penolakan

6 0 0
                                    

.
.
.

Dalam waktu sebulan banyak hal yang terjadi, raheja dan istrinya sudah pulih seminggu yang lalu, satya tidak main main dengan ucapan nya ketika meminta untuk memberikan perawatan terbaik untuk mereka. Satya hanya ingin menghapus luka thea,

Berbicara soal thea, hubungan keduanya semakin renggang, satya sering kali mencoba mendekati thea, tapi gadis itu selalu menolak nya dan selalu memilih giur meskipun giur selalu memihak tania.

Edo datang menghampiri satya di ruang kelas nya, bersama arka tentu saja, "gimana tadi?lancar?"tanya edo basa basi

"Hm"jawab satya seadaanya

Edo tertawa canggung, dia tahu satya pasti bisa, memasuki sekolah ini ditengah semester tidak membuat satya ketinggalan pelajaran apapun, tentu saja hal itu karena pada dasarnya satya sudah sangat pintar, statusnya sebagai pewaris tunggal keluarga xie menuntutnya untuk menjadi sempurna.

"Ke basecamp?apartemen?atau rumah sat?"tanya edo basa basi

Satya menoleh "rumah"

"Siapa yang bisa gantiin lo sat?, Kalau lo pergi, apa kabar nasib dark knight nanti?"ucap arka mengutarakan keresahannya

Ucapan arka bukan tanpa alasan semata, hari kelulusan sudah semakin dekat, ujian akan segera di selenggarakan, dan itu berarti semakin dekat pula satya harus pergi untuk melanjutkan pendidikan nya sebagai pewaris ayahnya

Keluarganya membutuhkan satya, tapi disini dark knight juga membutuhkan satya sebagai pondasi terkuat mereka, thea juga masih membutuhkan satya. "Lo, gue yakin lo bisa"ucap satya membalas arka.

Bel pulang sudah berbunyi setengah jam lalu, satya segera berdiri untuk segera pulang kerumahnya, sementara arka dan edo sudah lebih dulu pergi untuk menuju basecamp,

Satya mengernyit, di depan sana thea seperti orang hilang yang linglung mencari ibunya, dia berdiri sendirian sambil menoleh kekanan kiri menanti seseorang. Segera satya mendekati thea. "Hai"serunya

Thea menoleh, terlihat jika gadis itu terkejut "hai"jawabnya canggung

Satya tersenyum tipis "mau bareng?sebentar lagi hujan loh"tawarnya menunjuk langit yang sudah mulai mendung

Thea menggeleng, menolaknya seperti biasanya "enggak, thea nunggu giur"

"Yaudah, gue tungguin disini, kasian kalau lo sendirian"ucap satya mencari alasan agar bisa bersama gadis itu

Kali ini thea menatap satya tidak suka "thea gak mau pacar thea cemburu lagi,"

"Kan gue cuma mau nemenin lo"bantah satya

Thea menggeleng "enggak, satya pergi aja"

"Tapi thea, lo nanti sendirian disini, lihat udah mulai sepi, mau hujan juga, emang yakin giur bakal balik jemput lo?"

"Satya gak usah ikut campur bisa gak sih, berisik tahu gak"teriaknya marah

Ucapan thea selalu menjadi pisau bagi satya, thea mendorongnya untuk terus mundur, membiarkan gadis itu bersama pilihanya, tapi mengapa satya semakin tidak rela.

Pada akhirnya sekali lagi satya mengalah, dia mengangguk lalu pergi meninggalkan thea sendirian. "Jaga diri lo baik baik"ucapnya

Sampai dirumah mewah milik keluarganya satya langsung bergegas untuk masuk menemui ibunya, "bunda"lirihnya memeluk wanita itu

Amel mengelus pundak anaknya itu penuh sayang, lalu mencium kepala satya dengan lembut "sudah makan sayang?"tanyanya

Satya menggeleng "gak lapar"

Amel tersenyum lembut, melepaskan pelukan keduanya, lalu dengan hangatnya dia menatap satya sambil mengelus pelan pipi anak itu.

"Cerita sama bunda, soal apa hm?dark knight?atau gadis yang kamu sukai?"tanyanya peka terhadap suasana hati satya

Satya menghela nafasnya lelah, dia memilih untuk bersandar di pundak ibunya, mencari kenyamanan yang selama ini satya genggam. "Dia nolak satya bunda, dia menjadikan satya sebuah pilihan, egoisnya dia tidak juga memilih satya"lirihnya

Dengan lembut amel mengusap rambut satya, menyalurkan rasa sayangnya untuk anak semata wayangnya itu. "Apa seistimewa itu gadis itu satya?"

"Dia beda bunda, dia rapuh, dia cantik, dia hancur tapi dia hebat masih bertahan hingga sekarang."

Satya menghela nafasnya lelah, "satya iri, giur terlalu sampah untuk menerima berlian seperti thea bunda"lirihnya lagi

"Ini bukan seperti putraku yang aku kenal?, lemah" tegur antony ayah satya yang beberapa saat lalu memang sudah memperhatikan mereka

.
.
.
_terimakasih_

Hehe aku mau kebut biar cepet tamat.

ATHEASTORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang