49

14.3K 1.5K 56
                                    

Kabar kembalinya Everette dan pelayan nya tersebar luas di penjuru Kekaisaran Arandelle,semua rakyat sangat senang karena sang putri baik-baik saja.

Kini Everette sedang berada di ruang kerja milik ayahnya, sekarang dia sedang diintrogasi oleh ayahnya sendiri.

"Dari mana saja kamu, Everette?asal kamu tahu,saat kamu menghilang kemarin. Ayah sangat panik dan cemas dengan diri mu." Ucap Clovis.

"Kalau kamu punya pekerjaan yang sulit,ayah akan membantu mu." Lanjutnya.

"Aku rasa ayah tidak mungkin mau membantu ku." Ucap Everette sambil menyeruput teh nya.

"Dari mana kamu tahu kalau ayah akan menolak membantu mu?" Ucap Clovis menatap datar melihat Everette.

"Pekerjaan ku ini akan membuat ayah serangan jantung setelah mendengar nya. Dan aku tidak mau Casper naik tahta karena belum memiliki seorang istri." Ucap Everette.

"Katakan apa pekerjaan mu itu, Everette?" Ucap Clovis.

"Aku dan Garbella menyusup ke istana Kekaisaran Glorantha." Ucap Everette santai.

"Demi Dewi Athena,kau dan Garbella menyusup ke istana musuh?" Ucap Clovis terkejut mendengar ucapan Everette.

"Iya,kami berdua menyusup." Ucap Everette.

"Kalian berdua benar-benar keterlaluan,apa maksud kalian berdua menyusup ke sana?" Ucap Clovis penasaran.

"Menjodohkan Ariane dengan pangeran Alberthos,dan menjodohkan Casper dengan putri Lizzie. Aku melakukan ini untuk menyatukan Kekaisaran kita dengan Kekaisaran Glorantha,kedua Kekaisaran ini harus berdamai. Dan aku tidak mau melihat om Duke ikut berperang, aku takut dia mati lalu Ariane menjadi anak yatim piatu. Aku tidak mau itu terjadi ayah,jadi aku mohon kalau ada utusan dari Kekaisaran Glorantha datang. Ayah harus menerima dengan baik." Ucap Everette.

"Tapi itu tidak mungkin terjadi, Everette. Kekaisaran kita tidak bisa bersatu dengan Kekaisaran Glorantha." Ucap Clovis.

"Itu bisa terjadi,ayah. Yang tidak mungkin terjadi akan menjadi kenyataan,aku tidak mau Casper menikah dengan gadis bangsawan yang hanya bermodalkan harta dan wajah cantiknya." Ucap Everette.

"Everette,ayah adalah seorang Kaisar dan kau hanya seorang tuan putri saja." Ucap Clovis.

"Aku tahu posisi ku,ayah. Aku melakukan semua ini demi kebaikan bersama." Ucap Everette.

"Apalagi sepertinya pangeran mahkota Alberthos menyukai Ariane." Lanjutnya sambil menyeruput teh nya.

"Dari mana kamu tahu kalau pangeran mahkota Alberthos menyukai Ariane?" Tanya Clovis.

"Aku membawa lukisan Ariane dan Casper ke Istana Kekaisaran Glorantha." Ucap Everette santai.

Kepala Clovis berdenyut sakit mendengar perkataan Everette,pria paruh baya itu pun memijit kepalanya.

"Ooo iya bagaimana kabar om Duke,ayah?" Tanya Everette menatap kearah Clovis.

"Dia baik-baik saja." Ucap Clovis.

"Syukurlah kalau begitu." Ucap Everette.

"Everette apakah kamu yakin kalau Kekaisaran kita akan berdamai dengan Kekaisaran Glorantha?" Ucap Clovis.

"Aku belum tahu,ayah. Tapi semoga saja Kekaisaran kita berdamai dengan Kekaisaran Glorantha." Ucap Everette.

"Apakah selama di sana,kamu dan Garbella menyamar?" Ucap Clovis.

"Iya,kami berdua menyamar menjadi pelayan pribadi nya putri Lizzie." Ucap Everette.

"Astaga Everette, kepala ayah benar-benar sakit mendengar nya. Sebaiknya kau pergi dari sini,ayah ingin menenangkan pikiran." Ucap Clovis.

"Baik,ayah." Ucap Everette.

Everette beranjak dari tempat duduknya dan saat membuka pintu,dia melihat Harold berada di depan pintu ruang kerja milik Kaisar.

"Om Duke." Ucap Everette sambil tersenyum manis.

"Putri Everette, nanti kita akan berbicara berdua. Saya ingin menemui Kaisar Clovis." Ucap Harold.

"Kenapa om Duke berbicara formal seperti itu kepada ku?apa jangan-jangan om Duke sudah berselingkuh dengan wanita lain?" Ucap Everette.

"Everette,kita sekarang berada di Istana. Jadi aku harus formal kenapa mu dan aku tidak berselingkuh dengan wanita lain,hanya kamu satu-satunya gadis yang ku cintai setelah ibu ku dan mendiang istri ku." Ucap Harold lembut.

"Dari mana om Duke berbicara begitu manis kepada ku?" Ucap Everette.

"Dari mu." Ucap Harold.

"Kalau begitu aku kembali ke istana Pearl,dan aku akan menunggu om Duke di ruang santai ya." Ucap Everette.

"Iya, sayang." Ucap Harold.

'om Duke memanggil ku dengan panggilan sayang?' batin Everette.

Everette syok mendengar ucapan Harold karena pria itu memanggilnya dengan sebutan sayang, sedangkan Harold terkekeh kecil melihat reaksi Everette.

"Apakah aku boleh memanggil mu dengan panggilan sayang, Everette?" Tanya Harold.

"Tentu saja berbeda,om Duke. Aku sangat suka dengan panggilan mu itu." Ucap Everette.

"Kalau begitu aku akan menemui ayah mu." Ucap Harold.

"Aku mencintaimu,om Duke." Ucap Everette.

"Aku juga mencintaimu, sayang." Ucap Harold.

Everette meninggalkan tempat itu dan Harold masuk kedalam ruang kerja milik Kaisar,Clovis mendengar pembicaraan Everette dan Harold di depan pintu kerjanya.

TBC ...

MENGEJAR CINTA OM DUKETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang