13

23.3K 2.1K 22
                                    

Ruang kerja milik Duke Leovarnost...

Harold sedang mengerjakan berkas-berkas yang menumpuk di meja kerjanya,tidak lupa juga sir Asher ikut membantu Duke menyelesaikan pekerjaan nya.

"Asher, apakah kau tahu tentang perubahan putri Everette? Saat dia bangun dari siumannya,tuan putri banyak sekali berubah." Ucap Harold.

"Mungkin itu efek racun yang dia minum,Duke." Ucap sir Asher.

"Tapi itu tidak mungkin, Asher." Ucap Harold.

"Saya tidak tahu, Duke." Ucap sir Asher.

"Ooo iya Asher,aku besok akan pergi ke perbatasan. Kaisar mengatakan di sana terjadi sebuah pemberontakan terhadap kekaisaran ini,kau jaga kediaman ini selama aku pergi ke sana." Ucap Harold.

"Baik, Duke. Apakah anda akan memberitahu hal ini kepada nona Ariane?" Ucap sir Asher.

"Hm." Gumam Harold.

Tapi tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu di luar ruang kerja milik Duke Leovarnost.

Tok...tok

"Om Duke, bolehkah aku masuk?" Ucap Everette dari luar.

Everette sengaja ingin bertemu dengan Harold, sedangkan Ariane sudah kembali ke kamarnya untuk membuat sapu tangan.

"Masuk." Ucap Harold datar.

Krieet

Everette membuka pintu ruang kerja milik Duke Leovarnost,dia menatap Harold yang menandatangani berkas-berkas di atas meja kerjanya.

"Salam om Duke,semoga Dewi Athena melindungi anda." Ucap Everette sambil mengangkat gaunnya sedikit dan menengkukan kakinya sedikit.

"Asher, tinggalkan kami berdua." Ucap Harold.

"Baik,Duke. Saya permisi dulu,tuan putri." Ucap sir Asher.

"Hm." Gumam Everette.

  Sir Asher meninggalkan Harold dan Everette di sana, sedangkan Everette mengatur nafasnya agar tidak terlihat salah tingkah di depan sang Duke.

"Katakan apa mau mu, putri Everette?" Tanya Harold tanpa menatap kearah Everette berada di depannya.

"Tidak ada,aku hanya ingin menemani om Duke yang bekerja." Ucap Everette.

"Tidak perlu." Ucap Harold.

"Tapi aku tidak menerima penolakan dari om Duke." Ucap Everette.

"Tuan putri,anda harus kembali ke istana." Ucap Harold.

"Aku malas berada di sana,aku tidak memiliki pekerjaan. Aku di sana hanya duduk diam di taman anggrek,kalau di sini aku bisa menemani dan menatap wajah tampan om Duke." Ucap Everette.

'aduh kenapa aku harus keceplosan ngomong nya?' batin Everette.

"Maksudnya aku bisa menemani om Duke bekerja di sini." Lanjutnya.

"Anda berubah,tuan putri." Ucap Harold menatap kearah Everette berada di depannya.

Mata merahnya menatap tajam melihat Everette, sedangkan gadis itu langsung menunduk kepalanya karena tidak berani dengan tatapan tajam Harold.

"Aku tidak berubah, mungkin itu hanya perasaan om Duke saja." Ucap Everette sambil memainkan kedua jarinya.

"Tuan putri,anda harus kembali ke istana. Yang Mulia Kaisar pasti mencemaskan anda." Ucap Harold.

"Ayahku tidak pernah mencemaskan ku,jadi aku mohon biarkan aku di sini untuk menemani om Duke." Ucap Everette menatap kearah Harold.

"Baiklah kalau itu mau,tuan putri." Ucap Harold.

"Terima kasih,om Duke." Ucap Everette sambil tersenyum tipis.

"Hm." Gumam Harold.

Everette menemani Harold yang menandatangani berkas-berkas di atas meja kerjanya,gadis itu sesekali membaca berkas di atas meja tersebut.

"Usia om Duke sekarang berapa?" Tanya Everette.

"35 tahun,kalau tuan putri bosan. Tuan putri bisa meninggalkan saya sendiri di sini." Ucap Harold.

"Aku tidak bosan kok." Ucap Everette sambil menggeleng kepalanya.

Kantuk mulai melanda Everette,gadis itu menahan kantuknya agar tidak tertidur dan fokus menatap Harold yang menandatangani berkas-berkas.

'kamu harus menahan kantuk mu, Everette.' batin Everette.

Harold mulai menyadari Everette yang tampaknya seperti menahan kantuknya, pria itu langsung berhenti menandatangani berkas-berkas nya dan untungnya berkas-berkas yang harus dia tandatangani tinggal beberapa.

"Tuan putri, sepertinya anda harus kembali ke Istana. Apalagi anda terlihat seperti menahan kantuk." Ucap Harold sambil menatap kearah Everette yang sudah terantuk-antuk menahan kantuknya.

"Aku tidak mau,aku harus menemani om Duke selesai mengerjakan berkas-berkas." Ucap Everette.

"Berkas-berkas saya hanya tinggal beberapa lagi." Ucap Harold.

"Kalau begitu selesaikan saja." Ucap Everette.

Srek

Grep

Harold beranjak dari tempat duduknya dan menuju ke arah Everette,dia pun menggendong  gadis itu dengan ala bridal style. Sedangkan Everette langsung tertidur di gendongan Harold.

Harold keluar dari ruang kerjanya sambil menggendong Everette menuju ke halaman depan kediaman Duke Leovarnost,para pelayan di kediaman Duke Leovarnost tampak begitu terkejut melihat sang Duke menggendong putri Everette.

Bahkan terlebih terkejutnya lagi sang putri tertidur pulas di gendongan Duke Leovarnost,para pelayan pun berspekulasi bahwa sang Duke sudah menemukan pengganti duchess Estelle.

Tapi mereka tidak tahu bahwa sebenarnya Duke Leovarnost kasihan melihat Everette sudah terantuk-antuk menahan kantuknya untuk menemaninya menandatangani berkas-berkas di atas meja kerjanya.

Setiba di halaman depan, terlihat Garbella dan sang kusir terkejut melihat Harold menggendong Everette apalagi gadis itu tertidur pulas di gendongan Duke.

Harold masuk ke dalam kereta kuda dan dia menyandarkan tubuh Everette, setelah itu dia keluar dari sana.

"Katakan kepada nya,saya berterima kasih kepada tuan putri kara sudah menemani saya. Kalau sudah tiba di istana bawa dia ke kamar,aku yakin pasti dia sangat mengantuk sekali." Ucap Harold.

"Baik,Duke." Ucap Garbella.

"Hati-hati." Ucap Harold.

"Baik,Duke." Ucap Garbella dan kusir.

Harold meninggalkan tempat itu sedangkan Garbella langsung masuk ke kereta kuda,sang kusir pun menjalankan kereta kuda dan meninggalkan kediaman Duke.

Selama dalam perjalanan menuju ke istana, Garbella penasaran sebenarnya apa yang terjadi antara Duke Harold dan putri Everette. Apalagi baru kali ini dia mendengar sang Duke berbicara panjang lebar bahkan menggendong Everette.

"Apa jangan-jangan Duke Leovarnost menyukai tuan putri?" Gumam Garbella bingung.

Tapi tiba-tiba terdengar Everette menggumam hal sesuatu padahal matanya masih terpejam atau bisa dikatakan sebagai mengigau.

"Om Duke,i love you. Aku akan berjuang mendapatkan hati mu." Gumam Everette mengigau.

"Seperti nya tuan putri menyukai Duke Leovarnost,ya Dewi Athena semoga putri Everette bisa berjodoh dengan Duke Leovarnost." Gumam Garbella.

TBC...

Jangan lupa vote dan coment ya teman-teman karena itu gratis.

MENGEJAR CINTA OM DUKETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang