8

26.7K 2.5K 48
                                    

Di Istana Pearl...

Everette sedang rebahan di ranjangnya sambil memikirkan bagaimana cara untuk mendekati Harold, apalagi pria itu sangat sulit di dekati. Tapi Everette memiliki motto yaitu semakin sulit om duda di dekat semakin kuat aku mengejarnya.

"Apakah aku harus membawa makanan untuk om Duke besok?iya,itu harus. Apalagi aku jago memasak,semoga saja om Duke suka sama masakan ku." Gumam Everette.

"Dewi Athena, tolong jodohkan aku dengan om Duke Harold. Kalau dia menjadi jodoh orang lain,jadikan aku menjadi orang lain itu." Lanjutnya.

Everette langsung duduk di atas ranjangnya, gadis itu meniup-niup poninya yang mengenai matanya.

"Bosan rebahan terus,kalau aku masih jadi Vyora. Pasti aku akan panjat pohon mangga kalau tidak balapan motor." Gumam Everette.

"Tapi sekarang apa yang harus aku lakukan? apakah aku mengajak lomba balapan kuda dengan para prajurit?Atau buat konser saja?atau pergi mancing tapi aku takut sama cacing. Bagaimana kalau kabur?tapi aku sudah bosan kabur. Aha aku punya ide,lebih baik aku ke dapur untuk membuat bubur ayam. Sudah lama aku tidak makan bubur ayam." Lanjutnya.

"Saatnya pergi ke dapur."

Everette meninggalkan kamarnya dan langsung menuju ke dapur, setibanya di sana. Dia langsung mencari beras tapi sayangnya dia tidak berhasil menemukan nya, alhasil nya dapur tersebut menjadi berantakan.

"Astaga dimana mereka meletakkan berasnya?" Gumam Everette.

"Sepertinya aku harus ke dapur istana utama,aku yakin di sana pasti ada beras." Lanjutnya.

Everette menuju ke dapur istana utama,dia bertemu dengan Axel dan Axiel yang sepertinya sedang bertengkar. Gadis itu pun menghampiri kedua saudara kembar tersebut.

"Kalian berdua kenapa bertengkar di sini?kenapa tidak bertengkar di lapangan kesatria saja?" Ucap Everette.

"Kak Everette." Ucap Axiel.

"Ck." Decak Axel yang melihat keberadaan Everette.

"Kenapa kalian berdua tidak beradu pedang di lapangan kesatria saja?di sana kan tempatnya luas." Ucap Everette.

"Sebenarnya kenapa kalian berdua bertengkar?" Lanjutnya.

"Axel mengejek ku kalau aku tidak pandai main pedang,kak Everette." Ucap Axiel.

"Makanya belajar,jangan main terus." Ucap Everette.

"Axel,tidak baik mengejek kembaran mu seperti itu. Tapi tidak apa-apa sih,biar Axiel semangat belajar main pedang nya." Lanjutnya.

'ucapan macam apa itu?' batin Axel dan Axiel.

"Kakak mau ke mana?" Tanya Axiel.

"Aku mau ke dapur." Ucap Everette.

"Untuk apa kau ke sana?" Tanya Axel.

"Axel, panggil aku kakak. Aku ini tuan putri Kekaisaran Arandelle." Ucap Everette.

"Kau bukan kakak ku." Ucap Axel.

"Terserah kau saja." Ucap Everette.

"Kakak kenapa mau ke dapur istana?" Tanya Axiel.

"Bukan urusan mu, lebih baik kau latihan main pedang biar kamu lebih hebat dari Axel dan Casper." Ucap Everette.

"Baik,kak Everette." Ucap Axiel semangat.

"Aku tidak mudah di kalahkan." Ucap Axel.

"Belum besar sudah sombong seperti ini." Ucap Everette.

Everette langsung meninggalkan tempat itu karena dia tidak mau berlama-lama dengan kedua saudara kembar itu, apalagi dia ke sini hanya mencari beras saja.

MENGEJAR CINTA OM DUKETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang