jauhin dia

9 0 0
                                    

_selamat membaca-

Jam sudah menunjukan pukul 15.30wib, yang artinya telah tiba waktunya pulang, tapi thea masih berada di area sekolah sesuai keinginan giur padanya tadi pagi

Tidak ada yang menarik dengan thea hari ini selain senyum nya yang terus merekah sempurna, dia duduk menunggu giur dengan sabar

"Thea,"seru giur

Thea menoleh kebelakang, lantas dia berlari menghampiri giur lalu memeluk erat pacarnya itu untuk beberapa saat.

"Thea rindu giur"ucapnya

"Ikut gue"seru giur melepaskan pelukan keduanya,

Lantas, giur membawanya untuk duduk di salah satu kursi yang ada di sana, dibawah pohon, tempat dimana mereka memulai semua kisah ini.

Giur menatap thea cukup lama tanpa berbicara apapun, mencari celah kebohongan yang tersembunyi di balik senyuman cerah gadis itu.

"Giur, ada apa?"tanya thea

"Bener, lo selingkuh?"

Thea menggeleng ribut, "tentu saja tidak giur, thea mana bisa selingkuh dari giur"

"Kalau begitu jauhin satya"

Untuk sesaat thea mematung, otaknya terlalu lamban untuk mencerna ucapan giur padanya barusan, hingga suara giur kembali membuatnya sadar "kalau emang gak selingkuh, jauhin satya"ulang nya

"Kenapa thea harus jauhin satya?, Dia kan temen thea"lirih nya sedih

Giur berdecih pelan, memalingkan pandanganya ke arah lain "lo udah punya cukup temen, gak usah sama satya"

"Tapi---"

"Atau lo memang punya perasaan sama dia"sela giur kembali menatap thea tajam

Sekali lagi thea menggeleng, menolak keras pernyataan pacarnya barusan. "Giur salah paham, satya itu temen thea, jadi gak mungkin thea suka satya, karena thea udah punya giur"

"Gak ada hubungan pertemanan antara laki laki dan perempuan tanpa melibatkan perasaan thea. Bahkan dulu kita awal nya juga teman kan"jelas giur membantah

"Tapi ini beda giur, thea gak cinta sama satya"

"Tapi dia suka lo thea,"bantah giur marah

Giur menyentuh kedua pundak thea agar mau menatapnya dengan lekat, begitupun juga giur "lo itu pacar gue, jangan jadi murahan dengan deket sama cowok lain yang bukan pacar lo thea. Apalagi, gue jelas tahu kalau satya mau merebut lo dari gue,"jelasnya

"Enggak, giur salah paham, satya gak suka sama thea, kami cuma temen,"bantah thea lagi

Brak

Giur mendorong thea dengan kasar hingga membuat gadis itu jatuh dari kursinya, kedua telapak tangan thea memerah karena bergesekan dengan tanah, lantas, dia menatap giur dengan sendu yang dibalas tatapan marah dari pria itu

"Murahan, mati aja lo sialan"bentak giur marah

"Cuihh, dasar jalang, jangan pikir gue gak tahu kalau selama ini lo nginep di apartemen dia huh" sambung giur setelah meludah tepat di samping thea, untunglah tidak mengenai gadis itu

Thea menahan isaknya susah payah, air mata yang menetes dari matanya langsung ia hapus secepat mungkin. "Giur, percaya sama thea"lirihnya bangkit meraih tangan pacarnya

"Lo harus melepas salah satu thea, gue yang katanya cahaya dalam hidup lo, pacar lo yang selalu menemani lo dalam satu tahun ini. Atau satya, pria brengsek yang udah bikin pacar lo masuk rumah sakit sekaligus temen baru lo itu, paham"ucap giur lalu pergi meninggalkan thea sendirian.

ATHEASTORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang