Malam harinya...
Everette sedang berada di balkon kamarnya sambil menikmati suasana malam hari,dia melihat bulan purnama yang tampak begitu terang dan tidak lupa bintang-bintang bertaburan di langit malam.
Angin sepoi-sepoi menerpa rambut Everette sehingga membuat rambut gadis itu berterbangan.
Tiba-tiba Everette merasakan ada yang memperhatikan dirinya dari jauh, tiba-tiba kuku-kuku jari Everette memanjang karena iblis yang ada di dalam tubuh nya sudah bangun dari tidurnya.
"Siapa yang telah berani mengganggu ketenangan ku?" Desis Everette datar.
Tak lama kemudian terlihat beberapa orang yang memakai pakaian hitam dan penutup wajahnya, mereka itu tidak lain adalah pembunuh bayaran yang sudah Charlotte bayar untuk menyingkirkan Everette.
"Siapa yang mengutus kalian?" Ucap Everette datar.
"Anda tidak perlu tahu, putri Everette. Kami sudah di bayar untuk membunuh Anda." Ucap pembunuh bayaran a.
"Ingin membunuh ku? ahahaha." Ucap Everette sambil tertawa maniak sehingga keempat pembunuh bayaran merinding nya.
"Dalam mimpi kalian." Lanjutnya sambil tersenyum menyeringai.
Mereka pun bertarung dengan sangat sengit di balkon kamar Everette,bahkan sekarang mereka bertarung di atas atap. Terlihat keempat pembunuh bayaran tampak kelelahan melawan Everette.
"Sial, putri Everette sangat kuat sekali." Ucap pembunuh bayaran a sambil menatap kearah Everette yang tersenyum menyeringai melihat kearah mereka.
"Apalagi dia memiliki kuku-kuku yang begitu panjang dan tajam." Ucap pembunuh bayaran b.
"Dia seperti memiliki kekuatan iblis." Ucap pembunuh bayaran c.
"Kau benar sekali." Ucap pembunuh bayaran d.
"Kenapa kalian tidak menyerang ku?atau hanya itu kemampuan kalian?ck, lemah." Ucap Everette dingin sambil tersenyum menyeringai.
"Kalian hanya membuang-buang waktu ku,maka ucapan selamat tinggal." Lanjutnya.
Jleb
Jleb
Jleb
Jleb
Everette menyerang keempat pembunuh bayaran tersebut dengan menusuk dada kiri mereka satu persatu dengan kuku-kuku nya yang panjang dan tajam.
Gaun tidur Everette penuh dengan lumuran darah dari keempat pembunuh bayaran itu,tak lama kemudian keempat pembunuh bayaran tersebut langsung menghilang karena iblis yang ada di dalam tubuhnya membawa mereka berempat ke dimensi lain.
"Saatnya kembali." Ucap Everette.
Everette berteleportasi ke kamarnya,setiba di sana dia langsung membersihkan diri agar tidak ada orang yang mencurigai nya. Untungnya kuku-kuku Everette menyusut seperti semula.
Everette berendam di bak mandinya sambil memainkan kelopak bunga mawar di sana,tidak lama kemudian dia selesai mandi.
Saat dia keluar dari kamar mandinya,dia melihat Harold sudah berada di kamarnya bahkan pria itu duduk di single sofa sambil menatap kearah nya.
"Om Duke." Ucap Everette.
Harold langsung menatap kearah Everette keluar dari kamar mandinya,gadis itu sudah memakai gaun tidur berwarna biru.
"Kenapa kamu mandi lagi?" Tanya Harold menatap kearah Everette yang masih berdiri di depan pintu kamar mandi.
"Malam ini cuaca nya cukup panas,makanya aku mandi lagi." Ucap Everette berbohong.
'maafkan aku,om Duke. Aku terpaksa harus bohong kepada mu,aku tidak ingin kau tahu kalau aku memiliki sosok iblis di dalam tubuh ku.' batin Everette.
"Tapi kurasa cuaca malam ini tidak cukup panas, Everette. Apakah kau menyembunyikan hal sesuatu dari ku?" Ucap Harold berdiri dari tempat duduknya dan menghampiri Everette.
"Aku tidak berbohong kok,om Duke. Dan aku tidak menyembunyikan hal sesuatu dari mu." Ucap Everette gugup.
"Kenapa kamu gugup,hm?" Tanya Harold sambil memegang dagu Everette.
"Aku tidak gugup kok." Ucap Everette langsung menunduk kepalanya.
"Tatap mata ku saat aku berbicara dengan mu,apakah lantai itu lebih menarik dari ku?" Ucap Harold.
Everette menatap kearah Harold,dia menatap wajah tampan calon suami nya. Sedangkan Harold mengelus rambut Everette sambil menatap wajah cantik gadis itu.
"Mandi malam itu tidak baik untuk kesehatan, Everette. Aku tidak mau kamu sakit karena mandi di malam hari." Ucap Harold dengan lembut.
"Aku minta maaf ya,om Duke. Lain kali aku tidak akan seperti ini." Ucap Everette.
"Aku pegang janji mu." Ucap Harold.
Sret
Bruk
Tiba-tiba Harold langsung menggendong Everette dengan ala bridal style sehingga kepala Everette tidak sengaja mengenai dada bidang Harold.
"Om Duke kenapa tiba-tiba menggendong ku?" Tanya Everette menatap kearah Harold.
"Apakah aku tidak boleh menggendong mu?" Tanya balik Harold.
'kyaaa aku sudah tidak kuat dengan godaan ini.' batin Everette.
"Tentu saja boleh." Ucap Everette sambil tersenyum manis.
"Malam ini tidur di kamar ku." Ucap Harold.
"Tapi om Duke,kita berdua belum sah menjadi pasangan suami istri." Ucap Everette.
"Aku tidak berbuat macam-macam dengan mu,kita hanya tidur saja." Ucap Harold sambil menggendong Everette menuju ke kamar utama.
"Awas saja om Duke macam-macam dengan ku." Ucap Everette.
"Aku tidak berbuat macam-macam dengan mu, Everette." Ucap Harold.
"Om Duke,tahu gak perbedaan om Duke sama ikan?" Tanya Everette.
"Ikan tidak bisa bernafas dengan insang." Ucap Harold.
"Salah." Ucap Everette.
"Lalu apa?" Tanya Harold.
"Kalau ikan itu tidak bisa hidup di darat dan om Duke tidak bisa hidup tanpa ku." Ucap Everette sambil tersenyum manis dan memegang pipi kanan Harold.
"Iya,aku tidak bisa hidup tanpamu." Ucap Harold sambil tersenyum tipis.
"Makin cinta deh aku sama om Duke." Ucap Everette.
"Kita sudah tiba." Ucap Harold.
Harold dan Everette sudah tiba di kamar utama, Harold membaringkan Everette di tempat tidurnya dan setelah itu dia baring di samping gadis tersebut.
"Selamat malam, Everette." Ucap Harold.
"Selamat malam juga,om Duke." Ucap Everette.
'apakah ini mimpi aku bisa tidur bersama om Duke?' batin Everette.
"Ayo kita tidur." Ucap Harold.
"Hm." Gumam Everette.
Everette memejamkan matanya dan tidak lama kemudian dia tertidur pulas,lalu Harold pun menyusul nya. Bahkan pria itu memeluk Everette sehingga tidak ada jarak diantara mereka.
TBC...
KAMU SEDANG MEMBACA
MENGEJAR CINTA OM DUKE
FanfictionVyora Angeline Jhonson adalah seorang gadis cantik yang terkenal tidak memiliki akhlak, barbar,suka penasaran dengan hal sesuatu,mudah overthinking,suka ikut tawuran antar geng motor,suka manjat pohon mangga milik sekolah dan tetangga, pecinta om du...