Malam harinya...
Istana Pearl...
Everette sedang berbincang-bincang dengan Garbella di kamarnya, mereka berdua sedang menatap lukisan Ariane dan Casper.
"Siap untuk menjalankan rencana ini, Garbella?" Tanya Everette menatap kearah Garbella.
"Saya siap,tuan putri." Ucap Everette.
"Bagus, Garbella. Nanti subuh kita akan berangkat ke Kekaisaran Glorantha." Ucap Everette.
"Baik,tuan putri." Ucap Garbella.
"Semoga saja rencana kita berjalan dengan lancar,aku tidak mau Charlotte sampai menjadi permaisuri Kekaisaran ini. Dia itu beban keluarga." Ucap Everette.
"Putri Lizzie dari Kekaisaran Glorantha lah yang pantas menjadi calon permaisuri Kekaisaran ini." Lanjutnya.
"Semoga Dewi Athena membantu rencana tuan putri." Ucap Garbella.
"Semoga saja." Ucap Everette.
"Saya yakin andalah gadis dalam ramalan itu,tuan putri." Ucap Garbella.
"Kau jangan berlebihan, Garbella. Aku belum tentu gadis ramalan itu,yah meskipun tujuan kami berdua sama yaitu mendamaikan kedua Kekaisaran ini." Ucap Everette.
"Sebaiknya,kau beristirahat. Karena besok kita akan berangkat untuk menjalankan rencana menjodohkan Ariane dengan pangeran mahkota Alberthos, dan menjodohkan Casper dengan putri Lizzie." Lanjutnya menatap kearah Garbella.
"Jangan lupa juga bawa semua pakaian mu, kita tidak tahu berapa lama kita di sana."
"Baik,tuan putri." Ucap Garbella.
Garbella kembali ke kamarnya sedangkan Everette menyimpan kedua lukisan,lalu dia menyimpan semua pakaiannya yang sederhana.
"Untungnya aku memiliki pakaian yang tidak mencolok,Dewi Athena tolong lancarkan rencana ku. Dan lindungilah aku dan Garbella saat menjalankan rencana ini." Gumam Everette.
Selesai menyimpan beberapa pakaian nya,gadis itu langsung mengambil secarik kertas untuk meninggalkan surat untuk keluarganya,om Duke,dan Ariane.
"Semoga saja mereka mengerti isi surat ini." Gumam Everette.
Beberapa menit kemudian dia selesai menulis surat untuk keluarganya, om Duke,dan Ariane. Gadis itu langsung menuju ke tempat tidurnya karena besok subuh, dirinya dan Garbella akan menjalankan rencana yang mempertaruhkan nyawa.
⭐⭐⭐⭐⭐
Keesokan harinya...
Hari masih gelap karena sekarang masih subuh dan semua orang masih belum ada yang bangun tidur, terlihat 2 orang gadis yang memakai cadar hitam dan putih.
"Kau sudah siap, Garbella?" Tanya gadis yang memakai cadar hitam yang tidak lain adalah Everette.
"Saya sudah siap,tuan putri." Ucap Garbella yang memakai cadar putih.
"Ooo iya setiba kita di sana, panggil saja aku Everette agar tidak ada yang mencurigai kita berdua. Dan jangan berbicara terlalu formal dengan ku." Ucap Everette.
"Baik, tuan putri." Ucap Garbella.
"Pejamkan matamu." Ucap Everette.
Garbella memejamkan matanya dan Everette juga memejamkan matanya karena mereka berdua akan berteleportasi ke Kekaisaran Glorantha.
Sring
Mereka berdua pun tiba di pintu gerbang Istana Kekaisaran Glorantha,kedua gadis itu pun membuka matanya perlahan.
"Kita sudah tiba." Ucap Everette sambil tersenyum tipis.
"Iya,kita sudah tiba." Ucap Garbella.
"Ayo kita masuk dan ingat kata-kata ku." Ucap Everette.
"Baik, tuan putri eh maksudnya Everette." Ucap Garbella.
"Hm." Gumam Everette.
Tidak lama kemudian terbukalah pintu gerbang Istana Kekaisaran Glorantha, terlihat beberapa kesatria dan seorang pria tampan menunggangi kuda.
"Siapa kalian berdua?" Tanya pria tampan itu menatap kearah Everette dan Garbella.
"Saya dan adik saya berniat ingin bekerja sebagai pelayan di Istana ini." Ucap Everette.
"Kalian berdua berasal dari mana?kenapa kalian berdua memakai cadar? apakah kalian mata-mata yang sengaja di kirim dari Kekaisaran Arandelle?" Tanya pria tampan itu.
"Kami berdua berasal dari desa pelosok, alasan kami berdua memakai cadar ini adalah fashion eh maksudnya ini sudah tradisi dari keluarga kami. Kami berdua bukan mata-mata dari Kekaisaran Arandelle,kami berdua ini keluarga yang sederhana." Ucap Everette.
'semoga dia percaya dengan kata-kata ku.' batin Everette.
'tuan putri Everette pandai sekali berkata-kata seperti itu.' batin Ariane.
"Baiklah kalian berdua boleh bekerja sebagai pelayan di Istana ini,kalian berdua akan bekerja sebagai pelayan pribadi adik ku Lizzie." Ucap pria tampan itu yang tidak lain adalah Alberthos sang pangeran mahkota Kekaisaran Glorantha.
"Apakah anda pangeran mahkota Alberthos?" Tanya Everette.
"Iya." Ucap Alberthos.
"Wajah anda sangat tampan pantas saja gadis-gadis di desa kami banyak yang memuji anda." Ucap Everette.
'tapi om Duke lebih tampan dari pangeran mahkota Alberthos.' batin Everette.
"Kalau begitu kalian berdua ikuti aku, karena aku akan mengantar kalian berdua kepada adikku." Ucap Alberthos.
"Baik, pangeran mahkota." Ucap Everette dan Garbella.
Everette dan Garbella mengikuti Alberthos dari belakang, sedangkan pintu gerbang Istana sudah di tutup kembali. Sebenarnya
KAMU SEDANG MEMBACA
MENGEJAR CINTA OM DUKE
FanfictionVyora Angeline Jhonson adalah seorang gadis cantik yang terkenal tidak memiliki akhlak, barbar,suka penasaran dengan hal sesuatu,mudah overthinking,suka ikut tawuran antar geng motor,suka manjat pohon mangga milik sekolah dan tetangga, pecinta om du...