38

16.6K 1.5K 30
                                    

Di Istana Utama...

Tepatnya di ruang kerja milik Kaisar, Casper  menemui ayahnya untuk membicarakan tentang pertunangan antara dirinya dengan Ariane.

"Ayah,ada hal yang ingin aku bicarakan dengan mu. Ini tentang pertunangan diri ku dengan Ariane." Ucap Casper.

"Memangnya kenapa dengan hubungan pertunangan kalian berdua?" Tanya Clovis.

"Aku ingin ayah memutuskan pertunangan ku dengan Ariane,dia tidak mencintai ku. Aku tidak menikah dengan perempuan yang tidak mencintai ku,ayah. Aku juga bodoh karena selama ini tidak memperlakukan nya dengan baik,ayah." Ucap Casper.

"Aku ingin seperti ayah memiliki seorang istri yang mencintai ayah,jadi aku mohon tolong putuskan pertunangan ini." Lanjutnya.

"Baiklah kalau itu mau mu, Casper. Ayah akan memutuskan pertunangan kalian berdua." Ucap Clovis.

"Terima kasih banyak,ayah." Ucap Casper.

"Sepertinya posisi putri mahkota akan kosong untuk sementara waktu." Ucap Clovis.

"Ayah tenang saja karena kak Everette akan mencari calon putri mahkota untuk ku,bahkan dia juga yang mencari calon suami untuk Ariane." Ucap Casper.

"Jadi seperti itu ya, apakah dia yang menyuruh kalian berdua memutuskan pertunangan ini?" Ucap Clovis.

"Iya,ayah. Tapi ayah jangan memarahi kak Everette,dia melakukan ini demi kebaikan aku dan Ariane." Ucap Casper.

"Baiklah,ayah akan memutuskan pertunangan ini." Ucap Clovis.

"Dan ayah harap calon putri mahkota yang sudah kakak mu pilih adalah orang yang baik hati dan sayang kepada rakyat nya juga bijaksana." Lanjutnya.

Clovis dan semua orang tidak tahu bahwa calon istri Casper tidak lain dan tidak bukan adalah putri Lizzie dari Kekaisaran Glorantha,bahkan calon suami Ariane adalah pangeran mahkota Alberthos kakak putri Lizzie.

"Kapan ayah akan mengirimkan surat pemutusan pertunangan ini kepada Duke Harold?" Tanya Casper.

"Besok ayah akan mengirimkan surat itu kepada Duke Harold." Ucap Clovis.

⭐⭐⭐⭐⭐

Siang harinya...

Di Kediaman Duke Leovarnost...

Everette dan Ariane berada di ruang santai, mereka berdua bersantai di sana sambil minum teh dan hidangan beberapa cemilan.

"Malam rencananya kau akan menikah dengan ayah ku, Everette?" Tanya Ariane.

"Setelah aku menemukan calon suami untuk mu dan calon istri untuk Casper." Ucap Everette sambil menyeruput teh nya.

"Itu akan membutuhkan waktu yang cukup lama, Everette. Dan aku juga sudah tidak sabar menunggu kehadiran adik ku lahir." Ucap Ariane.

Uhuk...uhuk

Everette tersedak minum teh gara-gara mendengar perkataan Ariane, sedangkan Ariane hanya tersenyum saja melihat sahabatnya.

"Jaga bicaramu, Ariane. Jangan berbicara seperti itu." Ucap Everette.

"Tapi aku tidak sabar melihat diri mu menikah dengan ayah ku." Ucap Ariane.

"Kau harus bersabar, Ariane." Ucap Everette sambil memutar bola mata malasnya.

"Bagaimana aku tidak sabar, Everette?ayah ku hampir berkepala empat,dan aku juga ingin memiliki seorang adik." Ucap Ariane.

"Bicara mu itu, Ariane. Mudah sekali kau seperti itu, seperti tidak ada bebannya." Ucap Everette.

"Ooo iya Ariane, kira-kira seperti apa calon suami ku?" Tanya Ariane.

"Dia sangat tampan, matanya sangat tajam seperti elang, hidungnya mancung, tubuhnya tegap dan gagah seperti om Duke. Aku yakin kamu pasti suka." Ucap Everette.

"Kau sudah tahu calon suami ku?siapa nama calon suami ku, Everette?" Ucap Ariane.

"Itu rahasia." Ucap Everette.

"Lalu seperti apa calon istri Casper?" Tanya Ariane.

"Cantik,datar,dan dingin. Pokoknya kau akan tahu sendiri nanti." Ucap Everette.

'tidak apa-apa aku membocorkan sedikit.' batin Everette.

⭐⭐⭐⭐⭐

Di Istana Kekaisaran Glorantha...

Terlihat seorang pria tampan yang berjalan menyusuri lorong Istana utama,pria tampan itu tidak lain adalah pangeran mahkota Alberthos Owen Glorantha. Tiba di persimpangan jalan dia melihat adik perempuannya yakni putri Lizzie Owen Glorantha sedang memarahi seorang pelayan.

"Kau berani sekali mendorong Lea,apa salah dia sehingga kau mendorong nya?" Ucap Lizzie menatap tajam kearah pelayan yang tersungkur di lantai.

"Saya minta maaf,tuan putri. Saya benar-benar tidak sengaja." Ucap pelayan itu.

"Leon." Ucap Lizzie.

"Iya,tuan putri." Ucap Leon kesatria pribadi Lizzie.

"Bunuh pelayan ini,dia berani sekali mendorong Lea." Ucap Lizzie.

Lea adalah sahabat kecil Lizzie dan juga pelayan pribadi nya, Lizzie sudah menganggap Lea seperti saudaranya.

"Ada apa ini, Lizzie?" Ucap Alberthos.

"Dia sudah berani mendorong Lea ke kolam, kak Alberthos." Ucap Lizzie datar.

"Jadi seperti itu ya." Ucap Alberthos.

"Kak Alberthos ingin menemui ayah?" Ucap Lizzie datar.

"Iya, Lizzie." Ucap Alberthos.

"Ayah tidak ada di ruang kerjanya mungkin dia bersama ibu,aku sudah ke sana dan hanya bertemu dengan sir Michael." Ucap Lizzie.

"Kalau begitu aku akan menemui ayah." Ucap Alberthos.

"Hm." Gumam Lizzie.

Alberthos meninggalkan tempat itu sedangkan Lizzie menatap kearah kepergian kakaknya yang sudah tidak terlihat.

"Leon, bunuh pelayan ini." Ucap Lizzie.

"Baik,tuan putri." Ucap Leon.

"Aku mohon jangan bunuh saya tuan putri." Ucap pelayan itu.

Leon menyeret pelayan itu sedangkan para pelayan menatap ngeri dan sedikit kasihan melihat pelayan tersebut.

Lizzie langsung kembali ke istana Jasmine tempat kediaman khusus untuk tuan putri,hari ini dia banyak menghabiskan waktu untuk membaca buku di perpustakaan istana utama.

TBC...

Kakak bakalan kasi bocoran sama kalian,iblis di dalam tubuh Everette akan muncul di chapter yang akan datang.

MENGEJAR CINTA OM DUKETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang