53

15.3K 1.4K 50
                                    

Siang harinya...

Di Istana Pearl...

Everette kini berada di ruang santai sambil minum teh sendiri di sana, sedangkan Garbella pergi ke pasar bersama pelayan istana Pearl lainnya untuk berbelanja bahan makanan.

Ariane dan Harold sudah kembali ke kediaman Duke Leovarnost, karena ada pekerjaan yang harus Harold kerjakan.

"Jadi kangen sama om Duke." Gumam Everette.

Tapi tiba-tiba terlihat seekor burung merpati menuju ke arah Everette dan burung itu berhenti di depan sang putri.

"Burung merpati?" Gumam Everette.

Everette tidak sengaja melihat sebuah gulungan kertas kecil yang diikat di kaki burung merpati,gadis itu pun mengambilnya dan langsung membacanya.

Untuk putri Everette Grazellyn Refloxa Arandelle.

Semoga Dewi Athena selalu melindungi anda, putri Everette.

Saya menerima perjodohan ini bahkan ayah saya juga sudah memutuskan pertunangan saya dengan Lady Aurora.

Para pemimpin daerah kekuasaan Kekaisaran kami juga sudah menyetujui perdamaian ini bahkan menerima perjodohan saya dengan Lady Ariane.

Ooo iya adik saya juga sudah menyetujui perjodohan dirinya dengan pangeran mahkota Casper.}

Dari pangeran mahkota Alberthos Owen Glorantha.

"Akhirnya mereka menerima perjodohan ini dan kedua Kekaisaran ini akan berdamai." Gumam Everette.

Everette melompat kegirangan setelah membaca surat dari Alberthos,dia sangat bahagia sekali karena berhasil sudah menjodohkan Ariane dengan Alberthos, dan menjodohkan Casper dengan Lizzie. Apalagi Kekaisaran Glorantha akan berdamai dengan Kekaisaran Arandelle.

"Aku harus memberi kabar bahagia ini kepada ayah." Gumam Everette.

Everette mengangkat gaunnya sedikit dan berlari menuju ke Istana utama untuk memberikan kabar bahagia itu,para pelayan istana utama tampak begitu terkejut melihat sang putri berlari dan mengangkat gaunnya.

Tidak lama kemudian Everette tiba di depan ruang kerja milik ayahnya,gadis itu langsung mendobrak pintu tersebut hingga terbuka.

Brak

Semua orang yang berada di ruang kerja milik Kaisar terkejut melihat pintu ruang kerja Kaisar di buka dengan cara di dobrak, sedangkan Clovis menggeleng kepalanya karena dia tahu semua ini ulah Everette.

Pelaku utama mendobrak pintu pun masuk sambil berlari menghampiri Kaisar, Everette tidak mempedulikan orang-orang yang menatapnya.

"Ayah,aku mendapatkan sebuah kabar yang bahagia." Ucap Everette sambil tersenyum manis.

"Benarkah? kabar bahagia seperti apa, Everette?" Ucap Clovis.

"Pangeran mahkota Alberthos dan putri Lizzie menerima perjodohan ini,dan lebih bahagia nya lagi kalau Kaisar Alexis akan berdamai dengan Kekaisaran kita." Ucap Everette bahagia.

"Kamu tidak berbohong kan, Everette?" Ucap Clovis terkejut mendengar perkataan Everette.

"Aku tidak berbohong,ayah. Ini surat yang dikirim Alberthos kepada ku." Ucap Everette.

Everette memberikan surat itu kepada Clovis,pria itu benar-benar terkejut setelah membaca isi surat tersebut.

"Lalu kapan mereka akan bertunangan, Everette? karena semua ini kamu yang melakukan nya." Ucap Clovis.

"Aku belum tahu,ayah. Tapi ayah harus mengadakan rapat kepada pemimpin daerah kekuasaan Kekaisaran kita." Ucap Everette.

"Hm." Gumam Clovis.

"Kalau begitu aku permisi dulu, maafkan ya tuan-tuan karena sudah mengganggu diskusi kalian." Ucap Everette.

Everette meninggalkan tempat itu sedangkan semua orang di sana masih terkejut mendengar ucapan sang putri.

"Kalian bubar,besok ada rapat. Dan kalian harus datang." Ucap Clovis.

"Baik,Yang Mulia Kaisar." Ucap mereka.

Mereka pun meninggalkan tempat itu sedangkan Clovis dan sir Anthony menatap kepergian keempat Marquees tersebut.

"Anthony, tolong buatkan undangan untuk para pemimpin daerah kekuasaan Kekaisaran Arandelle. Aku ingin memberikan kabar ini kepada mereka." Ucap Clovis.

"Baik,yang mulia." Ucap sir Anthony.

⭐⭐⭐⭐⭐

Di Istana Pearl...

Everette sudah sampai di kediamannya,gadis itu kembali duduk di ruang santai sambil minum teh.

"Aku yakin beban keluarga itu sedang merencanakan hal sesuatu,aku harus cepat-cepat menyingkirkan nya sebelum pertunangan Casper dan Lizzie." Gumam Everette.

"Tapi bagaimana cara aku menyingkirkan nya?apakah aku harus menyantetnya sampai mati atau membunuh nya langsung? astaga kepala ku jadi pusing,lebih baik nanti malam saja aku memikirkan cara menyingkirkan Charlotte. Lebih baik aku bersenang-senang dulu." Lanjutnya.

Everette makan cemilan nya dan menyeruput tehnya,tapi tiba-tiba dia berhenti makan cemilan nya dan membalikkan badannya melihat Casper yang sepertinya menuju kearahnya.

"Kenapa kau datang ke sini?" Tanya Everette.

"Apa berita itu benar,kakak?" Tanya balik Casper.

"Berita yang mana?" Ucap Everette.

"Kalau Kekaisaran Glorantha akan berdamai dengan Kekaisaran kita." Ucap Casper.

"Iya,itu benar. Tapi dari mana kau bisa tahu?" Ucap Everette sambil menyeruput teh nya.

"Ayah yang mengatakan nya kepada ku." Ucap Casper.

"Ooo seperti itu." Ucap Everette.

"Terima kasih,kak Everette. Karena sudah melakukan semua ini, mungkin aku tidak bisa seperti kakak yang bisa membuat kedua Kekaisaran ini berdamai. Bahkan aku yakin kalau gadis dalam ramalan itu adalah kak Everette." Ucap Casper.

"Jangan membahas gadis dalam ramalan itu, Casper. Aku dan dia berbeda,aku melakukan semua ini karena kemauan ku." Ucap Everette.

"Lebih baik,kau temani aku di sini."  Lanjutnya.

"Baik,kak Everette." Ucap Casper.

Casper pun duduk berhadapan dengan Everette, sedangkan Everette melanjutkan makan cemilan nya yang sempet tertunda.

TBC....

Sorry ya kalau chapter ini gak terlalu nyambung, soalnya ide kakak buntu.

MENGEJAR CINTA OM DUKETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang