50

15.8K 1.5K 46
                                    

Di Istana Kekaisaran Glorantha...

Tepatnya di ruang kerja milik Kaisar Alexis, terlihat Keluarga Glorantha berada di sana mereka tidak adalah Alexis, Elaine, Alberthos, dan Lizzie.

Alexis sengaja menyuruh istrinya dan kedua anak untuk datang ke ruang kerjanya, karena ada hal penting yang ingin dia sampaikan.

"Alexis,kenapa kamu menyuruh kami berkumpul di sini?" Tanya Elaine.

"Ada hal penting yang harus aku sampaikan kepada kalian sebelum aku mengumpulkan semua pemimpin daerah kekuasaan Kekaisaran ini." Ucap Alexis.

"Katakan saja, Alexis." Ucap Elaine.

"Tadi malam putri Everette datang menemui ku." Ucap Alexis.

"Apa?" Ucap Elaine terkejut mendengar ucapan suaminya.

"Dia menyelinap ke istana kita dan menyamar menjadi pelayan pribadi Lizzie,dia datang ke sini dengan sebuah alasan." Ucap Alexis.

"Alasan nya adalah ingin menyatukan Kekaisaran kita dengan Kekaisaran Arandelle,dia juga berniat menjodohkan Alberthos dengan Lady Ariane dan menjodohkan Lizzie dengan pangeran mahkota Casper." Lanjutnya.

"Aku benar-benar tidak menyangka kalau Everette adalah tuan putri Kekaisaran,lalu bagaimana dengan Garbella?" Ucap Elaine.

"Garbella adalah pelayan pribadi Putri Everette,ibu." Ucap Lizzie.

"Bagaimana menurut mu, Elaine?Apakah kamu menyetujui perjodohan ini?" Ucap Alexis.

"Kita harus bertanya kepada anak kita, Alexis." Ucap Elaine.

"Alberthos,apakah kamu menyetujui perjodohan ini?" Tanya Alexis menatap kearah Alberthos yang sedari tadi hanya diam.

"Aku menyetujui nya,ayah. Apalagi Lady Ariane tidak cukup buruk,bahkan aku yakin wajahnya lebih cantik dari lukisan." Ucap Alberthos.

"Lalu bagaimana dengan mu, Lizzie?" Tanya Alexis.

"Aku belum pernah melihat lukisan pangeran mahkota Casper,ayah." Ucap Lizzie.

Alexis beranjak dari tempat duduknya dan mengambil lukisan Casper,pria itu memberikan nya kepada Lizzie.

Saat Lizzie menatap pria dalam lukisan itu tampak begitu tampan,bahkan tampak begitu gagah dan perkasa. Jantung Lizzie langsung berdegup kencang.

"Apakah dia pangeran mahkota Casper,ayah?" Tanya Lizzie yang masih fokus menatap Casper dalam lukisan itu.

"Iya,dia pangeran mahkota Casper." Ucap Alexis.

"Dia sangat tampan dan jantung ku berdegup kencang melihatnya." Ucap Lizzie.

"Jadi bagaimana,Lizzie. Apakah kamu menerima perjodohan ini?" Tanya Alexis.

"Aku menerima perjodohan ini,ayah. Semoga saja dia jodohku." Ucap Lizzie.

"Lalu bagaimana dengan acara pertunangan Alberthos dan Aurora, Alexis?" Tanya Elaine.

"Aku akan membatalkan nya kalau aku tidak membatalkan nya maka putri Everette akan menghancurkannya." Ucap Alexis.

"Apakah putri Everette memiliki sikap yang menakutkan, Alexis?" Ucap Elaine.

"Dia gadis yang misterius, Elaine. Dan aku yakin kalau dia adalah gadis dalam ramalan itu." Ucap Alexis.

"Aku sangat senang kalau ayah akan membatalkan pertunangan kak Alberthos dengan gadis manja itu. Aku sangat membencinya." Ucap Lizzie.

"Aku sangat sedih karena tidak bisa bertemu dengan Everette?aku bodoh sekali karena tidak bisa mencegah Everette dan Garbella untuk kembali ke istana Kekaisaran Arandelle." Lanjutnya sendu.

