46

14.6K 1.4K 32
                                    

Siang harinya...

Di taman Lavender...

Lizzie sudah berada di taman bunga Lavender bahkan permaisuri Elaine juga sudah berada di sana,Lea menuangkan teh ke cangkir Lizzie dan Elaine. Sedangkan Garbella dan Everette menghidangkan cemilan di atas meja.

"Lizzie,apakah kedua gadis itu pelayan pribadi mu yang baru?" Tanya Elaine.

"Iya,ibu." Ucap Lizzie.

"Siapa nama kalian berdua?" Tanya Elaine menatap kearah Everette dan Garbella.

"Nama saya Everette, permaisuri Elaine." Ucap Everette.

'pantas saja Lizzie cantik ternyata ibu nya sangat cantik.' batin Everette.

"Nama saya Garbella, permaisuri Elaine." Ucap Garbella.

"Kalian berdua berasal dari desa mana?" Tanya Elaine ramah.

"Kami berdua dari desa pelosok, permaisuri Elaine." Ucap Everette.

"Kenapa kalian berdua memakai cadar?" Tanya Elaine.

"Ini tradisi dari keluarga kami, permaisuri Elaine." Ucap Everette.

"Jadi kalian berdua kakak beradik ya?" Ucap Elaine.

"Iya, permaisuri Elaine." Ucap Everette dan Garbella bersamaan.

"Aku sangat senang Lea bisa memiliki teman,selama dia sendiri. Dia sering di kucilkan karena menjadi pelayan pribadi anakku Lizzie, sekarang aku lega karena dia sudah memiliki teman. Ku harap kalian berdua mau membantu Lea." Ucap Elaine lembut.

"Permaisuri tidak perlu berbicara seperti itu, karena saya dan Garbella akan selalu membantu Lea." Ucap Everette.

"Itu benar, permaisuri Elaine." Ucap Garbella.

"Ooo iya berapa usia kalian berdua?" Tanya Elaine.

"17 tahun, permaisuri Elaine." Ucap Everette dan Garbella.

Tapi tiba-tiba terlihat seorang gadis bangsawan yang memakai gaun merah yang bisa merusak kesehatan mata,dandannya sangat menor sekali,dan perhiasannya banyak sekali seperti toko perhiasan berjalan.

"Astaga mata ku sakit melihat nya?dia itu orang atau hantu sih?" Ucap Everette keceplosan.

Everette langsung membelalakkan matanya karena dia keceplosan berbicara seperti itu, sedangkan Lizzie tertawa kecil mendengar ucapan Everette.

"Maafkan aku, permaisuri Elaine." Ucap Everette.

"Tidak apa-apa." Ucap Elaine lembut.

"Selamat siang ibu, Lizzie." Ucap Lady Aurora anak Grand Duke Andrew.

"Selamat siang juga, Aurora." Ucap Elaine.

"Siang." Ucap Lizzie datar.

Lizzie tidak terlalu menyukai Aurora meskipun gadis itu sudah di jodohkan dengan kakaknya, Lizzie tetap tidak menyukainya. Menurutnya si Aurora itu tidak pantas menjadi istri kakaknya, karena dia hanya bisa merengek dan manja bahkan juga sombong.

"Jadi dia Lady Aurora itu?" Bisik Everette kepada Lea.

"Iya, Everette." Ucap Lea.

"Ooo iya ibu,di mana Alberthos?aku tidak melihatnya saat aku tiba di Istana." Ucap Aurora.

"Kakak ku itu sangat sibuk mengurus pekerjaan, apalagi dia itu pangeran mahkota Kekaisaran Glorantha. Mana mungkin dia mau meluangkan waktu bersama mu?" Ucap Lizzie.

"Lizzie jangan berbicara seperti itu kepada Aurora,dia adalah calon kakak ipar mu." Ucap Elaine.

"Terserah ibu saja." Ucap Lizzie datar dan menatap dingin melihat Aurora.

MENGEJAR CINTA OM DUKETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang