Malam harinya...
Everette sekarang berada di kamarnya sambil rebahan dan berbincang-bincang dengan Garbella,gadis itu juga sudah makan malam bersama Harold dan Ariane.
Everette sudah tahu Casper memutuskan pertunangan dengan Ariane karena saat dia baru saja tiba di kediaman Duke Leovarnost, Ariane langsung memberitahu kepada Everette bahwa dia dan Casper sudah tidak memiliki hubungan lagi. Karena Casper sudah memutuskan pertunangan dengan dirinya.
"Lusa kita akan berangkat ke Kekaisaran Glorantha untuk menjalankan rencana menjodohkan Ariane dengan pangeran mahkota Alberthos,dan Casper dengan putri Lizzie." Ucap Everette.
"Apakah tuan putri yakin rencana ini akan berhasil?" Tanya Garbella.
"Aku tidak terlalu yakin,tapi semoga saja rencana ini sukses." Ucap Everette.
"Tapi bagaimana kalau Yang Mulia Kaisar,Yang Mulia permaisuri,dan lainnya mencari keberadaan anda?" Tanya Garbella.
"Itu mudah saja,aku akan meninggalkan surat. Agar mereka tidak khawatir dengan kita berdua." Ucap Everette.
"Tapi bagaimana cara kita keluar dari istana Pearl dan masuk ke Kekaisaran Glorantha,tuan putri?" Tanya Garbella.
"Itu mudah saja,kita akan berteleportasi ke depan pintu gerbang istana Kekaisaran Glorantha. Tapi kita berdua harus memakai pakaian rakyat,agar orang-orang di sana tidak mencurigai kita berdua." Ucap Everette.
"Ooo seperti itu." Ucap Garbella.
Tiba-tiba pintu kamar Everette terbuka terlihat seorang pria tampan yang masuk kedalam kamar gadis itu,pria tampan tersebut tidak lain adalah Duke Harold. Garbella langsung meninggalkan kamar Everette karena dia tidak mau merusak suasana di sana.
Everette bangun dari rebahannya dan menghampiri Harold yang berdiri tidak jauh dari tempat tidurnya.
"Kenapa om Duke datang ke sini? bukannya pekerjaan om Duke masih banyak?" Tanya Everette.
"Ada Asher yang mengurus semua nya,aku kesini karena aku merindukan mu." Ucap Harold.
'dari mana dia belajar gombal seperti itu?' batin Everette.
"Yang benar?" Tanya Everette.
"Iya, Everette. Satu hari saja kau tidak bertemu dengan mu rasanya seperti 1000 tahun." Ucap Harold.
"Kau siapa?om Duke ku tidak pernah merayu diri ku seperti sekarang?" Ucap Everette.
"Aku tidak merayu mu, Everette. Tapi itu kenyataan nya,Sebaiknya besok kamu jangan pulang ke istana." Ucap Harold.
"Tidak bisa,om Duke. Besok aku harus kembali ke istana, karena masih ada pekerjaan penting menunggu diri ku dan pekerjaan ini sangat penting." Ucap Everette.
"Kalau begitu aku akan membantu mu." Ucap Harold sambil mendekatkan wajahnya ke wajah Everette.
"Tidak perlu, karena ada Garbella yang akan membantu ku." Ucap Everette.
"Baiklah kalau begitu." Ucap Harold.
Everette menatap wajah tampan Harold,pria itu masih tetap memakai topeng di sebelah mata kanannya. Gadis tersebut mengelus rahang tegas Harold, bahkan dia merasakan nafas berat Harold yang menerpa wajah nya.
"Om Duke, bolehkah aku melihat wajah om Duke seutuhnya tanpa topeng yang ada di sebelah mata kanan?" Tanya Everette.
"Tentu saja boleh,tapi kamu yang harus membuka topengnya." Ucap Harold.
Everette melepaskan topeng yang ada di sebelah mata kanan Duke Harold, setelah melepaskan topeng tersebut. Gadis itu tertegun melihat wajah tampan Harold meskipun ada bekas goresan pedang di mata sebelah kanannya.
"Tampan." Ucap Everette.
"Aku lebih suka melihat om Duke tidak memakai topeng,tapi aku tidak suka perempuan di luar sana melihat wajah tampan om Duke. Jadi om Duke pakai topeng saat keluar dari kediaman ini saja dan pertemuan dengan bangsawan di kediaman ini,terus om Duke tidak usah pakai topeng saat bersama ku dan Ariane." Lanjutnya.
"Baiklah kalau itu mau mu." Ucap Harold sambil tersenyum tipis.
"Aku tidak suka perempuan di luar sana melirik om Duke, rasanya aku ingin cepat-cepat menikah dengan om Duke agar aku bisa menyingkirkan mereka." Ucap Everette.
"Kamu tentu saja boleh menyingkirkan mereka, apalagi kamu ada tuan putri satu-satunya Kekaisaran Arandelle." Ucap Harold.
"Om Duke tahu seberapa besar aku mencintai om Duke?" Tanya Everette.
"Aku tidak tahu." Ucap Harold.
"Cinta ku kepada om Duke itu seluas samudera dan sedalam Palung Mariana, cinta ku kepada om Duke itu tidak terhingga." Ucap Everette.
"Bahkan Dewi Aphrodite sang Dewi cinta saja iri melihat aku mencintai orang setampan om Duke,bahkan para dewa-dewi juga ikut iri." Lanjutnya sambil tersenyum manis.
"Aku juga mencintaimu tidak terhingga, Everette. Sampai maut memisahkan kita berdua,aku akan tetap mencintaimu." Ucap Harold.
"Aku sangat senang mendengarnya,om Duke." Ucap Everette.
"Bolehkah aku tidur di kamar mu? karena besok diri mu akan kembali ke istana." Ucap Harold sambil menatap kearah Everette.
"Tentu saja boleh." Ucap Everette.
Harold dan Everette menuju ke tempat tidur,dan kamar Everette sudah di tutup Garbella saat meninggalkan kamar sang putri.
Harold baring di samping Everette,pria itu menatap lekat melihat wajah cantik kekasihnya.
Cup
Everette mencium dahi Harold sehingga membuat pria itu terkejut, karena perlakuan Everette.
"Selamat malam,om Duke. Semoga tidur mu nyenyak." Ucap Everette.
Cup
Harold mencium dahi Everette, sehingga membuat jantung gadis tersebut berdegup kencang.
"Selamat malam juga, Everette. Semoga tidur mu nyenyak." Ucap Harold sambil memeluk Everette.
Beberapa menit kemudian mereka berdua pun tertidur pulas.
TBC...
Maaf ya chapter ini agak dikit karena kepala kakak agak pusing bahkan kakak juga kurang enak badan.
Kakak minta maaf karena hanya mempublikasikan 1 chapter saja,kalau kakak udah agak mendingan. Kakak akan usahakan untuk double Up.
Bye semuanya.
Jangan lupa vote dan coment ya teman-teman karena itu gratis.
KAMU SEDANG MEMBACA
MENGEJAR CINTA OM DUKE
FanfictionVyora Angeline Jhonson adalah seorang gadis cantik yang terkenal tidak memiliki akhlak, barbar,suka penasaran dengan hal sesuatu,mudah overthinking,suka ikut tawuran antar geng motor,suka manjat pohon mangga milik sekolah dan tetangga, pecinta om du...