Lizzie sangat nyaman saat bersama Everette dan Garbella,kedua gadis itu suka sekali membicarakan orang lain. Karena dia tidak pernah memiliki teman yang tulus kepadanya kecuali Lea.

Saat Everette dan Garbella kembali ke istana mereka, Lizzie jadi sepi tapi untungnya Lea selalu menemaninya.

⭐⭐⭐⭐⭐

Di Istana Pearl...

  Kini Everette sedang berada di ruang santai dan juga seorang pria tampan yang menemaninya,pria tampan itu tidak lain adalah Harold.

Everette menyandarkan kepalanya di bahu Harold, sedangkan Harold menyeruput tehnya dan sesekali mengelus rambut kekasihnya.

"Aku tidak menyangka kalau pekerjaan mu itu pergi menyusup ke istana Kekaisaran,sayang." Ucap Harold.

"Apakah ayah yang memberitahu mu?" Tanya Everette sambil menatap kearah Harold.

"Iya,Clovis yang mengatakan nya kepada ku." Ucap Harold.

"Om Duke tidak marah kan kalau aku menjodohkan Ariane dengan pangeran Alberthos?" Tanya Everette.

"Untuk apa aku marah kepada mu,sayang?aku tetap menerima semua keputusan mu, karena bagiku keputusan mu selalu benar dan tepat." Ucap Harold sambil tersenyum tipis.

"Aku kira om Duke akan memarahi ku kalau aku menjodohkan Ariane dengan pangeran mahkota Alberthos,tapi sepertinya itu salah. Karena aku yakin om Duke tidak akan pernah memarahi ku karena aku ini kesayangan om Duke." Ucap Everette sambil tersenyum manis.

"Aku juga melakukan semua ini untuk mendamaikan Kekaisaran kita dengan Kekaisaran Glorantha." Lanjutnya.

"Besok kamu harus berkunjung ke kediaman ku,kamu bicarakan baik-baik kepada Ariane soal perjodohan ini." Ucap Harold sambil mengecup dahi Everette.

"Tentu,om Duke. Aku yakin Ariane akan senang mendengarnya." Ucap Everette.

"Lalu kapan kamu akan memberitahu perjodohan ini kepada Casper,sayang?" Tanya Harold.

"Kemungkinan malam ini,om Duke." Ucap Everette.

"Aku sangat senang kalau kamu kembali dengan selamat, Apalagi kamu ke sana menyusup ke istana musuh dengan cara menyamar." Ucap Harold.

"Untungnya Dewi Athena selalu melindungi mu dari marabahaya." Lanjutnya.

"Selama aku di sana,aku selalu merindukan om Duke." Ucap Everette.

"Aku juga merindukan mu di sini, sayang." Ucap Harold.

"Benarkah?" Tanya Everette.

"Iya, sayang." Ucap Harold.

'astaga aku tidak kuat kalau seperti ini, rasanya aku ingin segera menikah dengan om Duke.' batin Everette.

"Sayang,kenapa kamu melamun?" Tanya Harold.

"Aku tidak melamun om Duke tapi aku sedang memikirkan masa depan kita." Ucap Everette sambil menatap kearah Harold.

"Ooo iya kalau kita menikah nanti,om Duke mau anak berapa?" Lanjutnya.

"10 anak." Ucap Harold.

"Itu sangat banyak sekali,om Duke. Lebih baik om Duke saja yang hamil,aku hanya ingin punya 2 anak laki-laki dan 1 anak perempuan." Ucap Everette.

"Kita tahu seperti apa kedepannya nanti, Everette. Hanya Dewi Athena yang tahu takdir kita seperti apa." Ucap Harold.

"Terserah om Duke saja." Ucap Everette cemberut.

"Jangan cemberut seperti itu, sayang. Wajah mu tidak cantik kalau seperti itu." Ucap Harold.

"Tersenyumlah, sayang. Kalau kamu tersenyum,kamu sangat cantik sekali." Lanjutnya.

Everette langsung tersenyum manis setelah mendengar perkataan Harold, sedangkan Harold mengelus rambut Everette dengan lembut.

TBC...

MENGEJAR CINTA OM DUKETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang