selingkuh

19 2 0
                                    

_lovemetoo_

"Cengar cengir mulu bos, udah kayak orang waras aja" ucap edo tersenyum mengejek

Satya tersenyum tipis, menanggapi candaan edo, menghisap rokok di tangan nya lalu menghembuskanya lagi. "Cuma lo yang gila do" jawab nya

Edo syok, berpura pura memegangi dadanya seolah sakit hati "sakit hati gue sakit"

"Jijik anjir" saut edward melempari edo dengan kulit kacang membuat pria itu melotot garang karena mengotori rambut nya.

"RAMBUT GUE YANG BERSIH WANGI DAN KINCLONG TERNODAI YA BANGSAT" teriak nya marah

Bugh

Edo terdiam bungkam sementara anggota yang lain tertawa melihat edo yang di pukul bantal oleh satya, "berisik"

"Bwahhahaha rasain" ejek edward

"Nasib lo do" seru arka menimpali.

Arka duduk di samping satya, meraih minuman kaleng di meja lalu menegaknya sekali, "gimana thea?" tanya nya

Satya menoleh, "proses"

"Sat lo itu leader, anggota bawahan lo sebanyak ini, ngapain repot sih anjir, tinggal perintah udah hilang saingan lo besok, yakin gue"balas edo

Sumpah demi apapun itu,bahkan demi kolor bapak nya yang mungkin berbentuk upin ipin, edo sangat geram, ini adalah pertama kalinya satya jatuh cinta, untuk pertama kalinya setelah bertahun tahun menjadi teman satya, akhirnya edo bisa melihat ekspresi lain dari satya.

Saat bersama thea, bisa edo lihat, ada binar kebahagian di mata satya, pria itu juga jadi sering tersenyum manis bukan lagi senyuman mengerikan seperti yang selama ini satya tunjukan. Tapi, sialnya, gadis yang membawa warna lain dalam hidup sahabatnya itu sudah memiliki kekasih yang sialnya lagi pria itu brengsek. Kan anjing gitu

" gue mau thea memilih gue karena dia memang ingin, bukan paksaan"jawab satya menatap langit langit rumah yang ia sebut basecamp itu.

Arka menepuk pundak satya, tersenyum bangga "gue salut sama lo"

"Tapi gue gak yakin bisa sabar anjir"gerutu edo kesal

________________

Akhirnya pagi telah tiba, dengan semangat thea keluar dari kamarnya menuju meja makan menemui keluarganya.

Dengan senyuman manis yang selalu dia tampilkan, thea menghampiri ibu nya lalu memeluk wanita itu dari belakang, sesuai prediksinya, ibunya langsung mendorong putrinya itu kasar. "Beraninya kau" bentak hilda

Thea masih mempertahankan senyumanya "maaf ma, thea terlalu bahagia tadi," ucapnya bersalah.

"Kenapa lo" tanya tania heran di ujung tangga

Thea menggeleng, "thea berangkat dulu ya, assalamualaikum" pamit nya segera berlari riang.

Seperti biasanya thea menunggu angkot di pinggir jalan, terlalu asik memandang langit tanpa sadar sudah ada seorang pria dengan motor besarnya berdiri di depan thea

"Ekhem" dehem pria itu

Thea mendongak, mengernyit mencoba mengenali siapa orang di depanya sampai akhirnya pria itu membuka helm fullface nya, dia tersenyum begitu manis menatap thea "pagi"

"Pagi satya, ngapain disini" jawab thea tak kalah semangat

"Gue lihat temen gue duduk sendirian di pinggir jalan makanya gue inisiatif nyamperin" jawab nya

Thea mengangguk paham "thea lagi nunggu angkot satya"

Satya mengernyit "gak dianter?" tanya nya sekedar basa basi seolah tidak tau apapun soal thea

"Hehe thea kan anak mandiri jadi mau berangkat sendiri," jawab nya

'Lo menutupi keburukan raheja thea, entah akan gue sebut baik hati atau goblok'batin satya

Satya tersenyum, "bareng gue aja yuk," tawar nya

"Ta---"

Satya mengikatkan jaketnya di perut thea untuk menutupi bagian belakang thea, kemudian tanpa persetujuan nya dia mengangkat thea ke atas motornya membuat gadis itu memekik tertahan

Setelah aman, satya mulai mengendari motornya pelan dengan thea yang memegang ujung seragam satya takut jatuh.

"Anjay itu thea sama siapa woi" teriak salah satu gadis setelah melihat kendaraan yang satya dan thea tumpangi memasuki wilayah sekolah

Satya menurunkan thea dengan hati hati, lalu membuka helm nya perlahan, diikuti dengan menyisir rambutnya kebelakang menggunakan jarinya.

"Njir, gebetan gue kok bisa sama thea"

"Gila sih,mereka selingkuh?"

"Bener bener murahan ya, giur di embat eh satya juga di embat"

"Gak ngotak sih,"

"Njir tapi keren abis"

"Iya loh, giur aja kalah kayak nya"

Thea mengenggam erat ujung rok nya gugup, terus menunduk mendengar bisik bisik tentang nya, sadar dengan hal itu, satya mengenggam tangan thea lembut, sementara mata nya menatap tajam seluruh orang seolah mengancam

Benar saja, mereka langsung diam tidak berani mengucap apapun lagi. Sampai di kelas, satya menatap thea,tentu berbeda, satya menatap thea dengan penuh cinta.

"Selama ada gue, lo gak perlu takut sama siapapun thea" ucap nya.

Thea menggangguk, tersenyum memberitau bahwa dia baik baik aja "thea udah biasa kok"

Satya menghela nafasnya, mengeluarkan sekotak makanan yang taditelah ia siapkan dari rumah. "Apa ini" tanya thea

"Sesuai janji gue thea," jawab nya

Thea kaget, dengan cepat dia membuka tutup bekal itu, menatap berbinar menu ayam kecap buatan satya. Dengan cepat dia menyendokan nasi dan sedikit ayam di mulut nya, sesuai dugaanya, ini enak

"Emmmm enak banget" puji thea tidak habis pikir

Satys terkekeh "pelan pelan,gak akan ada yang ngambil makanan lo"

"Biwyarin uem inwi ewnak"

Tanpa mereka sadari, banyak pasang mata di kelas itu yang menatap mereka berdua, salah satunya adalah dinda.

'what the fuck'batin seseorang
.
.
.
.
Oke akhirnya aku publish lagi.

Kemarin kemarin agak hilang semangat gitu

Aku selalu mikir gak puas sama hasil nya

Selalu mikir ini bagus gak ya

Terusin gak ya

Tapi, kan, yang namanya mencoba kali ya, masa udah nyerah aja.

Aku mikir selera orang kan beda beda, sama kayak aku, gak semua karya ciptaan orang aku suka

Jadi dari situ, aku mikir lagi, mungkin...

Mungkin, dari banyak nya orang, ada kok beberapa persen pasti yang suka sama karya buatan aku

Dan untuk kamu yang setia sama aku

Aku lanjutin deh

Lupyuuuuuu

ATHEASTORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang