Di dalam ruangan pribadi anggota inti di basecamp satya meneguk wine ditanganya dengan elegan, dia menatap datar lurus kedepanya. Di temani oleh edo dan juga arka, karena disana memang cuma ada mereka berdua
Semua anggota inti kecuali edo dan arka masih menjalankan tugas dari satya untuk mengawasi rumah raheja dan juga giur bersama dengan beberapa anggota umum lainya
Edo meringis melihat ekspresi satya sekarang, seolah diruangan tidak ada oksigen sama sekali. "Setelah ini apa?"gumamnya pelan
"Penyiksaan mungkin"bisik arka menjawab
Edo kembali meringis ngeri, mencoba mengabaikan satya, edo memilih untuk memainkan ponsel nya, dia melotot terkejut "heh, edward nyuruh semua orang balik basecamp"ucapnya menunjukan pesan di ponselnya
Tepatnya pesan grub yang berisi semua anggota dark knight, satya merebut ponsel milik edo, membaca sekilas satu pesan dari edward, tidak ada penjelasan mengapa edward seberani itu memerintah dark knight tanpa persetujuanya
Brak
Hanya dalam sekejap ponsel edo sudah hancur tidak berbentuk, sekarang edo menyesali tindakanya yang melapor kepada satya, arka menepuk pundak edo dua kali untuk menenangkan pria itu yang meratapi ponselnya
"Handphone gue ar"lirihnya menunjuk benda remuk dibawah sana
Belum turun emosi satya, dirga memasuki ruangan itu tanpa permisi, sekarang bukan hanya edo yang menyesal, dirga juga, dia baru datang tapi sudaj mendapatkan tatapan tajam dari satya
Dirga menggaruk tenkuknya yang tidak gatal, canggung "em hai leader"ucapnya seperti orang bodoh
Satya maju mendekati dirga, auranya sangat kuat, hingga membuat siapapun akan bertekuk lutut karena takut. "Kenapa balik"tanya nya bernada rendah, menahan emosinya yang menggelora
"Emm humm anu sat hehe itu a---"
Satya terus menatap tajam dirga di depanya, tanganya mengepal sempurna, siap untuk memberikan pelajaran kepada siapapun yang berani mengkhianatinya. Kembali sebelum menyelesaikan tugas dari satya tanpa izin, sama saja dengan mengkhianatinya.
Seperti sekarang, menurut satya, dirga kembali karena mematuhi perintah edward dibanding dirinya. "AAAA ITU DI BAWA ADA THEA SAT, THEA DATANG SAMA EDWARD ITU KENAPA GUE BALIK TANPA IZIN SAT"teriak dirga tepat sebelum satya mendaratkan pukulan diwajahnya
Satya terdiam di tempatnya, menurunkan kembali tanganya lalu bergegas untuk turun kebawah meninggalkan dirga yang memegangi jantungnya, hampir saja,
Satya tersenyum cerah menghampiri thea, membawa gadis itu kedalam pelukanya, "aku pikir kamu gak kembali"lirih satya memeluk thea erat.
Thea membalas pelukan satya padanya tidak kalah erat, memejamkan matanya menikmati sentuhan satya di rambutnya. "Sayang.....i miss you"lirih satya
Thea mendongak, tersenyum manis menatap wajah tampan satya "thea cuma pergi gak lebih dari dua jam, udah kangen?"tanya nya
Satya mengangguk, mencium bibir gadis itu sekilas lalu membawanya kedalam gendonganya. "Aku selalu merindukanmu"jawabnya
"Cih, dasar bucin"umpat edo kesal setelah satya dan thea melewatinya begitu saja
Sampai malam tiba satya masih bersama thea didalam basecamp, bedanya kedua pasangan bucin sibuk bermesraan didalam kamar mengabaikan seluruh anggota dark knight dibawah sana.
Seperti sekarang satya yang sedang dalam mode manja memilih tiduran di paha thea sebagai bantal, menikmati wajah serius gadis itu yang fokus menatap film di layar laptop
Cantik, itulah yang mampu menggambarkan thea saat ini, dengan usil satya mengangkat tanganya untuk memainkan pipi dan hidung thea, membuat gadis itu semakin terusik karenanya
"Satya kenapa?"tanya nya sedikit kesal
Satya terkekeh, "mengambil kembali perhatian kamu"jawab satya seadanya
Thea mengerucutkan bibirnya kesal, padahal dia lagi asik menonton film tadi, dengan kesal dia mencubit kedua pipi satya gemas, membuat pria itu meringis
"Sakit sayang"adunya
Thea semakin mengerucutkan bibirnya kesal, tapi kenapa satya malah tersenyum "itu bibirnya mau dicium hm?"tanya satya mengabaikan sakitnya tadi
Thea menggeleng sambil menutupi mulutnya menggunakan kedua tanganya sendiri. Tingkah thea semakin membuat satya gemas, dia mulai bangkit dari rebahanya, menutup laptop nya, lalu perlahan menarik tangan thea lembut agar tidak menutupi mulutnya lagi
Satya menatap thea begitu lembut, tatapan yang memancarkan kehangatan di dalam, sisi bucin satya yang hanya akan di tujukan untuk theanya. "Kenapa ditutup hm?"tanya satya
Satya tersenyum manis, mengusap pipi gadis nya dengan lembut "sayang....."seru satya manja
"A-apa"jawab thea gugup
"Mau cium,"rengek satya manja semakin memajukan wajahnya
Brak
Reflek atau mungkin terlalu gugup membuat thea bergegas turun dari kasur, tapi tindakannya yang ceroboh membuat thea justru terjatuh kebawah kasur, sementara satya terkekeh melihat gadis nya itu
Thea menatap satya berkaca kaca, oh ayolah, pria seperti apa dia, melihat pacarnya jatuh bukanya ditolong malah ditertawai, sungguh jahat bukan
"Huwaaa satyaaaa hiks"tangis thea
Satya semakin tertawa geli, "hahahha kenapa hm?"tanyanya menatap thea dibawah sana
"Hiks hiks sakit huwaaa satyaa"rengeknya
"Kan thea sendiri yang tiba tiba lari tadi"ucap satya
Mata, hidung hingga kedua pipi gadis itu memerah karena menangis, sialan, satya mengigit bagian dalam pipinya menahan rasa gemas. "Sakit sayang?"tanya satya membantu thea berdiri
Thea mengangguk polos, "satya gak nahan thea tadi"ucapnya merajuk
"Iya satya salah, maaf ya"
KAMU SEDANG MEMBACA
ATHEASTORY
Romance. . . "apa aku juga tidak berhak bahagia?" . . . "im thea not tania" . . .