Everette dan Garbella sudah berada di Istana Jasmine tempat di mana putri Lizzie tinggal,kedua gadis itu berhadapan dengan Alberthos dan Lizzie di ruang tamu.
"Siapa nama kalian berdua?" Tanya Lizzie datar.
"Saya Everette,tuan putri." Ucap Everette.
"Saya Garbella,tuan putri." Ucap Garbella.
"Baiklah mulai sekarang kalian berdua akan menjadi pelayan pribadi ku,kalian berdua silahkan bertanya kepada Lea apa saja yang harus kalian berdua lakukan." Ucap Lizzie datar.
"Baik, tuan putri." Ucap Everette dan Garbella.
'gadis ini sangat berbeda jauh dari kriteria yang Casper mau,tapi tidak apa-apa karena Lizzie adalah gadis yang pantas menjadi permaisuri masa depan.' batin Everette.
"Kenapa kamu menatap ku seperti itu?" Tanya Lizzie yang melihat Everette menatap kearah nya.
"Saya minta maaf karena sudah berani menatap anda,tuan putri." Ucap Everette sambil menunduk kepalanya.
"Hm, sekarang kalian berdua ikuti Lea. Dia yang akan mengantar kalian berdua ke kamar kalian." Ucap Lizzie datar.
"Baik, tuan putri." Ucap Everette dan Garbella.
Everette dan Garbella mengikuti Lea sang pelayan pribadi Lizzie dari belakang, sedangkan Lizzie dan Alberthos menatap kedua pelayan baru itu dengan tatapan sulit diartikan.
"Apakah kakak tahu mereka berdua berasal dari mana?" Tanya Lizzie menatap kearah Alberthos.
"Mereka berdua dari desa pelosok, Lizzie." Ucap Alberthos.
"Entah kenapa aku merasa curiga dengan mereka berdua?tapi sepertinya aku harus membuang rasa curiga itu." Ucap Lizzie.
"Aku juga awalnya mencurigai mereka berdua." Ucap Alberthos.
"Semoga saja mereka berdua bukan mata-mata dari Kekaisaran Arandelle." Ucap Lizzie.
"Iya,semoga saja." Ucap Alberthos.
"Apakah kakak percaya dengan ramalan itu?" Tanya Lizzie.
"Aku tidak tahu." Ucap Alberthos.
"Semoga saja itu hanya ramalan bohong saja." Ucap Lizzie.
⭐⭐⭐⭐⭐
Di sisi lain...
Everette dan Garbella masih mengikuti Lea dari belakang, mereka bertiga tampak sudah begitu akrab sekali.
"Ooo iya Lea sudah berapa lama kamu menjadi pelayan pribadi Putri Lizzie?" Tanya Everette pemasaran.
"Sejak saya berusia 10 tahun,saya dan tuan putri tumbuh besar bersama." Ucap Lea.
"Ooo iya Lea,jangan berbicara terlalu formal seperti itu. Kan sekarang hanya ada kita bertiga." Ucap Everette.
"Iya, Lea." Ucap Garbella.
"Tapi semua pelayan di sini selalu berbicara formal, Everette." Ucap Lea.
"Itu kan mereka,saat aku dan Garbella di desa tidak pernah berbicara formal. Kami hanya berbicara informal saja." Ucap Everette.
"Iya, Lea." Ucap Garbella.
"Tapi saya tidak bisa." Ucap Lea.
"Tidak apa-apa kalau kau tidak bisa,aku dan Garbella tidak memaksa mu." Ucap Everette sambil tersenyum tipis di balik cadar hitamnya.
"Ooo iya kita sudah tiba." Ucap Lea.
"Ayo masuk kedalam." Lanjutnya.
Ketiga gadis itu masuk ke dalam kamar khusus pelayan pribadi Putri Lizzie,kamar tersebut sangat begitu luas dan tertata rapi.
"Kita akan satu kamar." Ucap Lea.
"Lalu di mana tempat tidur kami berdua?" Tanya Everette.
