35

18.7K 1.7K 27
                                    

  Everette sekarang berhadapan dengan Harold,pria itu datang ke dalam kamarnya dengan tampilan begitu menggoda. Harold memakai kemeja putih tipis, 2 kancing bajunya di lepas. Bahkan otot perutnya ada 8, sehingga membuat Everette senam jantung.

"Ada apa ya,om Duke datang ke sini?" Tanya Everette menatap kearah Harold.

'dewi Athena,aku tidak kuat melihat godaan di depan ku ini.' batin Everette.

"Aku hanya memantau mu saja, apakah kamu beristirahat dengan baik atau tidak. Makanya aku datang ke sini." Ucap Harold.

"Yang benar?atau jangan-jangan om Duke rindu ya sama aku?" Ucap Everette.

"Benar, putri Everette." Ucap Harold.

"Hati ku sedih kalau om Duke tidak merindukan mu." Ucap Everette.

"Putri Everette,kita tinggal di kediaman yang sama bahkan kamar mu tidak jauh dari kamar ku." Ucap Harold.

"Om Duke,ada satu rahasia yang mau aku katakan pada mu. Dan ini rahasia tentang ku, rahasianya adalah aku mencintai seorang pria tampan yang bernama Harold Atticus De Leovarnost." Ucap Everette.

"Hm." Gumam Harold.

"Om Duke tidak asik." Ucap Everette langsung cemberut.

"Jangan cemberut seperti itu, karena tidak cocok dengan mu." Ucap Harold.

"Aku tidak mendengarnya." Ucap Everette.

Harold langsung memegang dagu Everette sehingga mereka berdua saling bertatapan satu sama lain.

"Dengarkan aku, putri Everette. Aku akan mencoba untuk mencintai mu,jadi jangan pernah berhenti mencintai ku dan mencari pria lain di luar sana. Karena aku tidak suka berbagi dengan orang lain." Ucap Harold dengan deep voice nya.

'demi Dewi Athena, jantung ku sudah tidak aman di samping om Duke kalau seperti ini.' batin Everette.

"Baik,om Duke. Tapi bagaimana om Duke masih tarik ulur perasaan mu,maka aku akan mencari pria lain." Ucap Everette gugup.

"Dan aku akan mengurung mu di kediaman ku." Ucap Harold sambil mendekatkan wajahnya ke wajah Everette.

'masih aman jantung mu, Everette?' batin Everette.

Jantung Everette berdegup kencang karena wajahnya dekat dengan Harold dan tidak memiliki jarak,bahkan dia juga merasa nafas berat Harold mengenainya.

"Jangan menatap ku seperti itu,om Duke." Ucap Everette.

"Memangnya kenapa aku tidak boleh menatap mu,hm?" Ucap Harold.

"Anu itu...anu itu." Ucap Everette gugup.

"Anu apa,hm?" Ucap Harold.

"Om Duke,jangan buat aku salah tingkah." Ucap Everette.

Everette langsung menenggelamkan wajahnya di dada bidang Harold, sedangkan Harold mengusap kepala Everette. Tanpa mereka berdua sadari bahwa Ariane melihat mereka berdua.

  Ariane berniat ingin mengajak Everette ke taman mawar untuk minum teh bersama,tapi melihat Everette bersama Harold ayahnya. Ariane kembali keluar dari kamar Everette karena dia tidak mau mengganggu Everette dan Harold.

"Kenapa nona Ariane tidak jadi masuk kedalam?" Tanya Clara bingung melihat Ariane.

"Everette sedang beristirahat,aku ingin kembali ke kamar ku. Ooo iya kamu siapkan teh dan cemilan untuk ku ya, Clara." Ucap Ariane.

"Baik,nona Ariane." Ucap Clara.

Clara menuju ke dapur  menyiapkan teh dan cemilan untuk Ariane, sedangkan Ariane kembali ke kamarnya.

⭐⭐⭐⭐⭐

Sore harinya...

Everette dan Ariane berada di taman mawar sambil minum teh dan menikmati pemandangan sore hari, sedangkan Clara dan Garbella meninggalkan kedua nonanya di sana.

"Tadi siang aku tidak sengaja melihat mu bersama ayah ku di kamar mu,aku berniat ingin membawa mu ke sini. Tapi melihat kau bersama ayah ku,aku pun kembali ke kamar." Ucap Ariane.

"Astaga aku malu sekali." Ucap Everette.

"Untuk apa kamu malu, Apalagi kau kan calon Duchess Leovarnost dan ibu sambung ku." Ucap Ariane.

"Kau mengira aku dan ayah mu sudah menjalin hubungan?" Ucap Everette menatap kearah Ariane.

"Iya." Ucap Ariane sambil mengangguk kepalanya.

"Kami berdua belum menjalin hubungan, Ariane." Ucap Everette.

"Aku kecewa mendengar nya." Ucap Ariane.

"Tapi kau tenang saja karena om Duke mulai belajar mencintai ku,jadi kemungkinan kami berdua tidak lama lagi akan menjalin hubungan." Ucap Everette.

"Atau kemungkinan ayah ku datang melamar mu untuk menjadikan mu sebagai istrinya dan Duchess Leovarnost serta ibu sambung ku." Ucap Ariane.

"Mungkin saja,kan kita tidak tahu kedepannya seperti apa." Ucap Everette sambil menyeruput teh nya.

"Everette, apakah kamu percaya dengan ramalan saintess bahwa akan ada seorang gadis yang akan membuat Kekaisaran Arandelle dan Kekaisaran Glorantha berdamai?" Ucap Ariane.

"Aku tidak terlalu percaya dengan ramalan itu." Ucap Everette.

"Tapi aku percaya dengan ramalan itu." Ucap Ariane.

"Terus kau tahu siapa nama gadis dalam ramalan itu?" Tanya Everette sambil mengangkat alis sebelah nya.

"Kau, Everette. Karena kau sangat berbeda dari gadis bangsawan di luar sana, apalagi sifat mu yang begitu err aneh." Ucap Ariane.

"Itu tidak ada kaitannya dengan gadis dalam ramalan itu, Ariane." Ucap Everette.

"Tapi aku yakin kalau kau adalah gadis dalam ramalan itu, Everette. Percaya saja sama aku." Ucap Ariane.

"Terserah diri mu saja, Ariane." Ucap Everette.

Menurut ramalan saintess tersebut akan terjadi peperangan besar antara Kekaisaran Arandelle dan Kekaisaran Glorantha, mereka berperang karena salah paham dan adu domba. Saat perang berlangsung ada seorang gadis yang mendapatkan berkah dari Dewi Athena turun tangan,dia pun mendamaikan kedua Kekaisaran itu.

Namun tidak ada satupun anak perempuan sekarang memiliki berkah dari Dewi Athena,berkah Dewi Athena adalah sebuah kekuatan yang cukup besar. Nama saintess yang meramalkan perdamaian kedua Kekaisaran besar itu adalah saintess Emma, sahabat baik mendiang ratu Aveline. Hanya dia yang tahu siapa gadis dalam ramalan itu.

TBC...

Nyambung gak sih?

Atau malah gak jelas.

MENGEJAR CINTA OM DUKETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang