_lovemetoo_
Jam ke 2 sampai jam ke 5 digunakan anak kelas 12 mipa 1 untuk berolahraga, saat ini semua murid sudah berkumpul di tengah lapangan untuk melakukan pemanasan.
Satya dengan terpaksa harus bergabung dengan para laki laki di kelasnya berpisah dengan thea yang berada di belakang dinda dan juga laura. Jelas saja, tidak ada yang memperhatikan keberadaan thea di sana,
Sekitar lima menit berlalu untuk mereka melakukan pemanasan, sekarang semua siswa di bagi kelompok yang isinya harus berisi lima orang untuk bermain basket. Sejujurnya pelajaran olahraga untuk kelas 12 sudah tidak terlalu penting karena kelas 12 harusnya sudah difokuskan dengan berbagai materi untuk ujian nantinya, hanya saja di sekolah ini berbeda, sekolah masih mengizinkan untuk adanya pelajaran ini sebagai refresing para siswa supaya tidak terlalu stres nantinya.
"Wahh gila, hebat banget lo sat"puji devon teman sekelas satya
Satya mengangguk saja setelah memenangkan pertandingan lalu pergi tanpa banyak bicara, sejujurnya dia malas jika harus berdekatan dengan orang asing yang bukan anggota setongkronganya ataupun orang yang ia anggap penting.
"Kok sendirian,"ucap satya menghampiri thea,
Thea menoleh lalu tersenyum manis kearah satya "sahabat thea lagi diskusi makanya thea ditinggal disini"
"Bukanya harus nya lo diajak, kan lo tim nya"tanya satya seolah tidak mengetahui alasan yang sebenarnya.
"Thea gak akan paham, nanti juga di jelasin kok sama sahabat thea"
Satya mengangguk "sahabat?siapa?"
"Dinda sama laura, mereka sahabat thea sejak masuk sekolah"jelas thea menunjuk kedua orang yang di sebutnya tadi.
'sahabat yang gak dianggap. Hahaha kenapa lo begitu polos thea'batin satya memandang thea lekat,
"Satya kenapa ngelihatin thea gitu"tanya nya penasaran
Satya tersenyum, mencubit pipi chuby milik thea dengan pelan "lo gemesin banget jadi cewek"
"THEA, BURUAN ANJIR, MALAH ENAK ENAKAN GATEL KE COWOK"teriak laura
Reflek satya langsung menatap laura tajam, seolah sangat tersinggung atas ucapan laura barusan, bahkan setelah thea pergi meninggalkanya, satya diam diam mengepalkan tangan nya kuat, berani sekali gadis itu menghina thea tepat di depan nya, hampir saja satya beranjak pergi untuk memberi pelajaran kepada laura, tangan edo tiba tiba saja menarik lengan nya agar berhenti.
"Dia cewek sat, inget, lo gak boleh emosi sama cewek, dosa sat, kata nyokap lo dosanya besar sat,"ucap edo.
Satya menghela nafasnya dan memejam kan matanya sejenak, sifat buruk satya hampir saja keluar,
"Alhamdulillah udah sadar lo"ucap edo lagi.
Satya mengangguk, memilih duduk di bawah pohon mengawasi thea yang saat ini bermain di sana, meskipun thea sepertinya tidak paham harus berbuat apa.
"Sat, arka di kantin, mendingan lo temen in dia aja deh, biar gue yang jaga thea di sini"ucap edo, seakan takut jika satya meledakkan emosinya disini.
Satya mengangguk "gue percaya sama lo"ucap satya dan pergi mengikuti saran edo.
Bruk
"Woi anjing bisa main gak sih lo"teriak stevy salah satu teman sekelas thea sekaligus anggota team thea.
Edo menghela nafasnya jengkel, baru saja dua menit satya pergi dari sana, thea sudah kena sial aja, untunglah tadi edo memberikan saran tersebut kepada satya sehingga pria itu tidak harus menyaksikan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATHEASTORY
Romance. . . "apa aku juga tidak berhak bahagia?" . . . "im thea not tania" . . .