"Everette, tempat tidur mu dekat jendela dan tempat tidur Garbella ada di tengah kita berdua." Ucap Lea.
"Semoga kita bisa menjadi teman satu kamar yang baik ya." Ucap Everette.
"Iya, Everette." Ucap Lea.
"Ooo iya Lea apa saja yang kita lakukan saat bersama putri Lizzie?" Tanya Garbella.
'bagus Garbella.' batin Everette.
"Kita hanya menunggu perintah dari putri Lizzie." Ucap Lea.
"Ooo seperti itu." Ucap Everette.
"Ooo iya Lea apakah putri Lizzie dan pangeran mahkota Alberthos sudah memiliki tunangan?" Lanjutnya.
"Mereka berdua belum memiliki tunangan,tapi sepertinya tidak lama lagi pangeran mahkota Alberthos akan di tunangkan dengan anak Grand Duke Andrew. Karena Lady Aurora sudah di jodohkan dengan pangeran mahkota Alberthos sejak mereka berusia 7 tahun." Ucap Lea.
"APA?!" Teriak Everette.
Lea dan Garbella terkejut mendengar Everette teriak seperti itu, sedangkan Everette tidak percaya kalau pangeran mahkota Alberthos sudah di jodohkan dengan gadis lain.
'ini tidak boleh terjadi, Alberthos dan Ariane harus menikah. Sepertinya rencana ini harus di percepatkan,kalau tidak cepat maka Alberthos dan Ariane tidak akan bersatu.' batin Everette.
"Kenapa kamu berteriak seperti itu, Everette?" Tanya Lea.
"Aku hanya terkejut saja, Lea." Ucap Everette.
"Apakah kamu menyukai pangeran mahkota Alberthos?" Ucap Lea menatap kearah Everette.
"Kakak ku sudah memiliki calon suami,Lea. Bahkan calon suami nya itu sangat tampan sekali." Ucap Garbella.
"Iya,aku sudah memiliki calon suami." Ucap Everette.
'meskipun Alberthos tampan tapi om Duke lebih tampan dan menggoda.' batin Everette.
"Benarkah? Tapi kenapa kamu mau bekerja sebagai pelayan pribadi tuan putri?" Ucap Lea.
"Di rumah,aku dan Garbella tidak memiliki pekerjaan. Jadi kami berdua datang ke sini untuk menjadi pelayan pribadi Putri Lizzie agar kami berdua memiliki pekerjaan." Ucap Everette.
'maafkan aku Dewi Athena karena sudah berbohong,tapi aku berbohong demi kebaikan ku dan Garbella.' batin Everette.
"Sedangkan calon suami ku itu seorang pejuang dan pemburu hutan,dia tidak mempermasalahkan aku bekerja." Ucap Everette.
"Ooo jadi begitu." Ucap Lea.
"Lalu bagaimana dengan mu, Garbella. Apakah kamu sudah memiliki calon suami?" Lanjutnya menatap kearah Garbella.
"Saya belum memiliki calon suami, Lea." Ucap Garbella.
'sepertinya Garbella menyerah untuk mendapatkan hati sir Anthony, semoga saja di sini dia akan mendapatkan jodohnya.' batin Everette.
"Ooo iya kalian berdua berisitirahat lah, nanti siang kita akan ke taman Lavender. Karena putri Lizzie akan minum teh di sana bersama permaisuri Elaine." Ucap Lea.
"Baik, Lea." Ucap Everette dan Garbella.
Ketiga gadis itu beristirahat di kamarnya, mereka bertiga bergosip ria bahkan sesekali mereka tertawa terbahak-bahak saat menceritakan hal yang lucu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MENGEJAR CINTA OM DUKE
FanfictionVyora Angeline Jhonson adalah seorang gadis cantik yang terkenal tidak memiliki akhlak, barbar,suka penasaran dengan hal sesuatu,mudah overthinking,suka ikut tawuran antar geng motor,suka manjat pohon mangga milik sekolah dan tetangga, pecinta om du...