Selamat membaca
_lovemeetoo_
Plak
Kepala thea tertoleh kesamping, kembali dia merasakan panasnya sebuah tamparan, kali ini, gadis itu hanya ingin mendekati pacar nya untuk makan bersama, tapi yang terjadi, giur justru menamparnya setelah sebelum nya tania juga menamparnya.
Lebam baru kembali tercetak di wajah nya, menemani luka lebam biru yang lainya, bahkan beberapa masih belum sembuh, tapi luka itu seakan terus bertambah menutupi wajah cantik nya.
"Pergi lo"ucap giur dengan nada rendah
Semua mata menatap thea kasian, tapi juga tidak peduli. Sementara thea menunduk takut menatap pacar nya sendiri, "g--giur t---thea rindu giur"lirih nya menahan isak
Giur memalingkan wajah nya, berdecih sinis menanggapi ungkapan pacar nya "menjijikan"
"Giur, thea pacar giur, yang jadi pacar giur itu thea bukan tania"lirih thea lagi
Tania yang mendengar itu langsung melotot tajam, sialan, berani sekali gadis itu. "Heh, jaga mulut lo anjing"bentak nya mendorong thea dengan kasar
Akibat nya thea terjungkal kebelakang, untung saja, ada laura yang menangkapnya. Gadis itu memberikan kode kepada tania untuk tenang, lalu menatap thea penuh arti
"Thea mau makan disini?mau bareng kita?"tanya nya merapikan sedikit penampilan thea
Gadis itu menatap laura berbinar, menganggukan kepalanya dengan semangat "mau, laura, thea mau sama kalian disini, boleh?"tanya nya penuh harap
"Tentu aja, tapi ada syarat nya"ucap laura tersenyum manis
Thea mengernyit, laura kembali berbicara "gampang kok, lo cuma perlu ngasih gue nomor nya satya, itu aja"ucap nya
"Tapi......."lirih nya
Laura melotot tajam, reflek tangan nya mencengkram lengan thea hingga rasanya membuat satu lebam lagi tercipta disana
"Gak ada alasan thea,sana, bawain gue nomor satya"ucap nya mendorong thea kasar menjauh dari nya
Melihat thea yang tidak kunjung pergi, membuat laura geram sendiri, gadis itu hendak memukul thea namun tangan nya dicegah oleh adi, salah satu teman giur
"Lepasin adi"gertak laura
Adi menggeleng "thea, pergi dari sini gak usah peduliin laura"
Laura melotot garang "sampai lo gak ngasih nomor satya, awas aja lo thea"teriak nya
............
Satya sedang menikmati waktu istirahat nya dengan tenang di dalam kelas, memejamkan matanya sembari mendengarkan lagu dari ponsel nya, tanpa memperdulikan beberapa orang yang juga berada disana, untung saja mereka tidak membuat keributan
Lagipula, seharusnya dia tadi pergi ke kantin, menghabiskan waktu nya bersama thea, sial nya, gadis itu justru memilih meninggalkanya untuk bertemu giur. Jelas saja, satya membiarkan thea pergi, dengan memaksa thea tidak akan membuat thea di sisinya, justru gadis itu pasti akan membencinya nanti.
"Satya"
Satya membuka mata nya perlahan, mengernyit heran menatap penampilan thea saat ini, sebelum dia pergi, thea masih rapi, tapi sekarang? Kenapa gadis itu berantakan.
"Siapa yang nampar lo?"tanya satya menggeram marah mengecek lebam di pipi thea, terlihat itu masih baru
Thea menunduk, "satya----thea uem---"

KAMU SEDANG MEMBACA
ATHEASTORY
Romance. . . "apa aku juga tidak berhak bahagia?" . . . "im thea not tania" . . .