36

17.9K 1.7K 42
                                    

Malam harinya...

Everette sekarang berada di kamarnya dan tidak lupa juga Garbella menemani sang putri, Everette baru saja pulang dari ruang makan. Dia makan malam bersama Harold dan Ariane.

"Garbella,aku ingin minta pendapat dari mu. Aku berniat ingin menjodohkan Ariane dengan pangeran mahkota Alberthos,dan menjodohkan Casper dengan putri Lizzie. Apakah kamu setuju?" Ucap Everette.

"Saya setuju dengan anda,tuan putri. Tapi sayangnya Kekaisaran kita bermusuhan dengan Kekaisaran Glorantha." Ucap Garbella.

"Makanya dengan menjodohkan mereka maka kedua Kekaisaran ini akan bersatu dan berdamai." Ucap Everette.

"Tapi bagaimana cara menjodohkan mereka berdua,tuan putri?" Tanya Garbella.

"Kita berdua akan menyusup ke daerah kekuasaan Kekaisaran Glorantha dan masuk ke istana." Ucap Everette.

"Tapi itu sangat berbahaya,tuan putri." Ucap Garbella.

"Tenang saja,kita berdua akan menyamar menjadi pelayan. Tapi aku harus memiliki lukisan Ariane dan Casper, setelah itu aku akan mengenalkan mereka. Bereskan." Ucap Everette.

"Ide tuan putri sangat cemerlang sekali tapi tetap saja saya masih takut menyusup ke sana." Ucap Garbella.

"Jangan takut,ada aku juga yang ikut bersama mu. Kita berdua harus melakukan misi ini demi kedua Kekaisaran besar ini bersatu dan berdamai." Ucap Everette.

"Lalu kapan kita ke sana,tuan putri?" Tanya Garbella.

"Setelah kita kembali ke istana Pearl, kemungkinan satu hari setelah mengunjungi paman Emilio. Kita harus kembali ke istana Pearl untuk menjalankan rencana ini." Ucap Everette.

"Baik, tuan putri. Tapi bagaimana kita mendapatkan lukisan nona Ariane?" Ucap Garbella.

"Aku akan meminta om Duke untuk menyuruh pelukis terkenal datang ke sini." Ucap Everette.

"Tuan putri sangat pintar sekali." Ucap Garbella.

"Tentu aku ini sangat pintar,kalau begitu kau sebaiknya kembali ke kamar. Aku ingin menemui om Duke untuk memintanya memanggil pelukis terkenal datang ke sini besok." Ucap Everette.

"Baik,tuan putri." Ucap Garbella.

Garbella kembali ke kamarnya sedangkan Everette menuju ke kamar milik Harold, setibanya di sana. Dia melihat Harold sedang berbicara dengan sir Asher tangan kanan nya.

"Permisi,om Duke." Ucap Everette.

"Pergilah, Asher." Ucap Harold.

Asher meninggalkan tempat itu dan tidak lupa dia menundukkan kepalanya saat melewati Everette, melihat sir Asher sudah pergi. Everette menghampiri Harold yang duduk di single sofa.

"Kenapa putri Everette datang ke sini?" Tanya Harold menatap kearah Everette yang berdiri di hadapannya.

"Bolehkah om Duke mendatangkan pelukis terkenal datang ke sini besok,aku ingin di lukis bersama om Duke dan Ariane." Ucap Everette.

'semoga dia mau, dengan begini rencana ku akan berhasil.' batin Everette.

"Baiklah kalau itu mau putri Everette,saya akan mendatangkan pelukis terkenal kesini." Ucap Harold.

"Terima kasih,om Duke. Kalau begitu aku kembali ke kamar." Ucap Everette.

Srek

Bruk

Harold menarik tangan Everette sehingga gadis itu duduk di pangkuannya, Everette pun jadi gugup bahkan jantungnya terus berdegup kencang. Harold hanya memakai kemeja yang tipis bahkan 2 kancing bajunya di lepas.

"Kenapa om Duke menarik ku?" Tanya Everette gugup.

"Temani aku." Ucap Harold.

"Tapi om Duke,kan kita berdua belum sah menjadi pasangan suami istri." Ucap Everette.

"Kamu ingin aku menikahi mu, putri Everette?" Tanya Harold sambil menatap kearah Everette dengan begitu lekat.

'jantung ku sudah tidak aman dekat dengan om Duke.' batin Everette.

"Kenapa kamu diam?" Tanya Harold.

"Bagaimana aku tidak diam, melihat om Duke yang selalu membuat ku senam jantung." Ucap Everette.

"Putri Everette,tadi siang aku bermimpi bertemu dengan mendiang istri ku Estelle. Dia menyuruh ku untuk belajar mencintaimu,dia juga menyuruh ku untuk melupakannya." Ucap Harold.

'jadi om Duke mencintai ku karena permintaan mendiang Duchess estelle.' batin Everette.

Everette terdiam mendengar ucapan Harold, hatinya sangat sakit. Tapi sepertinya gadis itu salah mengartikan ucapan Harold.

"Ooo seperti itu." Ucap Everette langsung cemberut.

"Kenapa kamu cemberut mendengar ucapan ku, putri Everette?" Tanya Harold.

"Apakah kamu mengira aku belajar mencintai mu karena permintaan dari mendiang istri ku?itu salah, Everette. Karena aku belajar mencintai mu dari lubuk hati ku, karena mendiang istri ku itu masa lalu ku dan kamu adalah masa depan ku. Dia cinta pertama ku dan kamu adalah cinta terakhir ku." Lanjutnya sambil mengusap pipi kanan Everette dengan ibu jarinya.

"Benarkah om Duke?om Duke tidak bohong kan?" Ucap Everette.

"Iya, Everette." Ucap Harold.

"Om Duke memanggil ku dengan panggilan Everette?" Ucap Everette terkejut mendengar panggilan Harold yang memanggil dengan nama Everette.

"Iya, Everette. Apakah itu tidak boleh? bukannya kamu yang menyuruh ku untuk memanggil mu dengan panggilan itu?" Ucap Harold.

"Boleh sekali,om Duke. aku sangat senang mendengarnya." Ucap Everette langsung memeluk Harold.

"Aku akan berusaha belajar mencintai mu,tapi sepertinya sekarang aku sudah jatuh cinta kepada mu." Ucap Harold sambil mengelus rambut Everette.

"Aku sangat mendengar nya,om Duke. Aku makin cinta sama om Duke sampai akhir hayat ku." Ucap Everette sambil tersenyum manis menatap Harold.

"Jangan pernah berhenti mencintai ku dan jangan pernah mencari pria lain selain diriku, karena aku tidak suka melihat milikku di miliki orang lain." Ucap Harold.

"Posesif tapi aku suka,aku berjanji akan terus mencintai om Duke dan tidak akan mencari pria lain di luar sana. Karena om Duke sudah cukup karena bahagia ku hanya bersama om Duke." Ucap Everette.

Everette masih setia di pangkuan Harold sambil menatap wajah tampan pria itu yang tiada bandingnya, sedangkan Harold mengelus rambut Everette.

TBC...

Romantis gak?

Kakak minta maaf karena tidak bisa membuat suasana romantis.

Yeay Everette dan om Duke Harold resmi pacaran.

MENGEJAR CINTA OM DUKETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang