nya melenggang pergi menghampiri thea.

Dengan hati hati satya membantu thea untuk berdiri, gadis itu menangis menatap kosong kemana giur pergi tadi, satya tidak memperdulikan itu,dia mengusap dan membersihkan kotoran di seragam thea bahkan merapikan rambut gadis itu.

Satya tersenyum, mengusap air mata thea dengan lembut "ada yang sakit hm?"tanya nya

Thea mendongak, menatap satya berderai air mata, mundur beberapa langkah menjauhi satya, "jauhi thea"cicit nya

Satya hanya diam, tidak merespon ucapan thea barusan. "Thea udah minta satya buat jauhin thea, tapi satya gak mau"ucap thea lagi

"Kita cari obat dulu yuk,habis itu makan yah"bujuk satya tidak memperdulikan kata kata thea sebelumnya

Thea mundur menghindari satya, "thea mau giur, thea cuma mau giur, satya jauhin thea"jerit thea

Satya melangkah maju, berusaha menggapai tangan thea tapi gadis itu terus saja mengelak "thea, giur bohong d--"

"ENGGAK, GIUR GAK BOHONG, SATYA JAUHI THEA"jerit thea

"Thea"

"kalau aja satya mau nurutin thea, giur gak akan pergi"teriak thea

"Te"

"SATYA NGERTI GAK, THEA MAU GIUR,"

"ATHEA,"bentak satya marah

Ini adalah pertama kalinya satya menyebut nama thea dengan nada tinggi, pria itu bahkan terlihat sangat marah menghadapi gadis nya sekarang. Thea menunduk takut, gadis itu terdiam tidak menyangka, kali ini tidak lagi melawan saat satya mendekatinya

Satya menghembuskan nafasnya agar kembali tenang, "obati luka lo dulu ya"bujuk satya

Thea menggeleng "hiks,thea hiks mau giur hiks,tolong hiks thea mau giur"isak thea menangis kencang

Satya mengangguk "thea, dengerin gue"panggil satya mengangkat dagu thea agar gadis itu mau mendongak dan menatapnya

"Lo pikir kalau gue pergi, giur bakal kembali hm?"tanya satya

Thea mengangguk, satya tersenyum tipis, mengusap lembut air mata thea "oke, buktikan kalau memang dia akan kembali jika gue pergi, gue janji akan melepas lo"

Mata satya memerah menahan tangis, tangan nya bahkan bergetar, seketika dia merasa lemas saat thea justru menganggukan kepalanya. Satya menunduk, bersamaan dengan itu satu tetes air mata jatuh dari matanya langsung satya hapus. Dia tersenyum menatap thea kembali.

Jatuh sendirian itu sakit, itulah yang satya rasakan saat ini

"Tapi--thea mau janji?"

"Apa"lirih thea

Satya mengelus pipi chuby itu dengan sayang, "gue mau lo bahagia"ucap satya sedikit bergetar

Thea mengangguk, satya tersenyum, memeluk thea singkat lalu pergi meninggalkan gadis itu sendirian di tengah lapangan.

...........

Thea berlari mengabaikan rasa sakitnya mencari keberadaan giur, gadis itu terus tersenyum bahagia, binar penuh harapan menyala terang dalam mata thea.

Sampai akhirnya thea semakin tersenyum manis saat di depan nya sudah berdiri gagah, pria yang sangat dia cintai. "Apa"tanya giur malas

"Satya udah setuju buat ninggalin thea, jadi giur gak perlu tunangan sama tania"ucap thea bahagia

Giur melotot "LO GILA HUH"bentak giur mendorong thea

"I--itu kan yang giur mau?S--sekarang thea gak lagi temenan sama satya"ucap thea

"Bodoh,"umpat giur hendak pergi namun langsunh di cegah thea

"Giur"panggil thea

"Gak seharusnya lo ninggalin satya demi gue,"ucap giur menghempaskan tanganya dan pergi.

Thea termenung, tidak mengerti dengan keadaanya sekarang, dia hanya berdiri seperti orang bodoh yang memandang giur semakin menjauh dari nya.

"Mempertahankan hubungan itu gak salah thea, tapi tetep mempertahankan orang yang gak pernah menghargai lo itu yang salah."ucap dinda mengelus tangan thea lembut

Arka tersenyum sinis "lo bisa bahagia sama satya, tapi lo malah milih sampah"saut arka menarik tangan dinda meninggalkan thea

"Ada beda nya antara polos sama goblok thea"saut edo menambahi

Dinda menatap arka yang menarik tanganya pergi, sedikit tidak suka dengan ucapan pria itu tadi "bukanya lo berlebihan ar"

Arka berdecih "goblok"umpat nya

.
.
.

_terimakasih_

ATHEASTORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang