_selamat membaca_
Thea mencoba berlari sekuat tenaga untuk menemui pangeran nya, senyuman yang begitu manis terus terukir bersamaan dengan langkah kakinya. Tidak ada yang menghentikan gadis itu, tapi tidak juga menyanjungnya.
Kembalinya giur ke sekolah setelah kejadian itu membuat sma swadaya geger, menebak apa yang akan terjadi berikutnya, apalagi sudah tiga hari satya tidak berangkat sekolah, yang artinya tidak ada yang melindungi thea selama tiga hari ini
"Giur"seru thea lantang
Giur yang sedang menuju kelasnya dibantu oleh tania berhenti menunggu thea mendekatinya, sampai pada akhirnya gadis itu menubruk dada bidang nya dan memeluknya dengan sangat erat.
Tidak ada balasan dari giur, sementara tania hanya menatap nya datar tidak memisahkan mereka seperti biasanya.
"Thea kangen giur,"ucapnya memeluk pria itu
"Lepasin gue"
Thea mengernyit, tidak ada nada kebahagiaan dalam setiap kata yang giur ucapkan, padahal mereka telah lama tidak bertemu.
"Giur masih sakit ya makanya minta di lepasin"ucap thea
Giur berdecih "gue jijik disentuh lo"
Thea mematung di tempatnya, tidak mungkin jika gadis itu tidak terluka atas ucapan pacarnya barusan,tapi sekuat tenaga thea tetap mempertahankan senyumanya.
"Mau thea antar ke kelas?"tawarnya
Giur tertawa renyah "selain menjijikan lo juga buta, gak lihat udah ada tania disisi gue?"
"Tap---"
Tania tersenyum, "sampah seperti lo tidak pantas bersanding sama pangeran hm. Dan oh ya, dimana selingkuhan lo hm?"tanya nya sambil memisahkan tangan keduanya, kini tanialah yang mengambil alih lengan giur
"Thea gak selingkuh"bela nya
"Munafik cih"decak giur
"Tapi thea memang gak selingkuh giur"bantah thea
Giur mengangkat satu alisnya, "temui gue di taman belakang"ucapnya mengabaikan pernyataan thea lalu membawa tania pergi dari sana.
Sementara itu di belakang mereka, edo mengepalkan tangan nya kuat, emosinya seperti sedang di permainkan apalagi saat melihat senyuman kebahagiaan di wajah thea.
tiga hari, sudah tiga hari lamanya satya tidak masuk sekolah dan juga tidak kembali ke apartemen nya, bahkan edo yakin satya juga tidak memberikan kabar apapun ke thea mengenai kondisinya tapi gadis itu bahkan tidak mencari tahu kemana perginya satya, tapi malah sibuk mencari tahu soal pacar tidak tahu dirinya itu.
Sebagai salah satu sahabat satya yang paling setia dan anggota inti dark knigt tentu saja edo merasa terusik dengan ini
"Kenapa lo, natap thea segitunya"tanya dinda menghampiri edo.
Edo menoleh sebentar lalu fokus menatap thea di depan sana. "Gue pengen bunuh dia"
"Lo ditugaskan buat melindungi dia bukan menyakiti dia"bantah dinda
Edo tertawa sarkas "dia bahkan gak mikirin leader gue heh,"
"Edo, lo harus tahu dia gak--"
"Seolah lo mau melindungi dia?"sela edo tertarik
Dinda memalingkan wajah nya ke samping, untuk menjauhi tatapan penuh tanya dari edo disampingnya
"Enggak, gue cuma mau lo inget tugas lo"ucap dinda mengalihkan
"Cih"decih nya
-------------
Tok tok tok
Bugh
Pyar
"GAK USAH GANGGU GUE"
Arka mengusap dadanya karena terkejut, sudah tiga hari lamanya, tapi satya masih bereaksi seperti ini, bagaimana arka tidak frustasi, sejak hari itu, satya sama sekali tidak keluar dari kamar, dia mengurung dirinya sendiri, bahkan menolak untuk memakan makanan yang dibawa oleh member dark knight
Entah bagaimana kondisi satya di dalam sana, semoga saja pria itu tetap meminum atau memakan sesuatu
"Satya, ini gue arka"ucapnya di balik pintu
Pyar
"Pergi ar, PERGI GUE BILANG" teriak nya
Arka menghela nafasnya sekali lagi, tidak mungkin dia bisa memaksa leadernya itu keluar karena dia sendiri juga takut
"Bagaimana sekarang ar, leader bisa sakit kalau masih gak mau makan apapun"ucap dirga khawatir
Arka menggeleng tidak tahu, sudah berbagai cara dia mencoba untuk membujuk satya untuk keluar dari kamar nya, tapi tidak juga membuahkan hasil.
Seperti biasanya tidak ada yang bisa menghentikan kemarahan dan ambisi satya kecuali dia memang ingin berhenti dengan sendirinya.
"Apa kita perlu bawa thea kesini?"tanya edward mengutarakan pendapatnya
Arka mengernyit, "giur sudah balik ke sekolah, apa gadis itu akan peduli tentang satya?"tanya nya balik merasa khawatir
Dirga berdecak kesal, "harus lah anjing, bagaimanapun caranya dia harus mau"ucapnya emosi
Edward mengangguk setuju "kalau dia gak peduli dengan kondisi leader, maka dark knight juga akan berhenti peduli dengan kondisi dia kedepanya"geram nya
Arka mengangguk setuju, jika di pikir pikir sikap thea sangatlah menyebalkan, andai saja leader mereka tidak menaruh rasa dengan gadis itu. Tidak akan dark knight repot repot harus melindungi thea dan menjaga dia.
Apalagi melihat sendiri bagaimana bodoh dan gila nya thea terhadap giur
"Kabari edo, suruh dia bawa thea ke basecamp"ucap arka
_terimakasih_
KAMU SEDANG MEMBACA
ATHEASTORY
Romance. . . "apa aku juga tidak berhak bahagia?" . . . "im thea not tania" . . .