15

22.2K 2.2K 37
                                    

Malam harinya...

Everette berjalan menuju ke istana utama untuk makan malam bersama keluarganya di sana, sebenarnya dia malas datang ke sana tapi karena moodnya bagus. Jadi dia pergi ke sana dan tidak lupa juga Garbella mengikuti sang putri dari belakang.

"Apakah tuan putri tidak kedinginan?" Tanya Garbella yang menatap Everette memakai gaun tidur yang berbahan tipis.

"Aku tidak kedinginan, apalagi gaun tidur ku yang ku pakai ini tidak terlalu tipis." Ucap Everette.

Tidak lama kemudian mereka berdua tiba di sana, terlihat para pelayan sedang menyajikan makanan di atas meja makan dan tidak lupa keluarga istana sudah berada di sana.

"Selamat malam semuanya, apakah aku terlambat?" Ucap Everette.

"Kak Everette." Ucap Axiel senang melihat Everette datang ke ruang makan.

"Hm." Gumam Everette.

Everette duduk di kursi makan samping Casper,gadis itu melihat seorang pelayan meletakkan panggang ayam kalkun di depannya.

"Apakah tidak ada makanan selain ini? jujur saja aku puas makan panggang ayam kalkun." Ucap Everette.

"Kalian bawa daging panggang rusa untuk Everette." Ucap Clovis.

"Baik,Yang Mulia Kaisar." Ucap mereka.

"Terima kasih,ayah." Ucap Everette.

Everette mengambil buah anggur yang tidak jauh dari tempatnya,dia juga mengambil pisang dan apel.

"Ayah, apakah ayah bersahabat dengan om Duke?" Tanya Everette.

"Kami sudah bersahabat saat kami masih kecil." Ucap Clovis.

"Kenapa kamu bertanya tentang Duke Leovarnost, Everette?" Tanya Barbara.

"Tidak ada,aku hanya ingin bertanya saja." Ucap Everette sambil makan buah apelnya.

"Apakah kakak suka sama Duke Leovarnost?" Tanya Axiel.

Uhuk...uhuk

Everette tersedak makan apelnya,dia sangat terkejut mendengar ucapan Axiel seperti itu. Casper langsung memberikan gelas yang berisi minuman kepada Everette. Semua orang di sana terkejut melihat Casper memberi air minum kepada Everette.

"Terima kasih,untunglah aku tidak mati tersedak makan apel." Ucap Everette.

"Aku minta maaf, kakak." Ucap Axiel.

"Tidak apa-apa." Ucap Everette.

Tidak lama kemudian terlihat seorang pelayan membawa sebuah nampan yang berisi panggang rusa dan setelah itu meletakkannya di meja tempat Everette berada.

"Terima kasih." Ucap Everette.

"Sama-sama,tuan putri." Ucap pelayan itu.

Setelah itu mereka makan dengan tenang dan hikmah, hanya terdengar suara dentingan sendok dan piring saja.

⭐⭐⭐⭐⭐

Everette dan keluarganya sudah selesai makan malam, sekarang mereka makan puding coklat sebagai makanan pencuci mulut.

"Everette,paman mu mengirim surat kepada mu. Kamu bisa ambil ke ruang kerja ku setelah selesai makan malam." Ucap Clovis.

"Baik,ayah." Ucap Everette.

Nama paman Everette adalah Emilio De Envuella adik kandung mendiang ratu Aveline,dia yang menjabat menjadi Archduke Envuella sekarang ini. Dia sangat baik dan menyayangi Everette seperti anaknya sendiri,dia juga memiliki seorang istri yang bernama Beatrice Aurora Envuella. Dia juga sangat menyayangi Everette seperti anaknya sendiri,dia juga beberapa kali mengunjungi Everette.

Mereka berdua di karuniai 2 anak laki-laki, yang pertama namanya Ducan De Envuella dan  yang kedua adalah Eric De Envuella. Mereka berdua saling bertolak belakang,Ducan orangnya sangat tegas dan dingin. Dia juga sangat akrab dengan Casper karena mereka berdua seumuran, sedangkan Eric orangnya lemah lembut dan ramah. Dia sangat dekat dengan Everette dan Axiel.

"Sudah lama aku tidak berkunjung ke tempat mereka." Ucap Everette.

"Kalau kakak mau ke sana,aku akan ikut." Ucap Axiel.

"Jangan,kamu harus rajin berlatih pedang. Kalau kamu berhasil mengalahkan Axel,maka kakak akan memberikan mu hadiah." Ucap Everette.

"Benarkah?" Ucap Axiel.

"Iya,kalau kamu berhasil mengalahkan Axel. Tapi kalau kalah,aku tidak akan mengajak mu jalan-jalan ke luar." Ucap Everette sambil mengunyah puding coklat.

"Kalau begitu aku rajin belajar pedang." Ucap Axiel semangat.

"Bagus,itu baru adikku." Ucap Everette.

"Aku akan mengalahkan Axel." Ucap Axiel semangat.

"Everette tidak baik berbicara seperti itu kepada Axiel,dia tidak akan mampu mengalahkan Axel." Ucap Clovis.

"Ayah jangan ikut campur dalam urusan ini,aku hanya ingin melihat kemampuan Axiel sampai mana, apalagi selama ini ayah tidak pernah memuji Axiel." Ucap Everette.

"Sebagai kakak yang baik,aku ingin melihat Axiel mengalahkan Axel." Lanjutnya.

"Axiel itu tidak cukup hebat bermain pedang, Everette." Ucap Clovis.

Axiel menunduk kepalanya karena yang di ucapkan oleh ayahnya itu sangat benar,dia tidak cukup hebat bermain pedang bahkan dia juga sering kali terluka saat berlatih.

"Itu bagi ayah,tapi bagi ku tidak. Karena Axiel itu sangat baik bermain pedang,dan aku yakin Axiel mampu mengalahkan Axel." Ucap Everette sambil tersenyum lembut menatap kearah Axiel.

"Aku yang akan mengajarinya bermain pedang, apalagi sudah lama aku tidak mengasah kemampuan ku bermain pedang." Ucap Everette.

Sebelum Vyora menjadi Everette,dia sering di ajarkan keluarga nya cara berlatih pedang dan senjata-senjata tajam lainnya. Bahkan juga dia sering berlatih senjata-senjata api dan belajar ilmu bela diri,Vyora juga pernah meracik obat dan racun bahkan juga bom. Dia di ajarkan Keluarganya seperti itu untuk berjaga-jaga di luar sana.

Namun keluarganya tidak mengetahui bahwa Vyora adalah seorang pembunuh bayaran dan psikopat.

"Sejak kapan Kamu bisa bermain pedang?" Tanya Barbara.

"Kalian saja yang tidak tahu tentang diri ku,sejak aku berusia 10 tahun. Aku belajar bermain pedang agar aku bisa melindungi diri ku saat aku berpergian." Ucap Everette berbohong.

'tidak apa-apa berbohong,toh ini juga demi kebaikan ku.' batin Everette.

"Kalau begitu aku mau di ajar kak Everette." Ucap Axiel.

"Kalau begitu besok kita beradu pedang di lapangan kesatria,aku ingin melihat sudah mana kemampuan kak Everette." Ucap Casper.

"Casper, apakah kamu lupa kalau besok kamu akan pergi ke perbatasan bersama Duke Leovarnost?" Ucap Clovis.

"Maaf,ayah." Ucap Casper.

'untuk apa mereka ke sana?' batin Everette.

"Kalau begitu lusa saja." Ucap Casper.

"Setelah selesai pesta perburuan selesai,maka kita akan beradu pedang." Ucap Everette.

"Baiklah kalau begitu." Ucap Casper.

Axel sedari tadi hanya diam saja,dia tidak suka melihat Everette selalu membela Axiel. Dia sangat iri melihat Axiel selalu di bela oleh Everette.

TBC...

MENGEJAR CINTA OM DUKETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang