Hai
Hari ini doble ya
Selamat membaca
_love me too_
Thea berjalan tertatih memasuki rumahnya,berkat kebaikan dinda tadi kini kepalanya sudah sedikit membaik, sudah tidak ada darah yang keluar, bahkan pipinya pun sudah tidak semerah tadi karena tamparan dari giur.
Memasuki ruang tamu, sudah banyak orang disana, ada laura, dinda, tania, kedua orang tuanya, thesa saudara kembarnya dan juga giur, mata thea kembali berkaca kaca, sesak, bagaimana tidak, di depanya saat ini, giur pacarnya sendiri, merengkuh mesra saudari nya dalam dekapan hangatnya, bukanya tempat itu adalah miliknya, kenapa tania menempatinya,
"bawa tania ke atas giur, kalian semua ikut lah bersama tania"perintah raheja.
Thea tau apa yang akan terjadi selanjutnya,dia menatap kedua orang tuanya sendu, berharap kali ini saja mereka bisa mengerti dan percaya.
"ma, bukan thea pelakunya"lirih thea menatap hilda penuh harap
Bugh
Raheja nemukul rahang anak nya dengan bengis, "ANAK GAK TAU DIRI, PEMBAWA SIAL, GAK GUNA, BERANI BERANI NYA KAMU MEMBUAT ANAK SAYA TERLUKA HUH" bentak raheja
Thea menggeleng "bukan thea pa"lirih nya
Plak.
"AYO JUJUR THEA"teriak raheja dengan nada tinggi
"sekali aja pa, thea mohon percaya sama thea bukan thea pelakunya"ucap thea lagi
Plak
Untuk yang kesekian kalinya, thea jatuh ke lantai, mulutnya kembali mengeluarkan darah segar, tak cukup puas, raheja menjambak kuat rambut putrinya kemudian membenturkanya ketembok dengan keras, dapat kembali thea rasakan sesuatu mengalir dari pelipisnya.
"abang,tolong thea"lirih gadis itu.
Thesa menatap saudarinya sebentar kemudian kembali mengalihkan pandanganya, tidak ingin menyaksikan lebih lanjut penderitaan gadis itu.
"ikut papa" paksa raheja, menarik paksa tangan thea menuju kamar nya,
"gak pa, thea mohon hiks, ini bukan salah thea pa"teriak thea memohon
Seolah tuli, raheja tetap membawa thea menuju kamar mandi, mendorong tubuh mungil itu hingga kembali membentur lantai.
Srek
Raheja menyobek kasar seragam yang di kenakan thea, tampaklah tubuh polos gadis itu, dan CTAR Ctar,
Raheja mulai mencambung putri nya dengan ikat pinggang milik nya, sementara itu thea semakin meraung kesakitan
"ampun pa hiks sakit"teriak thea memohon
Ctar
"Aaargh sakit pa, hentikan hiks"
Untuk ketiga kalinya ikat pinggang itu mengenai tubuh gadis itu, membuat nya semakin berteriak kesakitan, sekeras apapun gadis itu berteriak, tidak akan berpengaruh untuk hati batu milik raheja
Raheja menatap putrinya sekilas, barulah dia pergi dari kamar anak nya, kemudian mengunci pintu kamar itu dengan rapat. Tidak mengizinkan siapapun untuk masuk ke dalamnya
Dalam kesendirian thea, gadis itu hanya mampu memeluk dirinya sendiri, sambil menahan sekujur tubuhnya yang terasa sangat sakit
"Tuhan, izinkan thea bahagia hiks, thea juga mau dipeluk dengan tulus, thea juga mau di sayang tuhan hiks, bukan cuma tania, thea juga mau"lirih nya mengadu
................
Tania tersenyum menatap kedua temannya serta giur di sampimg nya, mendengarkan setiap candaan yang mereka keluarkan, ia sudah diobati bahkan ia sudah baik baik saja sekarang.
Gadis itu semakin tersenyum membayangkan apa yang terjadi pada saudarinya di dalam kamar, akan sangat menyenangkan jika ia bisa menyaksikan nya secara langsung,
"apa yang akan terjadi pada thea"gumam giur khawatir
Dinda manatap giur dengan sinis "sama seperti yang lo lakuin terhadap thea tadi, atau mungkin lebih parah"jawab nya apa adanya.
"giur,ini salah thea yang nyakitin tania, jadi ayah ngehukum thea"jelas tania lembut.
Giur menggeleng, pikiran nya kacau, ia juga telah menyakiti thea tadi, tapi kenapa dia takut thea disakiti sekarang, dia menatap tania "gue mau ketemu thea"ucap nya
"jangan tinggalin tania giur"pinta tania
"iya, kenapa lo peduli sih sama dia"ucap laura kesal
Giur menggeleng "tania, gue harus cek keadaan cewek gue"paksa giur
"hiks hiks giur gak peduli sama hiks tania"isak tania
"jangan nangis tan, giur lo apa apaan sih"bujuk laura
Giur bingung, dia ingin pergi, tapi ia juga tidak bisa meninggalkan tania, gadis itu sedang sakit bagaimana bisa giur meninggalkanya, tapi bagaimana dengan debaran jantung nya yang semakin tidak tenang, otaknya semakin gelisah memikirkan keadaan thea nya. Sial kenapa dia tidak bisa mendengar apapun disini
"iya, gue disiini"final giur
"cemen lo"umpat dinda,
.
.
.
.
.Ini dinda, kalau kalian gak suka, kalian boleh kok berimajinasi sesuka kalian
_love me too_
KAMU SEDANG MEMBACA
ATHEASTORY
Любовные романы. . . "apa aku juga tidak berhak bahagia?" . . . "im thea not tania" . . .