Apa kalian tau rasanya diasingkan? Meskipun itu keluarga sendiri?
Apakah kalian pernah merasa sendirian meski berada di tengah keramaian?
Apakah kalian pernah merasakan ketika kita menganggap kita punya sahabat, tapi justru tidak pernah teranggap?
Siapa yang akan lebih tau bagaimana sakitnya penderitaan itu selain ATHEA BERLYN RAHEJA, gadis berwajah cantik dan mungil, anak kedua dari pasangan raheja dan juga hilda, memiliki orang tua lengkap, adik angkat yang manis, saudara kembar yang tampan, bahkan pacar yang jenius sang mostwanted, apa lagi yang orang harapkan, bukankah itu sudah sangat sempurna?
Tidak, thea bukanlah tuan putri di kediaman raheja
Thea bukan ratu di hati giur raxa princeballe kekasih tampan nya
Thea bukan sahabat untuk laura dan juga dinda.
Thea juga bukan lah seorang adik manis untuk kembaraannya thesa erland raheja
Mereka semua memang mimiliki thea di sekitarnya, tapi kenapa justru tidak pernah merasa memiliki mereka?
Hidup selama enam belas tahun tanpa kasih sayang, membuat thea terus mencari tau apa kesalahanya, membuat thea selalu ingin terus menerus mencoba merasakan apa itu kasih sayang, tapi kenapa itu salah dimata semua orang?
Definisi kesedihan yang sempurna itulah thea
Entah dengan cara apalagi thea harus berusaha mendapatkan perhatian keluarganya, entah dengan cara apalagi thea harus mengatakan betapa sakitnya dia, seakan semua nya sudah buntu, thea sendiri mulai lelah. Bahkan ketika jiwanya sudah ingin menyerah, akankah tuhan akan bertindak dengan memberikanya kebahagian, entah itu kematian atau mengirimkan seseorang yang ada untuk thea, thea bukan tania. Kapan saat itu terjadi, hari dimana thea akan bahagia, sungguh, thea menantikan hari itu tiba
"thea, gue harus pergi tania udah nunggu"
"karena tania benci lo thea"
"gak akan, sampai kapanpun gue cuma sayang tania bukan thea"
"punya sahabat kaya lo itu gak guna, mending sama tania".
"pembawa sial, mengapa kamu masih hidup"
"putri saya hanya tania"
tania putri raheja, hanya nama itu yang akan selalu ia dengar setiap ia diasingkan.
Yah, inilah thea, berpikir bahwa dia masih memiliki sedikit cahaya digengamannya, satu satunya cahaya yang thea punya sekarang, jika dia ikut padam entah bagaimana nanti dengan thea
Kadang thea juga berpikir Kapan tuhan akan adil, thea juga ingin disayangi, thea juga ingin bahagia, kapan itu terjadi? Huh, mungkin saat ia menutup matanya nanti,
Thea memejamkan matanya, merasakan cairan bening yang mulai keluar deras dari kelopak matanya. "love me too, please"lirih nya menahan isak . . . . Jadi pengen meluk thea :(
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.