Haiiiiiii
Selamat membaca .........
_love me too_
Dalam waktu singkat kabar tentang satya dan juga thea menyebar keseluruh penjuru sekolah, tidak sedikit yang menghujat thea yang katanya memanfaatkan kebaikan satya, tanpa mau tau sisi lain bahwa satya lah yang memilih untuk bersama thea.
Satya menyaksikan sendiri bagaimana thea tetap memaksa tersenyum di depannya walaupun setelah dihina habis habisan, sejak setelah istirahat tadi thea menjadi pendiam, gadis itu enggan menatap nya selama pelajaran berlangsung.
Sebentar lagi bel istirahat kedua akan berbunyi, thea mencoba untuk tetap fokus walaupun di tatap lekat dari pria disampingnya ini
"baik,silahkan beristirahat" pamit pak yudha mengakhiri pembelajaran nya sesaat setelaj bunyi bel terdengar
Bruk
Thea mengelus dadanya karena terkejut, begitupun dengan satya, "gila ya lo,deketin satya setelah giur lebih milih tania, murah banget hidup lo" ucap melodi salah satu teman satu kelasnya.
"pinter sih sayang murah"umpat yang lainnya
"thea gak deketin satya"lirih thea
Melodi semakin geram, tangan nya hendak terulur menjambak rambut gadis itu sial nya segera ditahan oleh satya.
Sudah cukup satya diam dari tadi, disaat semua orang menghina thea ia tetap diam karena ingin thea melawan mereka, segala laporan yang ia dapat dari arka tentang thea, ia ingin menyangkalnya, sayang nya semua nya berbeda
Satya menatap thea "kenapa lo gak lawan"ucap nya tegas
Melodi tertawa renyah menyentuh lengan satya lembut "dia mana berani melawan,dia itu lemah"jawab nya diangguki yang lainya
Thea samakin menunduk, membuat satya kesal sendiri "LAWAN MEREKA THEA" bentak nya tiba tiba membuat thea berjalan mundur takut kemudian berlalu pergi
"lihat kan, dia gak berguna"saut melodi lagi
Brukh....arghh
Suara benturan disusul retakan tulang tangan dari melodi terdengar indah di telinga satya, pria itu membanting tubuh melodi dengan sangat keras. Tidak cukup disitu satya kembali menjambak rambut melodi kasar, tanpa memperdulikan jika di kelas itu masih ada beberapa orang yang menyaksikan nya
"Lain kali jaga mulut lo, sebelum gue yang akan merobek nya secara paksa, sesuatu yang memiliki gue di sekitarnya akan selalu terjaga dengan aman. Peringatan pertama buat lo, ngerti" bisik satya dengan suara rendah membuat siapapun merinding
Menatap melodi yang menangis memohon, satya beranjak pergi untuk menghampiri thea, mencari kemana gadis itu pergi,
Satya sangat tampan, pria itu hidup dengan kesempurnaan itu sendiri, hanya saja, satya itu berbahaya, tidak akan membedakan dia perempuan atau laki laki, jika mereka menyentuh milik nya maka satya tidak akan diam.
.............
Thea berlari menyusuri koridor sekolah, suara gunjingan itu terus saja terdengar dalam telinga thea, sungguh ini sangat menyakitkan.
Bruk
Laura tersenyum kemenangan menatap remeh thea yang terjatuh karena ulahnya, gadis itu mengusap air matanya, menatap laura dengan nanar, "lau"lirih thea
Laura berjongkok mencubit pipi berisi itu pelan, "kasian banget sih hidup lo, gak dianggep keluarga, gak punya temen, sekali nya ada yang mau duduk dibangku sama lo eh lo dihina banyak orang"ucap nya tertawa
KAMU SEDANG MEMBACA
ATHEASTORY
Romans. . . "apa aku juga tidak berhak bahagia?" . . . "im thea not tania" . . .