Hari ini sesuai dengan keinginan thea, satya mengantarkan thea sampai ke depan rumah raheja, berulang kali satya mengatur hati dan wajah nya agar tidak bertindak gegabah di depan thea. Semua rencana nya semalam akan ia lakukan tergantung dengan keputusan thea nanti
Mobil satya sudah berhenti tepat di depan pagar rumah raheja, dengan lembut pria itu merapikan rambut thea yang sedikit berantakan,
"Jangan ada luka sedikitpun thea, gue gak mau ada sedikit aja luka yang menutupi wajah cantik lo, paham sayang?atau--"satya menjeda kalimatnya, menatap thea dengan tajam, kali ini dia benar benar serius "atau lo gak akan bisa menghentikan gue memberikan perlawanan kepada mereka"ucap nya tidak bercanda
Thea mengangguk, menggengam tangan satya menyakinkan "thea janji, thea gak akan biarin luka yang udah disembuhin satya ini kembali ada"ucap nya
Cup
Satya mencium kening thea singkat sebelum akhirnya membiarkan gadis itu turun dari mobilnya, setelah memastikan dia masuk kerumah barulah satya pergi meninggalkan daerah itu.
Sebelum nya dia memencet tombol di ponsel nya memberikan perintah kepada salah satu anak dark knight
"Awasi rumah ini"ucap nya tegas
Disinilah thea, dengan segala persiapan dia akhirnya kembali menginjakan kaki di rumah yang telah memberinya banyak luka, bahkan andai jika satya tidak hadir dalam hidupnya,mungkin thea akan memilih bunuh diri saja apalagi setelah menyaksikan satu satunya cahaya dalam hidupnya harus bersanding dengan orang lain.
Perlahan thea melangkah memasuki rumah itu, tepat saat dia membuka pintu, sudah berdiri tania dan juga ibunya menghadang jalan thea.
"Cih akhirnya balik juga lo"ucap tania sinis
Thesa yang memang sejak awal sudah dihubungi satya tentang kembalinya thea, segera mendekati gadis itu lalu berdiri melindungi thea dari keluarganya, kali ini thesa membuktikan bahwa dia juga ingin menjadi tameng untuk melindungi adik nya.
Mendapatkan kepercayaan dari satya itu tidak mudah, thesa harus mendapatkan sedikit siksaan dari satya untuk itu, jika sampai thesa berbuat salah lagi, maka akan semakin sulit baginya untuk mendekati thea kedepanya
Meski pada kenyataanya, satya tidak benar benar memberikan kesempatan kepada thesa, pria itu hanya ingin membuat thea aman didalam rumah itu
"Abang ngapain sih huh, gak salah?, Gak salah abang belain dia."teriak tania marah
Thesa menggeleng, dengan tegas dia berkata "gue membela adik gue sendiri, gak ada yang salah dari itu" menatap tania tajam
"ABANG THESA,"bentak tania
Plak
Tania memegangi pipinya yang berdenyut nyeri setelah mendapatkan tamparan dari thesa, hilda bahkan sampai terkejut dibuatnya, langsung saja ibu dari tiga anak itu mendekati tania untuk memeriksa luka di pipi anak nya.
Hilda menatap thesa marah "thesa, dia adik kamu, begini kamu memperlakukan adik kamu"tegur nya
Thesa tertawa mendengar ucapan konyol ibunya, "thea juga adik thesa, adik kandung thesa, yang berarti anak kandung mama, begini cara mama memperlakukan anak mama sendiri"jawab nya berani menatap ibunya marah
"Ck, mama lihat, thea pasti sudah mencuci otak abang, thea itu parasit, pembawa sial, dia selalu membuat masalah buat kita ma"omel tania menggebu gebu
"Jaga ucapan lo tania"geram thesa
Thea hanya tersenyum tipis melihat bagaimana ibunya yang tetap membencinya hingga saat ini, "aku hanya kembali untuk mengambil sesuatu di kamar, bukan untuk kembali menetap disini"ucap nya lalu pergi melewati ibunya begitu saja
Thesa melotot mendengarnya, bagaimana bisa gadis itu berbicara seperti tadi, dengan cepat thesa menyekal lengan thea agar berhadapan dengan nya. Bahkan thesa tidak memperpedulikan sakit ditanganya
"Lepas thesa"sentak thea
Thesa menatap thea rumit, tidak kunjung melepaskan cekalan tanganya"kenapa?kenapa gak mau menetap?"tanya nya menuntut
"Karena thea gak mau"jawab nya
Tanpa sadar thesa semakin mengeratkan cekalan nya, membuat thea meringis dibuatnya. "Sa--kit"lirihnya pelan
"Maaf"ucap thesa dengan cepat melepaskan tanganya, bisa dia lihat ada tangan thea memerah karena ulahnya
Thesa kembali mengambil tangan thea tapi kini dia mengusap lebam itu lembut "maaf, maafin abang"ucapnya tulus
"Anda meminta maaf untuk hal sekecil ini?lalu bagaimana dengan perasaan saya yang selalu anda sakiti selama tujuh belas tahun ini? Tidakkah anda juga meminta maaf?"ucap thea marah
"Dek--"
"Saya bukan adik anda"sentak thea marah
Thesa menggeleng, mencoba meraih adiknya meskipun gadis itu mundur menghindarinya "abang ngerti thea lagi marah, tapi kamu tetap adik abang thea, saudara kembar abang,"
Thea meneteskan air matanya tapi segera dia hapus secepat mungkin, menatap kecewa pria itu "kemana saja anda selama ini huh? Disaat saya selalu berharap pengakuan anda, kemana anda thesa?, Kenapa anda tidak mengakui saya saat itu?"
Thesa ikut meneteskan air matanya, sungguh, rasanya sangat sakit, seperti ada ribuan pisau yang menancap di hatinya bersamaan. "Abang pah--"
"tujuh belas tahun saya hidup menderita, tujuh belas tahun saya mengemis kasih sayang, tujuh belas tahun saya selalu berharap kepedulian anda thesa, APA ANDA MENGERTI RASANYA HAH, TIDAK KAN!!!, JADI BERHENTI BERKATA JIKA ANDA MENGERTI PENDERITAAN SAYA THESA"teriaknya semakin marah
Thesa bahkan sampai berlutut dihadapan thea, menangis memohon kesempatan kepada gadis itu, "athea tolong hiks"isaknya
Thea tidak gentar, kekecawaan sudah sangat membuat nya sesak "saya kembali untuk melepaskan kalian,"jelas thea
Thesa kembali mendongak, air matanya menetes dengan deras membasahi wajahnya "thea"lirihnya
"Karena satya bilang, untuk bahagia bersama satya maka thea harus melepaskan masalalu thea, permisi"ucap thea pergi menuju kamarnya untuk mengambil sebuah kalung cantik di dalam kamarnya lalu melewati thesa untuk keluar dari rumah itu
Bahkan tidak ada yang mencegah nya pergi, thea menatap bangunan itu sendu, lalu menatap sekelilingnya "thea tahu kalian ada di sekitar sini, munculah, dan antarin thea ke tempat satya"serunya
Seorang pria terkekeh mendengar teriakan thea di depan sana, edward menunjukan wajah nya kehadapan gadis itu "hallo, pilihan yang tepat thea"ucapnya bangga
Untunglah thea kembali memilih satya, atau adegan berdarah akan muncul di dalam cerita romance ini
KAMU SEDANG MEMBACA
ATHEASTORY
Romansa. . . "apa aku juga tidak berhak bahagia?" . . . "im thea not tania" . . .