bersama satya

13 1 0
                                    

Selamat membaca

Thea memandang sekeliling nya dengan takjub, begitu banyak buah dan sayuran yang di tanam disini, banyak nya buah yang sudah matang bergelantungan di pohon nya sungguh menyegarkan mata thea.

Berjalan beriringan sambil berpegangan tangan, thea menikmati suasana di tempat ini dengan bahagia, sesekali dia menoleh menatap satya, menunjukan betapa bahagianya dirinya.

"You like that?"tanya satya menyingkirkan anak rambut thea yang menutupi wajah gadis itu

Thea mengangguk semangat, "suka, thea suka, lihat buah nya kelihatan seger banget ya"ucapnya

"Kalau mau ambil aja"

"Emang boleh ya, nanti dimarahin yang punya"

"Tentu saja boleh thea"jawab satya

Thea melepaskan genggaman tanganya, berlari kecil menjauhi satya untuk mendekati salah satu tempat yang di dalam nya ada buah kesukaanya, tentu saja satya membiarkanya, tidak mungkin dia menghilangkan kebahagian thea,

Senyuman manis yang terpancar begitu indah nya, menghilangkan sedikit beban yang selama ini selalu mengusik senyuman itu untuk muncul, satya ikut tersenyum, hati nya begitu menghangat melihat kebahagiaan di wajah gadis nya

"Hati hati thea,"peringat satya

Satya berjalan cepat menyusul gadis itu, mengikuti kemanapun gadis itu pergi, takut jika sewaktu waktu gadis itu terjatuh karena terlalu bersemangat. Thea terlihat berkali kali lipat lebih cantik dari biasanya, meskipun wajah nya masih di penuhi oleh berbagai luka

Mengingat hal ini membuat satya mengepalkan tanganya kesal, rasanya membuat raheja kritis belum cukup untuk membalaskan rasa sakit thea, ingin sekali dia melenyapkan pria brengsek itu sekarang juga.

"Satya lihat anggur nya manis banget"teriak thea sambil memamerkan buah anggur di tangan nya lalu melahapnya

Satya terkekeh gemas, "satya mau coba?"tanya thea girang

"Boleh, coba suapin"

Thea mengangguk, kembali memetik buah anggur di dekat nya lalu menyuapkan nya ke mulut satya, tentu saja dengan senang hati pria itu menerimanya,

Thea menunggu satya berkomentar, mata nya yang indah terus menatap satya lekat, "manis kan"tanya thea

Satya mengangguk, "iya, manis seperti lo"jawab nya membuat thea tertawa senang

Puas berkeliling dan menikmati banyak buah, satya membawa thea ke sebuah rumah makan di dekat sana, memesan beberapa makanan dan minuman untuk dirinya dan thea, lalu memilih duduk di dalam ruangan,

Karena rasanya jika mereka memilih di luar atau outdor, akan sangat panas bagi satya, meskipun udaranya terbilang sejuk tetap saja ini adalah tengah hari, matahari berada di atas kepala, panas akan tetap terasa.

"Satya makasih ya, udah bawa thea jalan jalan"

Satya mengangguk, menyelipkan rambut thea ke belakang telingan, lalu mengenggam tangan mungil gadis itu,

"Selama itu buat lo bahagia"jawab nya

"Thea seneng, seneng, seneng banget punya satya sebagai teman thea, thea jadi tau rasanya disayang, di ajak jalan jalan, di perhatiin, dan di ajak bicara"jelas nya

"Thea selalu berharap kalau giur juga mau seperti satya, thea selalu berharap, giur juga mementingkan thea seperti satya yang menganggap thea penting"

"Memang giur gak begitu?"tanya satya menyela, seolah satya tidak mengerti banyak hal

Thea menggeleng ribut, menyangkal pendapat satya barusan "gak bukan gitu, giur sayang banget sama thea, dia juga selalu buat thea bahagia, kalau giur marah itu berarti thea yang salah dan bukan giur"bantah nya

'lo begitu beruntung giur, tapi sayang nya, lo terlalu goblok untuk memahami arti sebuah ketulusan,'

Satya mengangguk saja, tidak ingin memperpanjang perdebatan, apalagi jika menyangkut giur, untung saja, pelayan datang sembari membawakan pesanan mereka.

"Dimakan yang banyak ya, habis ini minum obat"ucap satya dan diangguki oleh thea

Usai makan dan minum obat,mereka memutuskan untuk kembali berjalan jalan, pukul empat sore barulah satya membawa thea pulang kembali,

"Thea"seru satya sengaja memelankan laju motornya sambil mengusap lembut tangan gadis itu

"Iya satya"

"Tau kenapa minyak namanya bimoli"tanya satya

Thea mengernyit bingung, "kan emang merk minyak nya gitu satya,"

"Salah"

"Ya terus apa dong"tanya thea penasaran

Satya tersenyum "karena kalau bee my only itu lo hahahah"seru satya tertawa cekikikan,

Entah ada apa dengan satya, tiba tiba saja pria itu yang tidak pernah tau rasanya menggombal atau bersikap romantis, jadi ingin mengeluarkan  kata kata menjijikan itu untuk thea

Thea yang mendengarnya terkekeh pelan "bisa aja satya ih,"

"Mau tau bunyi ambulance gak te"tanya satya lagi

"Kan thea juga tau bunyinya satya"jawab thea

"Mau tau lebih jelas nya gak"tawar satya

Thea mengangguk "emang bagaimana"

"Yakin mau tau"

Thea kembali mengangguk "iya satya"

"Seriusan mau tau nih"

Sekali lagi thea mengangguk, "iya satya ih"gemas nya

Satya tertawa hendak kembali mengeluarkan suara tapi thea sudah lebih dulu mencubit perutnya, "sakit te"

"Lagian satya nyebelin"

Satya terkekeh gemas, astaga bisa gila dia "oke oke maaf, ini serius gue kasih tau"ucap satya

Thea yang mendengarnya semakin merapatkan tubuhnya, mencondongkan kepalanya hingga menempel di pundak satya agar bisa menedengarkan ucapan satya dengan jelas.

"Bunyi nya itu loveyou loveyou loveyou begitu thea"jelas satya tersenyum geli

Thea juga sama, dia tersenyum manis mendengarnya "thea pikir ambulance bawa hiu, soalnya kadang thea denger nya hiuhiuhiuhiuhiu gitu"jawab thea

"Bwahahhaha yakali te, mana bisa hiu di bawa sama ambulance,"tawa satya pecah

"Ish siapa tau hiu nya sakit kan"decak thea kesal karena dibantah

"Thea thea, gak gitu konsepnya cantik"ucapnya terkekeh geli

Satya tersenyum dari balik helm nya, mengusap lembut tangan thea yang berada di perutnya, "tadi itu candaan lama, tapi karena lo candaan yang harusnya udah gak seru jadi terasa sangat menyenangkan"ucap nya untuk thea

Thea ikut tersenyum, semakin memeluk satya dengan erat, perlahan tanpa disadari senyuman itu perlahan menghilang digantikan tatapan sendu, thea mengadahkan pandanganya ke langit sore, melihat kupu kupu dan juga gerombolan burung yang terbang di atas sana.

"Langit nya cerah ya satya, mereka bahagia banget terbang di atas sana."ungkapnya tiba tiba

Satya mengusap punggung tangan thea dengan lembut "gak cuma mereka, tapi lo juga harus bahagia, suatu hari nanti lo juga bisa terbang dan bahagia seperti mereka"jawab nya

"Apa bisa?"

Satya mengangguk "bisa,"

_lovemeetoo_

ATHEASTORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang